"Kau tahu ayah bekerja keras untuk siapa kan?".
"Aku tahu..... Tapi tidak bisa kah ayah pulang sebentar? Aku seperti anak-anak lainnya yang ingin diberi perhatian"—Yunho."Jangan rewel seperti bocah Yunho-ah, ayah sibuk. Kau jangan bertindak semaumu disana".
"Tsk, apa Wonwoo hyung asal melaporkan semaunya"—Yunho."Tidak. Dia bilang kau jadi lebih baik dari sebelumnya, karena alasan apapun itu ayah harap kau jadi berpikir lebih dewasa".
"Tapi aku kesepian"—Yunho."Ada teman-temanmu kan? Sudahlah, aku harus kembali bekerja. Jadi anak baik".
Suasana hati Yunho lagi-lagi buruk, percakapan telepon itu terputus menyisakan Yunho yang hanya bisa kesal. Apa susahnya kembali sebentar untuk melihat anaknya?.
Yunho yang tadi menelpon ayahnya di kamar mandi sekolah sekarang berjalan menuju tempat kumpul biasanya. Disana sudah ada Mingi, San, dan Hongjoong yang sudah asyik mengobrol.
"Kalian harus coba, rasanya luar biasa"—Mingi.
"Apa yang kalian bicarakan? Coba apa"—Yunho."Dia mengajak kita makan mie pedas didaerah perempatan jalan besar. Katanya enak"—San.
"Apa bedanya dengan yang lain? Sama-sama pedas kan"—Yunho."Ya bedalah. Disana menunya banyak, kalian mau kesana?"—Mingi.
"Mahal tidak? Nanti uang sakuku tidak cukup"—Hongjoong."Tidak. Aku sudah mengecek harganya tadi pas lewat tadi, ibuku juga pernah makan disana dan dia bilang enak"—Mingi.
"Yasudah iya iya. Nanti pulang sekolah"—San.Yunho malas ikut mengobrol, ada hal lain yang harus dia pikirkan. Ahh, apa yang Yeosang sedang lakukan ya. Apa dia sedang bersama Seonghwa.
.
."Seonghwa".
"Eum? ada apa?"—Seonghwa."Kenapa mau berteman dengan ku? jelas-jelas aku aneh"—Yeosang.
"Aneh bagian mana?"—Seonghwa."Aku berbeda dengan yang lainnya, kau tahu maksudku kan? apa kau tidak merasa aneh saat didekatku?"—Yeosang.
"Berteman tidak harus memandang ini itu kan? kau orang baik kenapa aku harus merasa aneh. Itu pilihanmu dan itu juga kebahagiaan mu, tidak salah menurutku"—Seonghwa."Terimakasih ya, sudah mengerti keadaan ku"—Yeosang.
"Tapi Sang..... aku mau tanya sesuatu"—Seonghwa.
"Tanya apa?"—Yeosang.
Seonghwa melihat keadaan sekitar untuk memastikan sebelum bertanya.
"Apa kau mau membuka hatimu untuk seseorang lagi?"—Seonghwa."Itu....... aku tidak tahu siapa yang mau dengan ku. Tapi aku akan mencoba hubungan yang baru kalau memang bisa"—Yeosang.
"Apa sekarang kau masih menyukainya?"—Seonghwa."Kalau aku harus jujur, iya. Mungkin dalam waktu yang lama, tapi biarkan saja terjadi. Aku punya kehidupan yang harus tetap berjalan"—Yeosang.
"Apa semua orang punya kesempatan untuk mendapatkan hatimu?"—Seonghwa."Hahaha, tentu saja. Tapi memangnya aku siapa, anak orang kaya tidak, terkenal juga tidak"—Yeosang.
"Kau orang baik, manis, dan punya aura positif"—Seonghwa."Benarkah? hehe terimakasih"—Yeosang.
"Aku......juga punya kesempatan kan?"—Seonghwa.
Yeosang kaget dengan ucapan Seonghwa. Sejenak dia diam tapi kembali tersenyum.
"Hmm tentu"—Yeosang.
'Wtf.... kenapa dia tidak hilang saja dari bumi sih? membuatku kesal saja'—Yunho.
Lewat memang jadi musuh Yunho sekarang, harusnya dia tidak lewat taman dan ikut saja dengan teman-temannya ke lapangan basket. Sekarang malah harus melihat Seonghwa dan Yeosang berduaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance
FanfictionYeosang mempunyai tatapan yang akan membuat semua orang langsung menyayangi nya dalam sekejap. . "Halo aku Kang Yeosang, senang bertemu dengan kalian. Yunho.....bisakah kau menjadi kekasihku?" . Yunho yang selalu bermain-main dalam setiap hubungan d...