Kira-kira kenapa Max berubah jadi ironman, eh?
Selamat bertegur sapa dengan MaEm🤩Emily sedikit bingung dengan perubahaan raut wajah Max yang begitu kentara. Senyum dengan lesung yang selalu terpajang di wajah itu, tiba-tiba saja lenyap setelah ia selesai bercerita.
Emily mulai bertanya-tanya, apa ia membosankan? Atau mungkin Max pusing karena ia bicara tanpa henti tentang hobi yang mungkin tak pria itu mengerti. Namun, bukankah awalnya Max yang menyurunya bercerita?
Ah, sekarang Emily merasa menyesal karena terlalu bersemangat dan tak bisa melihat situasi, lalu tiba-tiba lepas kendali.
Mobil Max sampai di depan gedung apartemen Emily. Selama perjalanan dari Winchester menuju arah pulang, suasana begitu hening dan canggung. Tak ada percakapan lain setelah Emily bertanya apa yang Max sukai?
Maksud Emily, apa hobi pria itu? Karena setelah ia bicara bak Sungai Aare yang tak memiliki ujung. Emily juga ingin tahu apa yang membuat pria itu berdebar saat membicarakannya. Namun, jawaban yang Emily dapat di luar dugaan.
"Kau tak perlu tahu tentang aku," kata Max saat itu. Dilengkapi ekspresi datarnya.
Emily menghela napas pelan sebelum membuka sabuk pengaman dan kembali menoleh pada raut wajah yang belum pernah ia lihat sejak mereka bertemu.
"Max."
Pria itu tampak terusik. Genggaman pada setir mobil mengerat sebelum menoleh pada wanita yang terlihat kebingungan dengan sikapnya. "Ada apa?"
"Apa aku mengatakan hal yang salah? Maksudku ... apa aku terlalu berisik? Maaf jika--"
"Tak ada yang salah, Nona Theodor." Max kembali menatap ke depan. "Sekarang turunlah dan selamat malam."
Lalu Emily benar-benar merasa kecewa saat mendengarnya. Bahkan lebih kecewa ketika ia berpikir Max tak datang diacara makan siang itu. Tak bertanya kembali, Emily turun dari mobil dan menatap laju roda empat milik Max begitu cepat meninggalkannya.
"Ck, ada apa? Kenapa ia terlihat marah?" gumam Emily pelan. Tangannya menyambar ponsel dalam tas, melihat panggilan dari Steve yang tak ia sadari.
Sambil berjalan menuju lift, Emily menghubungi Steve yang tak biasanya menelepon sampai tiga kali berturut-turut.
"Halo?"
"Emily?"
"Ya. Ada apa, Steve? Apa ada sesuatu yang terjadi?" Emily berjalan keluar saat sangkar besi itu mulai terbuka lebar. Melangkah lesu menuju unit apartemennya dengan tangan yang meraba-raba ke dalam tas untuk mencari kunci.
"Eme, kau ke mana saja?! Aku tadi datang ke apartemenmu."
Sambil membuka kunci pintu, Emily menyelipkan ponsel di antara bahu dan telinga sebelum masuk ke apartemen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maxim & Emily ✔️
Genel KurguNote :🔞 CHAPTER LENGKAP! Terbangun di pagi hari bersama pria tak dikenal dengan keadaan setengah telanjang. Wanita mana yang tak terkejut saat mengalaminya? Sialnya, Emily mengalami semuanya. Pergi ke sebuah bar berniat untuk melepas mas...