Pertandingan harus berakhir dengan 3 ronde. Tim Korea Selatan menang kali ini dan pertandingan dilanjutkan dengan tim dari negara yang berbeda.
Kakak Seonghwa menghampiri tempat duduk adiknya menonton setelah selesai mengurusi ini itu.
"Hey..... dia yang kau bicarakan kemarin?".
"Hmm"—Seonghwa."Halo, aku Yeosang. Senang bertemu denganmu"—Yeosang.
"Aku Seungjun, kakaknya Seonghwa"—Seungjun."Selamat atas kemenangan kakak"—Seonghwa.
"Hmm. Terimakasih juga sudah datang menonton, kau juga Yeosang"—Seungjun."Aku senang melihat anda. Seonghwa tidak pernah bilang kalau ternyata anda pemain nasional"—Yeosang.
"Dia memang begitu"—Seungjun."Oh iya, kau tidak pulang dengan tim mu? nanti kau ditinggal bus rombongan"—Seonghwa.
"Aku sudah bilang akan pulang sendiri, aku harus mampir ke klub ku (klub voli) dulu"—Seungjun."Jadi? kita pulang sekarang? aku harus sekolah besok"—Seonghwa.
"Hmm. Aku duluan, sampai jumpa Yeosang"—Seungjun."Eumm"—Yeosang.
"Ayo pulang"—Seonghwa.Mereka sedang dalam perjalanan pulang, tapi motor Seonghwa harus diisi bahan bakar dulu. Jadilah mereka malah salah fokus ke bilik foto di sebrang jalan yang terlihat indah. Yeosang jadi pengen mengambil foto.
"Kenapa? mau kesana?"—Seonghwa.
"Apa kau mau? kita tidak pernah berfoto bersama kan"—Yeosang."Terlihat menarik, aku belum pernah mencobanya"—Seonghwa. Mana mau menolak kalau Yeosang yang mengajak.
Setelah selesai mengisi bahan bakar mereka mampir ke bilik foto yang berukuran sedang. Konsepnya tinggal memasukkan uang kau bisa mengambil foto dengan cepat, tak ada orang yang menunggui disana.
"Eumm, kita harus bagaimana?"—Seonghwa.
"Ya terserah mu lah, buat senyaman mungkin"—Yeosang.Jepretan pertama Seonghwa kaku seperti pengambilan foto untuk buku laporan nilai ujian. Yeosang mau tertawa.
"Seonghwa kenapa kau kaku begitu astaga, hahaha"—Yeosang.
"Begini saja"—Yeosang.Yeosang memeluk Seonghwa tapi pelukan khas laki-laki tahu lah, tangannya ia letakkan di bahu Seonghwa dan tersenyum. Seonghwa yang melihatnya ikut tersenyum dan beberapa foto tercetak setelahnya.
"Ada 8, kau simpan 4 aku 4"—Yeosang.
"Okey. Mau mampir ke suatu tempat atau langsung pulang?"—Seonghwa."Nanti turunkan aku di minimarket dekat rumah saja, aku harus membeli sesuatu"—Yeosang.
"Hmm, sekarang sini ku pakaian dulu helmnya"—Seonghwa.Ternyata Yeosang masih kesulitan memakai helm Seonghwa guys, aduh imutnya.
"Pegangan atau kau akan terpental. Tidak ada bantahan kelinci kecil"—Seonghwa.
"Aku bukan kelinci kecil Seonghwaaaaa"—Yeosang."Aku suka mendengarmu merengek btw, hahaha"—Seonghwa.
"Seonghwaaa!!"—Yeosang."Imutnyaaa....."—Seonghwa.
Setelahnya bisa Seonghwa rasakan cubitan di pinggangnya."Selamat malam dan sampai jumpa"—Seonghwa.
"Sampai jumpa hati-hati dijalan"—Yeosang.Sampai rumah Seonghwa melihat 4 foto tadi dan langsung menaruh 3 di laci dan satunya ia tempelkan didekat meja belajar. Tidak aneh kan hanya memasang foto, dia dulu berteman dengan Yunho dan lainnya tidak pernah yang namanya punya foto yang dicetak.
Paling-paling di HP, itupun kalau San lagi pengen²nya buat jadi bahan pembuktian ke ibunya kalau dia benar keluar untuk berkumpul dengan teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance
FanfictionYeosang mempunyai tatapan yang akan membuat semua orang langsung menyayangi nya dalam sekejap. . "Halo aku Kang Yeosang, senang bertemu dengan kalian. Yunho.....bisakah kau menjadi kekasihku?" . Yunho yang selalu bermain-main dalam setiap hubungan d...