Liburan

333 49 0
                                    

" wwuahhh PARISS !! " Seru Aily sembari berlari saat pesawat mereka telah mendarat.

" Sayang.. jangan lari-larian " ucap Haven yang khawatir Aily akan jatuh. Cassi hanya tersenyum kecil melihat mereka berdua.

" ayo.. " ajak Zayden yang menggandeng tangannya. Cassi pun mengangguk.

Cassi sangat senang, Zayden menyanggupi untuk liburan bersama nya, di tengah padatnya pekerjaannya. Yah, biar bagaimana pun, ini dapat sedikit menghilangkan rasa curiga kepada suaminya itu.

" tangannya hangat.. " gumam Cassi dalam hatinya.

Mereka berempat pun langsung menuju penginapan untuk menaruh barang-barang mereka sebelum berkunjung ke tempat-tempat lain.

Karena saat itu penginapan sudah penuh, jadi kamar mereka tidak dapat bersampingan. Aily dan Haven dapat di lantai 2 sedangkan Cassi dan Zayden dapat kamar di lantai 3.

" huuaaa.. aku ceroboh sekali, seharusnya sebelum berangkat kesini, aku sudah booking kamar dulu " gerutu Aily kesal.

" hahah, udahlah Ai, cuma beda 1 lantai kok " sahut Cassi.

Mereka pun menuju kamar masing-masing.

Baru saja membuka pintu, Zayden langsung menarik tangan Cassi dan memeluknya dengan erat.

" Za.. Zay.. kamu mau apa? " tanya Cassi gugup. Jantungnya begitu berdegup kencang.

" menurut mu? " sahut Zayden dengan suara beratnya, sembari menatap dan tersenyum kecil.

" Kamu,. " kata Cassi mencoba melepaskan pelukan Zayden.

" Maaf.. kalau akhir-akhir ini aku sangat sibuk " ucap Zayden.

" aku tahu, kamu sangat kesepian. Sekali lagi aku minta maaf, jangan membenci ku, ya. " tambahnya lagi.

Cassi terdiam sesaat, ia tidak menyangka kalau Zayden akan meminta maaf padanya, dan menyadari itu semua.

" aku tidak akan membenci mu, dan aku akan terus mencoba memahami pekerjaan dan kesibukan mu " sahut Cassi, dengan rambut hitamnya yang terurai, matanya yang cantik dan senyumnya yang begitu mempesona.

" kau tahu? Kau adalah kelemahan terbesar bagi ku " kata Zayden lagi.

" kenapa? " tanya Cassi.

" emm.. setiap melihat mu seperti ini, aku sangat lemah sampai tidak tahu lagi, apa yang harus aku lakukan agar kamu tidak pernah jauh dari ku "

Cassi tersipu malu mendengar ucapan Zayden yang mendadak menjadi romantis. Zayden mendekatnya mulutnya ke telinga Cassi untuk berbisik..

" aku mencintai mu.. "

Dan tak butuh waktu lama, Zayden pun mencium bibir istrinya itu dengan lembut, Zayden sangat menikmatinya. Begitu juga dengan Cassi, yang sudah sangat rindu dengan suaminya.

Tangan Zayden mulai membuka helaian baju Cassi sampai tidak tersisa. Mulutnya turun ke leher Cassi, membuat Cassi semakin bergairah.

" benar aku sangat kesepian " ucap Cassi dalam hatinya.

Zayden meninggalkan bekas di leher Cassi cukup banyak.

" bagaimana kalau kita lanjut di kasur? " ucap Cassi tiba-tiba dengan matanya yang sudah sangat ingin.

" hehh, tumben sekali kau berbicara seperti itu lebih dulu ? " kata Zayden.

Cassi pun menarik tangan Zayden dan menidurinya di kasur, kini posisi Cassi ada di atas Zayden.

" kenapa kau agresif sekali hari ini? " kata Zayden sambil membelai rambut Cassi.  Zayden hanya bisa tersenyum melihat pemandangan yang sangat indah di atasnya.

Breathe 《 VSOO 》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang