12

139 15 10
                                    

Kalau kemarin Yeosang bisa ke rumah Yunho, berarti malam ini dia harus bekerja paruh waktu. Dan untuk kejadian mengejutkan kemarin susah untuk Yeosang lupakan. Ya iyalah orang first kiss, siapa yang bisa lupa. First kiss yang didapat dari first love itu segalanya.

"Sial!! aku melupakan seragam olahraga ku. Sudah ku cuci padahal"—San.
"Ya memang harus dicuci lah bodoh! pinjam sana!"—Mingi.

"Pinjam ke siapa? kelas mana yang ada pelajaran olahraga hari ini?"—San.
"Mau ku tanyakan pacar--eh Yeosang? mungkin saja kelasnya ada jadwal olahraga"—Yunho.

"Ya sudah tolong tanyakan. Aku tidak mau mendapat hukuman aneh dari guru olahraga"—San.

"Halo Yeosang"—Yunho.
"Ada apa Yunho?"—Yeosang.
"Apa kau ada jadwal olahraga hari ini? San mau meminjam seragam olahraga. Seragamnya lupa dibawa"—Yunho.

"Sebenarnya ada. Tapi seragam ku tidak akan muat di badannya"—Yeosang.
"Apa teman mu bisa meminjamkan nya? tolong tanyakan ya"—Yunho.

"Aku akan tanya pada Wooyoung. Kalau dia setuju akan aku antarkan ke kelas mu, kalau dia tidak mau nanti aku akan mengirimi mu pesan"—Yeosang.
"Okey. Terimakasih"—Yunho.

"Bagaimana? dia ada jadwal olahraga? mau meminjamkannya?"—San. Baru juga sambungan telepon terputus, langsung tanya².
"Kelasnya ada. Dia mau meminjamkannya, tapi dia bilang tidak akan muat di badanmu"—Yunho.

"Terus? aku bagaimana?"—San.
"Yeosang bilang mau menanyakan pada temannya yang lain. Kalau ada dia akan mengantarnya kemari"—Yunho.

"Tenang dulu bro. Tunggu sebentar"—Hongjoong.
"Tenang bagaimana.... olahraga dimulai setelah istirahat"—San.

"Tunggu bocah! salahmu sendiri malah merepotkan orang lain"—Yunho.



Sedangkan disisi lain.....

"Wooyoung-ah, bisakah aku meminjam seragam olahraga mu?"—Yeosang.
"Kenapa? apa punyamu ketinggalan? tidak masalah pakai punyaku saja. Masalah keliling lapangan mudah"—Wooyoung.

"Bukan untukku, tapi untuk San. Punyanya ketinggalan dan Yunho memintaku menanyakan pada teman-teman kita. Andaikan punyaku muat di badannya pasti aku akan meminjamkannya"—Yeosang.

"Siapa? San? Choi San yang pernah punya urusan dengan ku itu? tsk, untuk apa aku meminjamkan seragam ku untuknya"—Wooyoung.
"Ahh... Wooyoung. Dia akan mengembalikannya setelah selesai. Kelas kita kan setelah istirahat kedua, kelas mereka nanti"—Yeosang.

"Tapi apa aku akan memakai baju bekas keringatnya?! astaga tidak!"—Wooyoung.
"Kan bisa dikeringkan. Tapi kalau kau tidak mau tidak apa-apa, aku akan bilang ke Yunho"—Yeosang. Dengan wajah sedih meraih ponselnya hendak mengabari Yunho.

Wooyoung tetaplah Wooyoung. Mau dia orangnya keras kepala akan berakhir luluh kalau itu Yeosang yang meminta. Wooyoung tidak tega melihat wajah murung Yeosang.

"Eh eh.... baiklah. Tapi dikembalikan harus dalam keadaan kering ya"—Wooyoung. Berusaha membuat Yeosang kembali tersenyum.
"Benarkah? terimakasih Wooyoung. Aku akan pastikan seragam mu kembali dalam keadaan kering"—Yeosang. Sambil tersenyum cerah.

"Astaga imutnya. Seragam ku ada di tas ambil sendiri"—Wooyoung. Dengan gemas mengacak-acak rambut Yeosang.
"Aku segera kembali"—Yeosang.



"Dia datang tidak? aku semakin khawatir"—San.
"Tinggal terima kenyataan kenapa sih, salah mu meninggalkan nya. Lain kali fokus Choi San"—Mingi.

"Iya iya aku tahu"—San.

"Halo...... aku mengantarkannya"—Yeosang.
"Akhirnya...... thanks. Akan ku kembalikan nanti"—San.

"Itu punyanya Wooyoung tapi. Tolong kembalikan dalam keadaan kering ya. Terimakasih, aku duluan"—Yeosang.

Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang