13 | Kembali ke rumah

6 4 0
                                    

"r-u-m-a-h"

apa itu rumah?


| Until We Meet Again |

Rumah adalah tempat berkumpulnya keluarga, tempat untuk berlindung dari hujan, tempat yang penuh dengan kehangatan. Namun itu tidak berlaku bagi Jeongin. Ia sudah menemukan rumahnya, yaitu Umo.

Umo yang menemani hari-harinya. Umo yang membuatnya sembuh dari luka di masa lalu. Umo yang ada disana melihat Jeongin ketika sedang lelah dan membuatnya tersenyum. Tempatnya untuk pulang dan alasannya untuk bahagia.

"Umo kamu tidak boleh marah begitu pada orang lain. Mereka tidak jahat."

"Dia sangat menjagamu."

"Hari ini kita akan menghabiskan waktu bersama umo."

"Apakah kamu menyukainya?"

"guk! guk!"

Jeongin yang sudah terbiasa dengan kesendiriannya kini memiliki tanggung jawab lain yaitu Umo. Setelah kita memutar ulang cuplikan kenangan keduanya, sudah sangat banyak hal yang terjadi. Kejadian yang membuat emosi terpancing, sedih, senang, dan jahil. Kehidupan itu unik ya. menarik.

Setelah akhir pekan kemarin dihabiskan untuk berada diluar rumah, keduanya langsung jatuh tak berdaya diatas tempat tidur karena merasa sangat lelah. Jarum jam berada di angka 11. Sudah pukul 11 siang dan mereka baru saja terbangun dari tidurnya. Jeongin maupun umo dengan wajah bantalnya sibuk menyantap sarapan.

Hari senin ini jeongin membersihkan rumahnya. si cinta kebersihan, membersihkan kotoran umo, menyedot setiap sudut rumah, debu-debu berterbangan ketika ia mengepakkan bantal kursi rumahnya. bulu umo berterbangan membuat umo berlarian senang.

"Berhenti berlari umo, nanti kotorannya akan berterbangan semakin jauh." perintah Jeongin.

Umo tidak mendengarkan perintahnya, sekarang ia sedang asik menggigiti ujung bantal yang sedang dibawa Jeongin. Berakhir dengan keduanya yang saling tarik-menarik seperti menarik tali tambang.

"Umo, berhenti menganggu! duduk di ujung sana, aku ingin bersih-bersih dulu." keluh Jeongin mengusir umo.

"wough!! tidak mau. aku mau main!"

Jeongin mengangkat tubuh umo dan memojokkannya membuat umo tidak senang. Ia menggongongi Jeongin dengan kencang. Keduanya bertengkar tapi bukan pertengkaran yang besar, hanya saling mengadu suara. Selama beberapa menit gonggongan umo mengisi satu rumah, tiba-tiba saja ia berlari menuju pintu rumah. Setelahnya terdengar suara ketukan pintu yang lembut.

Jeongin membuka pintu rumahnya kecil dan memiringkan kepalanya untuk melihat siapa yang datang berkunjung di jam makan siang ini.

"Ayah.."

| Until We Meet Again |

"Ayo dimakan sup rumput lautnya. Sup ini paling enak dimakan saat masih hangat."

Jeongin hanya diam menatap pergerakan tangan ayahnya yang sedang menyusun lauk diatas meja. Ia seperti mendapatkan kejutan tak terduga yaitu kedatangan ayahnya. Tidak banyak bicara, ayahnya tidak menanyakan kabar sama sekali apalagi menanyakan kehadiran anak anjing di rumahnya. Ia langsung mengajaknya makan siang dan masak dengan sayur apa adanya dari kulkas.

"Ayo dimakan. Makan yang banyak ya." ucap sang ayah dengan senyuman khasnya membuat sudut bibirnya membentuk love.

Jeongin hanya diam selama beberapa menit. Sang ayah sudah mengangkat sumpitnya dan mengambil lauk. Ayah Jeongin terdiam ketika melihat sang putra hanya diam tidak mengambil sumpitnya.

Until we meet again | Yang Jeongin [ √ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang