24 :: Ice Skate

954 148 22
                                    

"Alia, astaga, kamu kemana aja?!"

"Suuttt! Jangan kenceng-kenceng! Nanti ketahuan kalau kita lagi nguping!" balas Alia dengan suara bisikan, Jaya sendiri dapat melihat dibalik ambang pintu, bahwasanya Saga sedang menyimak argument antara Liza dan Jesia.

"WIH WIH, ITU LIHAT! WAH, GAK BENER!" sorak Chandra penuh dengan nada tak terima. Ia mendobrak pintu itu, melihat Liza yang sudah memegang pipinya.

"Aya naon ini?" Jaya kebingungan.

"Udah, Liz. Jangan ganggu gue sama Saga karena perlakuan egois lo. Dan lo berani bawa-bawa nama Sega yang gak ada hubungannya sama kita!" dumel Jesia.

"Gue tau, ya. Lo itu dulu temen baletnya Sega. Lo pura-pura gak kenal aja entah karena apa. Tapi, gue tau karna... Om Surya itu Kakak gue! Pasti lo macarin Saga karena gamon aja, kan, sama Sega?" Ya, Liza sebenarnya mengeluarkan sebuah fakta.

Faktanya, dahulu Jesia adalah teman ballet Sega yang lebih sukses dari Sega. Ia diam-diam menyembunyikan benih-benih cinta untuk Sega, walau ia tak bisa mengungkapkan karena waktu itu, ia adalah kekasih Aji.

"Gue tau semuanya, kok, Jes." Liza memecahkan keheningan Jesia.

"Jesia... Bener?" Alia, selaku orang yang juga berperan penting dalam hidup Sega di masa lalu mulai membuka suara.

"Faktanya emang gitu. Tapi, gue juga pacaran sama Saga bukan karena gamon dan lampiasin rasa kangen gue, ya, Liza!" balas Jesia dengan suara bergetar.

"Jes... Kok gak pernah ngomong sama aku?" Saga berdiri, memegang tangan Jesia yang sudah basah karena keringat. Ia menenangkan sang kekasih dan mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

"Iya, waktu gue masih pacaran sama Aji, gue juga emang sempet naksir sama Sega... Tapi rasa itu gak bertahan lama setelah gue tau kalau Sega itu suka sama Alia dan... Kak Noza juga ikutan naksir sama Sega..." Jelas Jesia dengan isak tangisnya.

"Sega enak banget bisa ditaksir sama cewek cantik, mana sekaligus tiga lagi!" gerutu Chandra.

"Udah. Liza, kamu keluar aja dari sini sama Aji. Jangan... Jangan usik kita lagi, ya? Aku tau kamu suka sama aku, tapi masih banyak cowok diluaran sana yang lebih baik untuk kamu!" Nasihat Saga pada Liza yang mulai terpojok.

Liza tak memberi sepatah kata apapun. Ia keluar dari ruangan, disusul Aji dibelakangnya. Keadaan menjadi hening.

•••

BEBERAPA BULAN KEMUDIAN

"CIEEEEEE, SMANGSA UDAH BALIK!" goda Saga, menyenggol lengan Sekala yang tengah sibuk dengan dunia laptopnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"CIEEEEEE, SMANGSA UDAH BALIK!" goda Saga, menyenggol lengan Sekala yang tengah sibuk dengan dunia laptopnya.

Perlahan, ekonomi mereka semakin membaik, Saga juga mulai sembuh dari penyakitnya. Beruntung, Tuhan memang memberi rencana yang terbaik untuk mereka.

Sekala tertawa kecil, "kamu mau kembali Sekolah?" tawar Sekala bercanda, tentu saja Saga menggeleng.

"Aku... Mau balik jadi ice skater, pa...," pinta Saga. Sekala menoleh ke arahnya, lalu mengangguk pelan sebagai tanda setuju.

Saga dan Dirinya | PARK SUNGHOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang