Marva Gauri

437 56 0
                                    

" ibu, apa yang kau lakukan??? Kau bisa di penjara karena ini! Cepat kembalikan! " teriak Marva yang masih kecil saat melihat sang ibu mengambil sejumlah uang dari brankas milik ayahnya.

" diam, kamu anak kecil tidak akan tahu apa-apa! " sahut si ibu sembari dengan cepat memasukan uang ke dalam tasnya.

Suara langkah kaki terdengar dari arah pintu utama. Marva berlari ke arah anak tangga dan mendapatkan sang ayah pulang.

" ibuuuu " teriak Marva.

Sang ayah menghentikan langkah kakinya dan mendongakkan kepalanya ke atas.

" Marva, ada apa sayang? " tanya si ayah dengan lembutnya.

" Ibu sedang berada di kamar ayah, ibu sedang mengambil uang dari lemari ayah " ucap Marva yang mengadu kepada ayahnya.

Si ayah pun berlari dan mendapati sang istri tengah memasukkan sejumlah uang kedalam tasnya.

" apa yang sedang kau lakukan?! " tegurnya.

" ka.. kamu??  Kok kamu sudah pulang?? " tanya balik nyonya Lili yang tidak berkutik lagi.

" mau kau kemana kan, uang-uang ku ha?! Kau mau mencurinya??! " bentak si suami.

" mencuri bagaimana?? Uang mu kan uang ku juga " sahut nyonya Lili dengan tenang. Sementara Marva kecil hanya mengintip dari pintu.

" kau masih mau berpura-pura? Sebenarnya belakangan ini aku menaruh curiga pada mu, aku memperhatikan setiap gerak gerik mu. Dan aku mendapatkan bukti yang terpampang nyata di depan mata ku sekarang. Aku akan menceraikan mu. Segeralah angkat kaki dari rumah ini " ucapnya dengan menahan segala emosinya karena masih mengingat anaknya.

" say.. sayang, apa yang kau katakan??? Kenapa kau berpikir seperti itu pada ku? Lalu, kau mau apa? Cerai?? Lalu bagaimana dengan Marva, dia masih kecil.. dia ma..

" aku yang akan mengasuhnya. Jadi, cukup kau saja yang pergi dari sini " sahutnya.

" tidak! Tidak boleh! Sayang, maaf kan aku, aku tidak bermaksud untuk menipu atau mencuri uang mu, aku hanya..

" kau tidak hanya mencuri, tapi kau menggunakan uang itu untuk bermain dengan lelaki di bar. Kau pikir aku bodoh?? "

" ka.. kau, sejak kapan ??! " tanya Nyonya Lili terkejut.

" sudah cukup bersandiwaranya, sekaramg keluar "

" sayang! Aku mohon, jangan usir akuuu! " tangis nyonya Lili sembari memeluk suaminya itu. Namun, sayangnya, sang suami sudah berada dalam batas kesabarannya yang terakhir.

" aku bilang pergiii!!!! " teriaknya sambil mendorong sang istri.

" ibuuuu!! " teriak Marva yang berlari ke arah ibunya.

" Marva, kau sedang apa disini nak?? Sini, sama ayah " kata si ayah yang mengulurkan kedua tangannya untuk menggendong Marva.

" tidak mau! Aku mau sama ibu! " teriak Marva dengan begitu polosnya.

Begitulah kira-kira yang pada akhirnya keluarga kecil itu berantakan. Marva memilih untuk pergi dengan ibunya dan meninggalkan ayahnya. Meski begitu, si ayah masih selalu mengirimkan biaya sekolah Marva sampai Tamat sekolah menengah atas.

5 tahun setelahnya.

" Ibu, mana bayaran sekolah ku?? Aku sudah harus bayaran, kalau tidak aku akan di keluarkan dari sekolah " ucap Marva yang kini tengah berumur 15 tahun.

" kalau kau mau bayaran sekolah, kau pergi sana bekerja mencari duit. Jangan hanya minta -minta saja " jawabnya sambil mabuk.

Entah mulai dari mana, ibunya mulai berubah. Ia mulai suka mabuk-mabukkan bahkan jarang pulang kerumah, lalu suka berganti-ganti lelaki.

Breathe 《 VSOO 》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang