Breathe 《 VSOO 》

Gauri

" Tuan, Tuan Zayden Osmond ingin bertemu " ucap sekretaris Marva.

" Zayden?! " ucap Marva terkejut saat mendengar perkataan sekretarisnya.

" Apa yang sedang kau lakukan disini, Zayden Osmond? " tanya Marva sinis saat melihat Zayden.

" memangnya kenapa? Toh, 20% saham di perusahaan ini adalah milik ku. Aku hanya ingin mampir melihat-lihat harta ku yang ada disini " sahut Zayden.

" apa kau sedang menghina ku, sekarang? " tanya Marva lagi

" menghina? Apa bagi mu itu menghina? Tuan Muda Gauri Company ini sangat mudah tersinggung ya, ah, sebentar.. apa kau merasa pantas dengan menyandang jabatan direktur di perusahaan ini yang seharusnya adalah milik istri ku ? Jika bukan karenanya, aku sudah mencabut investasi ku disini dan membiarkan Gauri Company hancur perlahan " tambah Zayden lagi.

" tapi sepertinya, kau sangat menikmatinya.. dan membuat ku semakin kesal saat melihatnya. Dari dulu, saat sebelum mengenal Cassi, aku sangat ingin menghancurkan keluarga Gauri karena tidak bisa membayarkan utangnya pada ku. Namun, sekarang Cassi adalah milik ku, apapun yang menjadi luka nya akan aku sembuhkan meski aku harus melenyapkan ratusan orang di bumi ini. Dan, target utamanya tentu saja kau, Marva Gauri. setelah itu Tuan Nayaka dan istrinya. " ucap Zayden panjang lebar

" biar bagaimana pun, Cassi adalah adik ku. Dan aku akan melindunginya walau ha~

" simpan omong kosong itu. Karena yang pantas melindunginya hanyalah aku. " seru Zayden memotong ucapan Marva.

" Cih, dasar sampah " gumam Marva yang kesal melihat Zayden.

" aku tidak peduli dengan siapa nanti kau akan menikah, meski itu dari Keluarga Alfa Pavo sekalipun. Kau tetap tidak mempunyai kuasa untuk membahayakan Cassi " kata Zayden lagi sambil mendekati Marva.

" apa?! Bagaimana kau tahu?! Tunggu.. apa Cassi yang bercerita pada mu? " tanya Marva terkejut saat Zayden mengetahui kabar soal pertunangannya.

" akulah tempatnya bercerita. " jawab Zayden singkat.

" aku bertunangan dengan Antlia sama sekali tidak ada hubungannya dengan Cassi, seperti yang tadi sudah aku ucapkan. Aku akan melindunginya " sahut Marva.

" aku tahu, Cassi sangat menderita berada di tengah-tengah keluarga Gauri dan juga begitu membenci ku, karena aku telah merebut miliknya. Namun, aku juga tidak akan melepaskan Cassi sedikitpun " tambah Marva lagi

" hmm, lama-lama aku bisa mual mendengar semua ocehan mu. " timpal Zayden ketus.

" Zayden, aku bukanlah musuh mu. Aku sekarang tahu kalau Cassi begitu mencintai mu. Apapun, yang membuatnya bahagia aku akan selalu mendukungnya " ucap Marva

" dan juga sebaliknya, jika kau menyakiti Cassi, aku akan pastikan aku menjadi orang yang pertama yang datang dan membunuhmu "