Perjanjian

674 85 0
                                    

" kalau kau menikah dengan ku, kau bisa hidup disini dengan tenang " ucap Zayden

" kenapa kau tiba-tiba seperti ini? Apa mau mu? " tanya Cassi curiga terhadap sikap Zayden.

" aku? Kenapa menurut mu? Memangnya kau mau, setelah aku menikmati tubuh mu, lalu aku tidak menikahi mu? "

" memangnya apa pedulinya? Toh aku juga sudah tidak memiliki apapun lagi yang pantas untuk di pertahan kan! "

" jadi, kau masih mau pergi dari ku? "

" ya.. lepaskan aku " jawab Cassi.

" tidak. Besok pagi kita akan menikah. " jawab Zayden dan lalu pergi begitu saja.

" besok? Apa katanya? Memangnya persiapan menikah bisa segampang itu?! Otaknya sudah gila ya!! " celoteh Cassi yang kesal terhadap Zayden.

" haa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" haa.. sepertinya aku yang sudah gila " ucapnya lagi sambil menyandarkan dirinya ke kursi.

" tepat hari ini, ayah ku sudah resmi menjual ku kepada Zayden. Bahkan dia tidak ragu sedikit pun saat menandatangani dokumen perjanjian itu. Kalau memang dia tidak menginginkan ku, lantas mengapa melahirkan ku!! Aku juga tidak ingin terlahir di dunia! "

" ah.. hahahahah, aku lupa, kalau dia mungkin saja hanya menyesal mempunyai anak seperti ku yang terlahir dari rahim seseorang yang berselingkuh seperti ibu. Tapi.. itu bukan salah ku! Yang seharusnya ayah benci itu ibu, kenapa harus aku juga!! "

" sekarang aku terjebak seperti pelacur di rumah orang asing "

***

" Marva, kemungkinan besar Cassi berada di rumah Zayden. Kemana lagi Zayden membawanya, kalau bukan kerumahnya " ucap Alta Hilary, seorang teman sekaligus asisten pribadi Marva yang sudah bekerja dengannya lebih dari 10 tahun semenjak Marva menjadi bagian dari Gauri.

" tapi seorang Zayden tidak mungkin hanya memiliki 1 rumah. Aku tidak tahu dirumah yang mana Cassi berada " Sahut Marva.

" lalu, apa yang harus kita lakukan? " tanya Alta lagi.

" entahlah " jawab Marva yang sudah mulai frustasi

" apa kau akan menyerah begitu saja?? Dia itu adik mu " timpal Alta lagi untuk membangkitkan semangatnya Marva.

" tentu saja tidak, aku pasti akan mengambil kembali adik ku " jawab Marva singkat.

Keesokkan harinya, pagi-pagi sekali Cassi sudah di sibukkan dengan urusannya menjelang pernikahannya dengan Zayden.

" sepertinya orang kaya raya bisa membuat semuanya jadi mungkin. Bagaimana bisa ia mewujudkan acara pernikahan hanya dalam 1 malam?! " seru Cassi dalam hatinya.

" wah, calon nyonya Asmond kita sangat cantik sekali " puji salah satu pelayan yang ikut serta membantu persiapan pernikahan Cassi.

" iya, cantik sekali. Tuan Zayden tidak salah pilih " sahut salah satu temannya.

Breathe 《 VSOO 》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang