PARK SUNGHOON :: LOKAL AU
SEQUEL SEGA DAN SAGA
(Slow Update)
Setelah kisahnya dengan Sega berakhir, kini dimulailah kisahnya bersama Jesia dan circlenya. Yang menyangkut tentang dunia relationship, friendship, dan family.
Wih, boleh| Mau kapan dan dimana?| Nanti gue bilang ke ayang Jesia|
|sore jam 3 |kita ke BTC XXI |gue ada booking 4 tiket, kita nonton
Asik, ayok aja|
|oke, nanti ngumpul langsung di sana ya |bye ngaps, gwejh bobok ciang dulu sama my baby honey Alesya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
|lihat muka kantuknya sjsjhxshai |pengen tak hap sjsjdhsicbxowjcis
Oke ngap, selamat turu|
|ok yh
•••
"Untuk hari ini lo diem di rumah, jangan kemana-mana."
"Dih, lo siapa, bangsat, ngatur-ngatur gue?" ketus Jesia sambil menatap melas ke arah Aji.
"Gue tahu, lo bakal double date. Tapi tugas gue dari Ayah lo bakal tetap gue lakuin, apalagi perjodohan kita bakal tetap terjadi," ujar Aji kemudian, membuat Jesia naik pitam.
Jesia berdecih, lalu bersedekap dada, "kalau gue gak mau, gimana? Pacar gue, anak yayasan SMA ANGKASA, loh. Lo sama dia tentu beda derajatnya. Gue bukan berarti pacaran mandang derajat, tapi... Lo bisa, gak, gak usah ngelunjak gitu? Seyakin apa, sih, perjodohan kita bakal terjadi?" semprot Jesia sembari mendorong pelan Aji dengan jari telunjuknya.
"Jesia, kamu apa-apaan, sih?" bentak Pak Jenda dari ambang pintu, nampaknya ia baru pulang dari suatu tempat bersama istrinya yang berdiri di samping.
"Apa, sih, Pa? Lagian konflik keluarga kita sama keluarga mereka udah clear, kan?" balas Jesia dengan sebuah pertanyaan.
Pak Jenda menggeleng kuat, "ya, walau sudah selesai, perjodohan kamu dan Aji tetap harus dilakukan." timpal Pak Jenda, lalu menghampiri anak gadisnya.
"Papa tuh... Sayang sama kamu, Jesia. Papa hanya ingin memberikan kamu yang terbaik!" ucap Pak Jenda kemudian, sambil memegang bahu kanan Jesia dengan tatapan sendunya.
Jesia menepis tangan itu, "Papa gak memberikan aku hal yang terbaik soal orang yang aku cinta. Hanya Mama yang ngerti!" gertak Jesia, lalu masuk ke dalam kamar sambil membanting pintu.
