"Sekarang pesan apapun yang kau mau"—Yunho.
"Eum"—Yeosang.Mereka berdua sama-sama mencari menu yang dimau dan memesannya. Yeosang penasaran apa yang membuat Yunho tiba-tiba jadi lembut seperti ini.
"Orang tuamu tak mencarimu kan?"—Yunho.
"Tidak kok"—Yeosang."Oh iya, apa kau punya lipbalm? bibirku rasanya kering"—Yunho.
"Aku punya"—Yeosang.Setelah Yeosang memberikan nya langsung Yunho gunakan sambil mengaca pada kamera ponsel.
Tak lama pelayan datang sambil membawa makanan yang dipesan. Membuat Yunho kaget dan malu langsung menyembunyikan lipbalm yang tadi dipakai nya. Tolong ingatkan Yunho untuk mengembalikannya nanti.
"Selamat menikmati makanan kalian".
"Makan lah"—Yunho.
"Eum"—Yeosang.Keduanya sibuk menyantap makanan masing-masing, tapi Yunho memberhentikan aktivitas makannya karena melihat Yeosang sedang kepedasan.
Dilihatnya sang kekasih 'sementara' sedang bernapas tak beraturan karena pedasnya cabai. Ia berinisiatif mendekatkan minuman yang tadi di pesannya.
"Oh? terimakasih"—Yeosang.
"Tak masalah"—Yunho.Makan malam selesai namun ada yang mengganjal perasaan Yunho. Ada sisa cream di sudut bibir Yeosang yang membuatnya gemas ingin membersihkan nya.
'Ah sial! aku tidak peduli'—Yunho. Langsung mengambil tisu dan mendekat kearah Yeosang.
Sedangkan Yeosang yang tadinya menunduk langsung mendongak merasa ada yang mendekat. Ketika jarak wajah mereka hanya sekitar 20 centimeter tangan Yunho langsung terulur dan langsung membersihkan sisa cream di sudut bibir Yeosang.
Yeosang tentu kaget, tapi dia hanya bisa memperhatikan tangan Yunho yang ada didekat bibirnya. HARUSNYA mengelap bibir tadi hanya sebentar, tapi Yunho menjadi salah fokus dan malah memperhatikan bibir indah Yeosang.
Tanpa sadar Yunho menaruh tisu tadi dan jari tangannya kembali ke bibir Yeosang yang sudah memerah akibat tadi kepedasan juga. Mengusapnya TANPA SADAR dari atas kebawah. Yunho yang tak sadar lain halnya dengan Yeosang yang hanya bisa menahan napas dan jantungnya semakin berdetak dengan kencang.
Yeosang hendak berbicara otomatis bibirnya membuka langsung menyadarkan Yunho dan menjauhkan tangannya. Tapi tidak dengan tatapannya yang malah bertemu dengan mata Yeosang.
"A-ah maaf"—Yunho. Tapi posisinya tak berubah dan malah lebih intens menatap mata indah Yeosang.
Yunho baru menyadarinya, tatapan lembut yang Yeosang punya. Bibir indah wajah cantik dan hidung yang bagus. Ah sial, orang kalau melihat posisinya bisa langsung teriak.
Tapi mereka aman. Yunho makan diruang tersendiri, ruangan tak begitu besar dan duduk langsung di lantai. Yunho lebih suka makan tanpa ada yang memperhatikan nya.
"M-maaf, apa ada yang salah?"—Yeosang.
Yunho baru sepenuhnya sadar dan kembali duduk.
"Astaga, apa yang kulakukan. Maaf"—Yunho.
"Tidak apa-apa"—Yeosang."Sekarang ayo pulang"—Yunho.
"Tak apa kau pulang sendirian?"—Yunho.
"Tidak apa-apa. Arah rumah kita berbeda. Kalau begitu sampai jumpa"—Yeosang.Yeosang terlebih dahulu menaiki bus yang arahnya berbeda dengan arah rumahnya. Yunho menunggu bus selanjutnya datang sambil memikirkan apa yang baru saja terjadi.
Apa iya ini yang dinamakan awal terbentuknya cinta? tapi Yeosang laki-laki. Itulah pikiran Yunho sekarang. Tapi dia tak mau bohong pada perasaan nya sendiri kalau dirinya menyukai tatapan lembut Yeosang. Perlakuan Yeosang yang membuatnya menjadi berubah 180° dari sifat sebelumnya.
"Heh! kau dimana? aku ke rumah mu tapi kau sendiri tak ada. Aku menunggu 15 menit di depan pintu tahu!"—Mingi.
"Tsk. Mau apa kau malam-malam ke rumahku?"—Yunho."Bermain game lah, mau apa lagi"—Mingi.
"Aku baru selesai makan malam diluar. Masih menunggu bus datang"—Yunho."Cepatlah! aku menunggu"—Mingi.
"Iya iya!"—Yunho.Panggilan terputus. Baru juga hatinya menghangat sebentar langsung disuguhi sesuatu tak mengenakkan. Kadang temannya menjadi tempat berbahagia tapi tak jarang membuatnya kesal. Suka duka pertemanan.
Begitu bus datang Yunho langsung masuk dan ingin secepatnya sampai rumah dan memukul kepala Mingi. Bisa-bisanya mau main game dirumahnya malah marah-marah hanya karena menunggu.
Isi pikiran Yeosang menjadi berisik.
'Akhhh! apa ini yang dirasakan setiap orang ketika mengalami jatuh cinta? jantung yang berdetak kencang dan bibir yang sulit mengucapkan kata. Ayah ibu...... aku merasakan kebahagiaan'—Yeosang. Bisa dipastikan telinga Yeosang memerah dan pipinya terasa panas.
"Hey hey Yeosang. Dari mana kau baru pulang? anaknya pak Kang darimana hayo"—Wooyoung.
Ah iya Yeosang lupa kalau bertetangga dengan Wooyoung, pasti sudah mencegahnya dengan pertanyaan.
"Tadi ditraktir makan malam Yunho. Hehe"—Yeosang.
"Woah? benarkah? itu bagus"—Wooyoung."Kau mau ke rumah ku?"—Yeosang.
"Tawaran yang bagus. Sekalian mau tanya soal matematika kemarin. Ajari ya, kau masuk dulu aku akan mengambil bukuku"—Wooyoung."Makan malam diluar dengan siapa kau?"—Mingi.
"Jangan banyak tanya masuk saja"—Yunho."Tsk, pelit sekali"—Mingi.
"Kau tidak mau menemui ibumu atau apa mungkin? tak merindukannya?"—Mingi.
"Aku merindukannya. Tapi dia tidak, inisiatif menemuiku saja tidak. Bahkan aku sendiri tak tahu ada dimana dia"—Yunho. Jawabnya masih fokus pada layar permainan.
"San tadi saat pulang membuat masalah, hampir saja bertengkar dengan siswa kelas sebelah"—Mingi.
"Kelas yang mana"—Yunho."Kalau tidak salah kelas yang sama dengan pacar laki-laki mu. San juga yang jalan tidak benar"—Mingi.
"Dia melakukan apa memangnya?"—Yunho."Dia menabrak siswa tadi yang sedang membawa..... "—Mingi.
"Dia menabrak ku yang sedang membawa gulali kapas! terbuang begitu saja! mana hanya tinggal 1 itu dan aku sedang ingin sekali. Tsk, dia buta"—Wooyoung.
"Wooyoung-ah, aku baru tahu kau makan gulali kapas juga. Setahuku kau jarang menyukai makanan yang begitu manis"—Yeosang.
"Jarang bukan berarti tidak memakannya juga Yeosang. Untung dia mengganti rugi, kalau tidak sudah ku hajar tadi"—Wooyoung.
"Dia dari sekolah kita juga? dari tahun pertama atau terakhir?"—Yeosang.
"Tidak. Dia dari tahun kedua, teman sekelasnya Yunho. Aku lupa namanya tapi kukira mungkin San"—Wooyoung."Kalian semua tidak ada yang waras memang. Pembuat masalah"—Yunho.
"Lalu kau apa bedanya? lupa pernah memecahkan pot bunga kesayangan kepala sekolah? kau bahkan disuruh berdiri selama 1 jam di depan kelas"—Mingi."Diamlah! aku mencoba melupakan momen konyol itu dan kau mengingatkan nya lagi, sial"—Yunho.
"Tsk tsk, kau juga pembuat masalah ingat"—Mingi.⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance
FanfictionYeosang mempunyai tatapan yang akan membuat semua orang langsung menyayangi nya dalam sekejap. . "Halo aku Kang Yeosang, senang bertemu dengan kalian. Yunho.....bisakah kau menjadi kekasihku?" . Yunho yang selalu bermain-main dalam setiap hubungan d...