Ibu... Gayatri rindu. Datang ke rumah ya. Triya mau ketemu, tidak perlu yang lainnya.
-Gayatri, Rumah Jogja
---
Hati ku masih terombang-ambing akibat banyaknya kejadian yang datang dan pergi. Kata mereka aku berubah, tak lagi menjadi Triya yang dulu katanya.
"Triya gua mohon, kasih tahu gua ada apa dengan lo?"
Seorang laki-laki dengan kaos distro duduk diam diatas motornya, sedangkan aku tengah berdiri disampingnya.
"Gua kenapa?"
"Lo anggap gua masih ada nggak sih?" tanyanya lagi.
Aku mengangguk dengan mantap, namun bingung apa maksudnya.
"Bay, gua ndak ngerti"
"Lo baru aja kehilangan. Gua tahu lo belum nangis sampai sekarang" katanya, Bayu sedang marah namun Ia tidak berteriak.
"Ya, mungkin karena gua udah rela Ibu pergi"
Bayu hanya menatap ku, membenarkan duduknya namun masih tetap berada diatas motor. Kemudian pandangannya beralih dari ku.
"Apa sih? Lo kok bete gitu?" ucap ku, mencoba meraih tangannya namun Ia menolak.
"Gua gak suka. Kalau lo ada masalah pasti gak pernah cerita, ujung-ujungnya gua yang kena Tri"
Aku mencoba kembali meraih tangannya, Bayu sudah seperti pacar yang ngambek saja. Tapi kami ini benar-benar hanya sebatas teman dekat tanpa rasa dan cinta.
"Ternyata aku beruntung kamu masih ingat aku. Teman ku nggak banyak, tapi aku masih punya kamu. Walaupun umur kita beda, kamu selalu anggap aku seumuran. Aku bahagia punya teman yang bisa diajak ngobrol sepanjang hidup ku, tapi kalau kamu sedang ada masalah... ya kamu pergi"
"Aku diemin kamu, gitu Bay?" ucap ku, Ia tak menjawab. Tapi kepalanya enggan mengarah pada ku.
"Bayu, sorry"
Aku berusaha merayunya untuk kembali normal, namun Bayu ternyata anjing galak.
"TRIYA!"
Aku berhenti, menatapnya sambil beberapa kali berkedip.
"Aku serius Tri..."
Panggilan aku-kamu menjadi hal yang biasa antara kami berdua, namun panggilan gua-lo memang membuat kami lebih dekat. Bayu, dengan panggilan aku-kamu sering kali pertanda Ia sedang serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sederhana
Fiction générale"Jadi, nanti cerita kita hanya tentang kakak adik aja, Dek?" "Nggak, Mas. Kehidupan manusia kan bukan tentang keluarganya aja. Nanti orang bosan lihat kehidupan keluarga kita." Melihat dunia dari anak pertama, kedua, dan ketiga. Written by Gayatri...