15 - Usaha Jono

45 4 0
                                    

(Kalau tidak bisa kamu play sambil baca, coba di aplikasi lain)

Ditulisan ini aku ingin mengungkit kisah cinta dua orang dengan bama Jono dan Kara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ditulisan ini aku ingin mengungkit kisah cinta dua orang dengan bama Jono dan Kara. Semua ku tulis berdasarkan cerita mereka berdua pada kisah sebelumnya.

Tapi yang kurang dari cerita ini adalah nama panjang mereka, aku tidak ingat.

Namanya Kara, seperti yang sudah ku bilang dia wanita cantik dan manis yang pernah ku temui. Bak model tubuhnya, tapi akan biasa kau temui dimana pun. Bukan mahasiswi terkenal di kampus karena Ia lebih sering bergabung dengan 5 sekawan. Caranya bergaul nyaman sekali, mudah untuk berbicara dengan siapapun.

Kalau Jono, kenangan ku terakhir adalah masa-masa ku tinggal di daerah Bogor. Karen Jono teman akrab Narayana, mereka sering pergi main dan belajar bersama. Hanya saja Jono baru ngerokok waktu jadi mahasiswa, belum lama kabar tentangnya adalah sering berganti pasangan.

Lalu bagaimana wanita manis seperti Kara dapat mengggeser wanita-wanita lainnya yang terpikat dengan Jono selama ini? Yang perlu kau tahu, Kara membenci bau rokok. Lantas berpacaran dengan sosok Jono pasti akan membuatnya tersiksa kan?

Perkenalan mereka memang tidak jauh dari kata "mahasiswa". Karena dengan latar belakang ini semesta mempertemukan mereka berdua.

Waktu itu Jono tengah menjaga stand jualan di jalan dekat kampusnya, sebagai anak himpunan ya beebakti karena sebentar lagi akan menggelar acara harus sepenuh hati mencari dana.

"Jo, aku beli kaos kakinya dapat nomor telfon kamu gak?" ucap seorang pembeli, pastinya tak jauh dari identitasnya sebagai mahasiswa kampus itu.

"Iya cantik, mau yang mana? Hmm.. Coba ku lihat"

Jono menyentuh beberapa kaos kaki berbalut plastik, menemukan yang pas untuk mahasiswi itu kemudian Ia serahkan dengan senyuman ciri khasnya. Sampai matanya tenggelam terangkat oleh kedua pipinya.

"Hmm, lebih cantik nanti kalau pakai ini menurut ku" ucapnya menunjuk satu pasang kaos kaki.

"Oh gitu??" ucap mahasiswi itu.

"Kamu sekarang aja udah cantik, kalau pakai ini nanti aku naksir gimana?"

"Aaa, Jono"

Ucapan terakhir bukan dari mahasiswi tersebut, melainkan dari Nara yang berada di sampingnya. Kupingnya sudah panas mendengar segala rayuan dari laki-laki bertubuh kekar itu.

"Nanti lo bakal ada saatnya Nar, tunggu aja"

"Gua nggak bakal penuh rayuan kayak lo"

"Yakin?"

Jono melipat tangannya, namun dalam genggaman tangan kanannya ada kaos kaki yang telah terbuka dari kemasan plastiknya. Untuk contoh.

"Lihat aja, nanti gua buktiin" ucap Nara sembari menatap beberapa kaos kaki yang terpasang di meja depannya.

SederhanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang