Another Ending

176 13 1
                                    

"Sampai jumpa Nona Han"—Yeosang.
"Sampai jumpa, besok masuk pagi dan bantu disini ya? sampai Sangwoo kembali"—Nona Han.

"Siap Nona Han"—Yeosang.

Yeosang keluar restoran langsung mendapat telpon dari Jongho.

"Jongho ada apa?"—Yeosang.
"Aku dapat juara 2 lomba Sang"—Jongho.
"Woah... kapan kau ikut lomba? tidak bilang. Aku kan bisa menyemangatimu"—Yeosang.

"Tidak apa-apa. Kemarin di Seoul, banyak orang berbakat suaranya bagus"—Jongho.
"Selamat ya"—Yeosang.
"Terimakasih. Kapan-kapan ku traktir makan"—Jongho.

"Aku akan menunggunya"—Yeosang.
"Yasudah aku mau mandi. Ku akhiri dulu"—Jongho.

Yeosang berjalan pulang kali ini dan sepanjang jalan tiba-tiba merasa seperti akan ada sesuatu yang terjadi. Begitu sampai didepan rumah Yeosang ingin segera masuk, tapi panggilan membuatnya berbalik.

"Yeosang"—Yunho. Mendekat ke arah Yeosang.
"Eh ada apa? apa barangmu ada yang tertinggal?"—Yeosang.

"Tidak ada"—Yunho.
"Lalu kesini untuk?"—Yeosang.

Pertanyaan belum dijawab tiba-tiba Yunho berlutut terus menundukkan kepalanya.

"Yeosang-ah, aku minta maaf telah membuat hubungan kita berakhir dengan buruk. Aku belum tahu perasaanku saat itu, aku hanya takut pada reaksi teman-temanku tanpa memikirkanmu"—Yunho.
"Tidak apa-apa, jangan di ingat terus. Jangan berlutut seperti ini"—Yeosang.

"Aku pantas melakukannya. Sekarang aku dengan tidak tahu malunya ingin memintamu kembali kembali jadi kekasihku. Kali ini aku akan jadi diriku sendiri tanpa memperdulikan omongan orang lain. Yunho yang akan membuatmu bahagia"—Yunho.

-------

"Aku tidak bisa memaksamu. Tapi kalau kau mau, aku akan jadi orang yang merasakan kebahagiaan lagi"—Yunho. Yeosang masih kaget dan Yunho menyatakan isi hatinya sambil menangis.

"Apa kau ingin tahu apa prinsipku mencintaimu? melihatmu bahagia Yunho-ah. Jika itu bersamaku aku senang, jika bersama orang lain aku akan menerimanya. Karena sampai kapanpun perasaan ku akan tetap sama"—Yeosang. Makin menjadi tangisan Yunho.

"Sudah sudah. Tidak apa-apa"—Yeosang. Berjongkok dan memeluk Yunho.
"Bagaimana bisa orang baik sepertimu mencintaiku yang seperti ini"—Yunho.

"Kau bukan orang jahat Yunho-ah. Mencintaimu adalah tantangan yang kubuat sendiri. Bisa-bisanya orang seperti ku berani menyukaimu"—Yeosang.

Yunho melepaskan pelukan mereka sebentar.

"Yeosang-ah, apa kau mau jadi kekasih ku? kali ini tidak seperti dulu. Izinkan aku memperbaiki dan memulainya dari awal"—Yunho.

(↑Chapter 24↑)

Fokus Yeosang beralih ke seseorang yang berdiri memperhatikan drama yang mereka buat. Seseorang yang menemaninya saat patah hati.

Yeosang memang mencintai Yunho, tapi yang namanya rasa takut kadang tidak bisa seseorang kendalikan. Yeosang takut Yunho akan kembali pergi dan hatinya hanya kembali sakit lagi.

"Tapi maaf...... hubungan kita sudah berakhir. Kau bisa menemukan seseorang yang lebih baik dariku Yunho-ah"—Yeosang. Balasnya sambil tersenyum.

"Kenapa? apa kau membenciku sekarang?"—Yunho.
"Tidak. Untuk apa aku harus membencimu. Aku sudah ditunggu seseorang bukan?"—Yeosang. Sedikit berteriak di kalimat akhir.

Kalimat yang membuat Seonghwa mengangkat kepalanya karena tadi sempat menunduk sedih.

"Aku tidak ingin membuat hati orang lain sakit, karena aku tidak ingin mereka merasakan apa yang aku rasa. Iya kan Seonghwa?"—Yeosang.
Yunho membalikkan badannya dan melihat Seonghwa berdiri memegang bunga mawar putih dengan pakaian rapi.

Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang