Ketua dan Wakilnya ~

271 44 102
                                    

7 Juli 2022 ~

7 Juli 2022 ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍂

Bugh

Benda bulat yang terbuat dari karet itu sukses mendarat  di kening mulusnya. Detik ketiga, ia mulai merasakan denyutan di sekitar pelipis. Gadis yang masih mematung itu bisa merasakan ada banyak burung yang berputar di atas kepalanya. Entahlah, itu hanya perasaan atau bayangannya, yang pasti pandangan matanya mulai mengabur. Ia masih bisa mendengar beberapa orang berlari ke arahnya meski dengan mata yang sudah tertutup.

Kejadian tersebut tidak lepas dari perhatian tiga orang yang masih menghuni kantin sekolah. Sejak tadi, mereka hanya memperhatikan dari jauh sampai akhirnya menjadi saksi atas kejadian yang sedikit menghebohkan itu.

"Uh. Kasian tu cewek langsung pingsan habis kena bola." Cahaya meringis sembari mengusap jidat, seolah membayangkan rasanya terkena lemparan bola itu.

"Udah jatuh, tertimpa bola lagi," sambung Mulan ikut berdecak.

"Memang dia sedang dihukum?"

Mulan menghendikkan bahunya. "Maybe. Mana ada orang yang rela panas-panasan di lapangan kalau nggak kena hukum?"

Cahaya menoleh setelah mendengar kesimpulan Mulan tadi. Ia kembali mengaduk minuman yang masih tersisa. "Pelakunya pasti merasa bersalah, terus iba dan akhirnya jatuh cinta sama tu cewek."

Baik Mulan dan Zean seketika tertawa mendengar ucapan Cahaya tadi. "Tahu dari mana alur kek gitu?" tanya Mulan setelah tawanya mereda.

"Wattpadlah, banyak kok yang kayak gitu," balas Cahaya santai dan apa adanya.

Mulan kembali tertawa. "Jangan kebanyakan baca wattpad, Ca. Nanti kehaluan lo makin tinggi," canda Mulan. "Mendingan lo baca buku pelajaran, kalau ada ulangan, kan bisa SCTV-an sama gue."

"SCTV?" Cahaya mengernyit bingung.

"Satu untuk semua, hahaha...,"

"Jangan mau, Cahaya!" Zean menyela. Tatapannya langsung menajam ke arah gadis duduk di sampingnya. Yang ditatap pun langsung kicep.

"Biarin Mulan belajar mandiri. Kalau dia ada tanya-tanya pas ujian, kasih tau gue, oke," pesan Zean tak ingin pacarnya hanya modal niru milik orang lain.

"O-oke," balas Cahaya memajukan jempolnya, pertanda setuju. "Btw, ketua kelas kita siapa ya, Lan?"

Mulan tidak menjawab dengan suara, ia malah menunjuk ke belakang Cahaya dengan kedua alisnya. Yang diberi petunjuk pun langsung menoleh. "Itu, cowok yang lagi beli minum. Dia ketua kelas."

Cahaya mengangguk paham, namun tidak langsung membalikkan badan. Ia masih fokus memperhatikan wajah siswa yang tengah membayar belanjaannya.

"Perlu lo tau, dia masih jomlo,"bisik Mulan ketika Cahaya belum juga mengalihkan pandangan.

Cahaya Fajar [SELESAI] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang