Sang Direktur

359 57 0
                                    

" Saya tidak akan mentoleransi setiap pelanggaran dan kelalaian yang terjadi di perusahaan saya. Siapa yang melakukan kesalahan, bersiaplah untuk menanggung konsekuensinya. Kalian paham? "

" paham, Tuan Zayden! " sahut para peserta rapat siang itu.

Zayden merebahkan dirinya sejenak di kursinya sebelum kembali keruangannya. Sedikit melonggarkan dasi untuk menarik nafas, lalu membuka Hpnya untuk mengabari sang istri tercinta nya.

" Apa yang dia sedang lakukan?? Kenapa tidak mengirimi ku pesan?? " ucapnya sambil sibuk menelpon Cassi dan tidak ada satu pun yang terjawab

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Apa yang dia sedang lakukan?? Kenapa tidak mengirimi ku pesan?? " ucapnya sambil sibuk menelpon Cassi dan tidak ada satu pun yang terjawab.

" Pollo, kosongkan jadwal ku setelah ini, aku akan pulang " ucapnya menelpon Assisten pribadinya itu.

" tapi Tuan, setelah ini ada..

" aihhh, aku harus segera pulang. Nyonya tidak merespon telpon ku "

" mungkin Nyonya sedang tidur siang "

" apa kau pikir dia balita??? Sudah, kosongkan saja jadwalnya " jawabnya lalu menutup telpon.

Saat Zayden hendak bangun dari kursinya,..

" aaahhhh!!! "

Ada yang berteriak dari luar pintu. Zayden segera menghampiri suara itu.

" Ace, kau kenapa?? " tanya Zayden kepada Ace yang sudah tersungkur di lantai.

" kaki ku... aaargghh, sakit sekali, seperti nya aku keseleo " jawab Ace sembari merintih kesakitan.

" kau bisa berdiri? " tanya Zayden lagi. Ace hanya menggelengkan kepalanya.

" aku panggilkan security dulu " kata Zayden bergegas pergi.

" eh tunggu, sakit sekali, sudah tidak sempat kalau aku harus menunggu mu memanggil security. Cepat Bantu aku, bawa aku kerumah sakit, aarghh " rintih Ace yang memegangi kaki nya.

" aku ada urusan, aku tidak bisa mengantar mu. Kalau begitu., aku akan menelpon Pollo " sahut Zayden.

" sekali ini,. Saja. Maaf merepotkan mu, tapi sungguh, aku sudah tidak tahan. Cepat bawa aku kerumah sakit, arrghh " ucap Ace.

Zayden segera memasukan ponselnya ke dalam saku, dan menggendong Ace untuk membawanya ke mobil.

" eh, itu.. Tuan Zayden, kenapa bisa dia menggendong Ace??? "

" aduh, bagaimana dengan perasaan Nyonyaaa??? "

" sepertinya mereka sudah dekat dari sebelum Nyonya hadir "

" benar kah? Aku pikir hanya aku yang merasa seperti itu "

" akhirnya mereka sadar " ucap Ace dalam hatinya dengan sangat puas.

Zayden melangkahkan kakinya dengan cepat sampai ke mobilnya.

" Tuan, tadi katanya Tuan mau mengosongkan jadwal?? " tanya Pollo heran.

Breathe 《 VSOO 》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang