Jangan Ikut Campur!

914 95 0
                                    

" lepaskan tangan mu " ujar Zayden yang tiba-tiba saja muncul di hadapan mereka berdua dan entah dari mana.

" Tuan Zayden, sepertinya ini bukan urusan anda " sahut Marva dengan dingin.

" bukan urusan saya? Kau lupa? Cassiopeia ini sebentar lagi akan menjadi istri saya " jawabnya dengan muka yang seperti meledek

" siapa yang menjadi istri mu?! " kata Cassi kesal mendengar ucapan Zayden.

" kau sudah berani menyiramku, jadi kau harus menebusnya " bisik Zayden kepada Cassi. Mendengarnya Cassi sedikit terkejut dan juga takut.

" Namun bagaimana pun, Tuan Zayden belum menjadi suaminya. Jadi ini belum menjadi urusan anda " kata Marva lagi.

" kenapa kau merepotkan sekali sih " kata Zayden sembari merapihkan rambutnya.

" Cassi, ayo pulang " kata Marva yang mengabaikan perkataan Zayden.

" eh, pulang kemana? Kalian kan kakak adik, mana boleh satu rumah. Apa.. karena ini kau menolak ku? " tanya Zayden kepada Cassi

" apa maksud mu? " tanya Cassi

" apa kau dan kakak tiri mu ini memiliki hubungan yang lebih dari sekedar saudara, maka dari itu kau menolak perjodohan dengan ku " ucap Zayden

Plak!. Satu tamparan mendarat di wajah seorang Zayden Osmond, direktur utama Osmond Group. Salah satu perusahaan yang berpengaruh besar di korea dalam pendapatan negara dengan menjual minyak bumi.

Marva sangat terkejut apa yang di lakukan oleh Cassi, ia bahkan sampai tidak bisa berkata-kata.

Begitu juga dengan Zayden, ia sampai kehilangan harga dirinya dengan di tampar oleh seorang wanita di tempat umum.

" kau boleh memiliki segalanya, tapi satu hal yang tidak kau miliki adalah rasa menghargai orang lain " kata Cassi masih dengan emosinya.

" wuah, kau berani sekali menamparku ya " kata Zayden.

" ikut aku sekarang juga! " kata Zayden lagi sambil menarik paksa tangan Cassi.

" Cassi !! " teriak Marva yang berusaha menghentikan tingkah Zayden.

" kak Marva! Tolong aku! " teriak Cassi sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Zayden.

" lepaskan dia!! " ujar Marva, namun sayang bodyguard yang di bawah Zayden cukup banyak sampai membuat Marva tidak dapat melawannya.

" aarghhh " ucap Cassi kesakitan karena di lempar kedalam mobil oleh Zayden.

" lepaskan aku! Aku mau keluarrr! " kata Cassi lagi dan terus memberontak.

" jalan " ucap Zayden menyuruh sang supir.

" Tidak!!! Turunkan aku!! Turunkan aku sekarang!!! " kata Cassi lagi sambil memukul - mukul Zayden.

" apa kau tuli?! Aku bilang aku ma~~~

Suara Cassi terhenti seketika, karena Zayden langsung menyambar bibirnya dengan kasar.

" eemmmp~~ emmm "

Sembari menciumi bibir Cassi, Zayden langsung mengikat kedua tangan Cassi kebelakang dan terus melanjutkan aksi menciumnya yang semakin ganas.

" tidakkk, aku kewalahan " ucap Cassi dalam hati.

Tangannya pun mulai membuka satu persatu kancing baju Cassi, dari atas.

" eemm, ja.. jangan.. " kata Cassi dengan nafas yang sudah terengah-engah.

Tangan Zayden pun mulai meraba seluruh bagian tubuh Cassi.

Breathe 《 VSOO 》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang