Waktu berdua

343 45 0
                                    

Saat malam hari, masih di Paris. Zayden tak kunjung berada di samping Cassi untuk tidur. Ia masih sibuk dengan laptopnya. Saat itu, waktu sudah hampir menunjukkan pukul 1 malam.

" haaaa.. bukan kah ini masih waktu liburan??? " gumam Cassi yang tidak bisa tidur menunggu suaminya.

Cassi pun beranjak dari tempat tidurnya, dan menghampiri Zayden.

" Zay.. " panggil Cassi lembut.

Zayden menoleh dan tersenyum.

" Sayang, kok belum tidur? Kenapa? " tanya Zayden pada Cassi.

" aku menunggu mu, apa masih lama? " tanya Cassi lagi.

Zayden pun membuka kedua tangannya.

" kemarilah "

Cassi menurut, dan ia duduk di pangkuan Zayden.

" sedikit lagi selesai " kata Zayden lagi.

Cassi terus mencoba memahami pekerjaan suaminya itu.

" jangan terlalu banyak tidur terlalu larut, tidak baik untuk kesehatan mu. " ucap Cassi sembari bersandar di pundak Zayden.

" jangan khawatir, aku baik-baik saja " sahut Zayden.

Setelah beberapa saat..

" haaaa.. " Zayden menarik nafas.

" kenapa? " tanya Cassi.

" selesai juga pekerjaan ku, mau tidur? " kata Zayden.

" tidak, aku masih ingin berbincang dengan mu " jawab Cassi.

" Cass,. Maaf ya, kalau lagi liburan kaya gini, aku juga masih sibuk " ucap Zayden.

" aku paham, biar bagaimana pun, kau adalah direkturnya, kan. " ucap Cassi.

" makasih ya, kamu selalu pengertian. " tambah Zayden.

" besok, hari terakhir kita berlibur. Aku hanya ingin berdua dengan mu. Aku sudah memberitahu Aily, dia setuju " kata Cassi.

Zayden tersenyum mendengar perkataan Cassi, perkataan yang sederhana namun sangat membuatnya bahagia. Zayden pun menarik Cassi ke atas agar duduk dengan benar di pangkuannya.

" besok, lakukanlah sesuka hati mu, yang kau mau lakukan pada ku " kata Zayden pelan.

Zayden pun mendekatkan wajahnya untuk mencium bibir Cassi, pelan namun sedikit agresif.

" hmmpp, Zaa.. " ucap Cassi kewalahan.

Entah, saat itu perasaan Zayden seperti sangat membara, seperti baru pertama kali mencium Cassi.

Sesekali Zayden mengigit pelan bibir Cassi, dan memainkan lidahnya dengan mahir.

" hmmpp~~ "

Cukup lama mereka berciuman, penuh dengan hasrat menggebu-gebu. Ingin lagi, lagi, dan lagi.

" Cantik " kata Zayden setelah melepas ciumannya.

Bibir Cassi menjadi bengkak karena Zayden tidak memberinya celah untuk berhenti. Zayden pun mengusap bibir Cassi dengan tangannya, sedikit memainkam telunjuknya di mulut Cassi.

" hhmmp, Zaaaydenn "

" ssstt " kata Zayden yang tengah memasukin telunjuknya ke mulut Cassi. Cassi pun mengulum jari Zayden.

" heh, gadis nakal " ucap Zayden melihat reaksi Cassi.

Dreeett--- Dreett -- . Suara telpon berbunyi.

" siapa? " tanya Cassi, karena itu adalah handphone milik Zayden.

Zayden menunjukkan layar hapenya kepada Cassi, dan terlihat lah disana ada tulisan ' Ace '. Melihat itu, mood Cassi menjadi tidak baik.

Breathe 《 VSOO 》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang