10 | Duo sahabat rubah

14 5 0
                                    

"Kalian berharga"


| Until We Meet Again |

Seungmin menatap jeongin dengan tatapan heran. Terlalu banyak hal mengejutkan terjadi hari ini. Keduanya baru saja selesai berdebat karena nama yang digunakan untuk si anak anjing. 

"Kenapa dari ribuan kata di dunia ini, kamu justru menggunakan nama itu jeongin?" 

"Karena umo menyukainya! toh kalian kan satu-satunya teman yang ku punya, jadi aku memberikannya nama seperti kamu." 

"Tapi tetap saja.. itukan panggilan spesial khusus untukku.." 

Jeongin tertawa mengejek seungmin. 

"jadi kamu cemburu ya dengan umo? tenang saja, kalian itu sama-sama berharga untukku. Tidak ada yang lebih baik di antara seungmin dan umo."

Dan perdebatan selesai karena jeongin yang pandai bermain kata. namun sesungguhnya yang ia katakan adalah tulus dari dalam hatinya. Ketiganya bermain bersama, menemani umo yang seperti anak-anak akan haus perhatian. Saling mengejek, menggoda, bahkan menjahili satu sama lain. gonggongan anjing terdengar mengisi rumah itu. 

Rumahnya menjadi ramai karena kehadiran sang sahabat dan seekor anjing yang kini sedang bertengkar. Ia memandangi interaksi keduanya perlahan bibir mungilnya melukiskan senyuman. Kehadiran mereka mengisi kekosongan diri yang dirasakan selama bertahun-tahun. Apa yang ia nantikan selama ini kini terbalaskan karena tuhan mengirimkan mereka. Mereka berharga untuknya.

"Gigitt dia!" teriak seungmin memberikan perintah pada umo.

"GUK! Grrrrr.. aku tidak mau! aku gigit kamu saja." 

"Awwhh! ampun-ampun, berhenti! baiklah, baiklah, aku minta maaf." 

Jeongin tertawa bangga karena seungmin terlentang tak berdaya dengan ujung pakaian yang digigit oleh si anak anjing. Umo mendusel kembali mendekati sang tuan dan bersikap manja padanya. Dari matanya, seungmin melihat bagaimana temannya jauh lebih banyak tersenyum dan tertawa sejak kehadiran umo yang entah sejak kapan. 

"Jeongin. Mau makan diluar?" 


| Until We Meet Again | 

"Pesanan datang!" 

Jeongin dan umo bersamaan menoleh kearah seungmin yang datang dengan membawa sekantong plastik makanan sebagai makan siang mereka. Ketiganya memilih makan siang di sebuah taman dengan beralaskan kain diatas rumput. Tidak semua restoran memperbolehkan hewan peliharaan masuk kedalam. sehingga mereka memutuskan untuk makan siang di tempat terbuka sembari melihat umo berlarian kesana kemari.

"Umo jauh lebih baik daripada saat pertama kali aku menemukannya."

"Itu bagus. itu artinya dia senang bukan? kamu adalah tuan yang baik untuknya."

"aku rasa panggilan tuan itu terlalu berlebihan. em.. tidak apa kan jika aku menganggapnya keluargaku."

Seungmin memanyunkan bibirnya dan memukul bahu jeongin. ia menggeser bokongnya menjauhi jeongin. baiklah, sekarang cemburu bagian kedua.

"Umo yang baru menemanimu beberapa hari sudah kamu anggap keluarga. bagaimana dengan aku? kamu mengabaikan aku?" 

"astaga seungmin.. ada apa dengan temanku ini tuhan. kenapa kamu jadi manja sekali. tentu saja kamu itu temanku, sahabatku, saudaraku." 

tiba-tiba saja dari arah samping umo datang dan menjilat tangan jeongin. matanya bersinar layaknya permata yang terpapar sinar matahari. jeongin mengusap lembut puncak kepala umo.

Until we meet again | Yang Jeongin [ √ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang