21 | Mengikuti sang cahaya

19 4 0
                                    

Langit tidak secerah biasanya. Bahkan sudah terhitung selama beberapa hari ini langit lebih gelap. Padahal sekarang adalah musim panas. Perkiraan cuaca yang tidak tepat membuat beberapa orang frustasi karena mereka yang lupa membawa payungnya.

Namun tidak dengan seungmin. Ia tidak peduli dengan air hujan yang membuat tubuhnya basah kuyub. Tidak peduli dengan teguran orang tuanya untuk tidak bermain hujan. Karena sekarang sedang musim sakit.

"Sekarang.. Kamu sudah bebas kan jeong?"

Kedua matanya bengkak karena menangis tak berhenti. Seungmin dengan jas hitamnya harus menghadiri pemakaman sahabatnya sendiri.

"Kenapa kamu harus pergi? Apakah aku egois jika melarangmu pergi? Karena jika aku melarangmu untuk pergi, maka kamu akan kembali merasakan rasa sakit yang sama."

| Until We Meet Again : goes to end |

Seungmin kini berdiri didepan pintu rumah jeongin. Ia menghela nafas panjang. Ia butuh mempersiapkan hati dan mentalnya untuk membuka kembali rumah yang penuh akan kenangan sangat sahabat.

Cklek!

Seungmin mendorong pelan pintunya mengeluarkan decitan kecil. Ia menyalakan saklar lampu dan hatinya perih melihat pemandangan dihadapannya.

"Aku sangat terlambat ya jeong. Andaikan aku datang lebih cepat, pasti semuanya tidak akan seperti ini."

Waktu terus berjalan. Dari sore hari hingga tengah malam tiba, seungmin masih setia berada di rumah sangat sahabat. Ia membersihkan semua pecahan kaca disana. Air matanya kembali menetes ketika melihat tetesan darah yang mulai mengering diatas lantai.

Seungmin memang tidak tahu kejadian seperti apa yang menimpa sahabatnya, tapi pastinya berhubungan dengan ayah atau ibunya.

Hampir semua sudut rumah ia bersihkan. Wangi ruangan khas jeongin tercium membuatnya merasakan rindu yang dalam. Padahal ia baru saja ditinggal selama beberapa jam.

Seungmin berkeliling. Memutar kembali kenangan lama.

Seungmin menganggu jeongin pagi sekali. Ia bahkan memasak sarapan untuk jeongin setiap berkunjung.

Mereka melakukan perang bantal.

Mereka saling melempar salju.

Mereka saling mengejek.

Mereka pergi berbelanja bersama.

Mereka bertengkar..

Mereka berbaikan..

Mereka menangis bersama..

Kini semua itu hanya tinggal kenangan.
Seungmin tidak bisa berdiri disana terlalu lama. Ia memilih kembali ke rumah sakit tempat jeongin dirawat sebelumnya.

Menyapa para perawat dan dokter disana dengan wajah teduhnya. Mereka mengerti jika mereka baru saja kehilangan pasien mereka.

Seungmin masuk kedalam kamar rawat jeongin yang sudah bersih dan semua barangnya dikemas dengan baik dalam satu buah kardus.

Seungmin mengorek isi kardus itu dan menemukan sebuah benda yang membuat kedua tangannya mengepal.

| Until We Meet Again |

"Umo... Dimakan ya makanannya." ucap seungmin dengan lembut.

Umo hanya diam ditempatnya. Ia sibuk memandangi halaman depan rumahnya.
Sama sekali tidak menoleh ketika seungmin memanggilnya.

Until we meet again | Yang Jeongin [ √ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang