02 :: Masa lalu Mahendra

2.7K 509 187
                                    

"Permisi. Gue datang membawa Saga~" celetuk Jesia, menuntun Saga memasuki rumah Jayadi.

Rumah Jaya benar-benar ramai. Seluruh anggota inti dan non-inti Galaksi datang. Bahkan anggota inti Neo Bandung pun datang. Entah ada apa, tetapi Saga diberi tempat duduk tepat dihadapan Noza dan Jaya.

"Tudep aja. Kita manggil lo kesini buat depak lo dari Galaksi." Jayadi tiba-tiba membuka suara.

"HAH?! KUMAHA, ANYING?!" teriak Jesia kurang terima.

"Lo diem dulu deh, Jes!" tegur Alia.

Jesia mengangguk pelan, lalu ia duduk disamping sang Kakak laki-laki dengan wajah penuh berharap.

"Dari dulu, lo gue utus sebagai wakil ketua Galaksi dan menjadi penerus ketua. Ternyata gue ngasih kepercayaan gue ke orang yang salah!" ungkap Noza tiba-tiba.

"Huh? Lo pikir gue buronan?!" balas Saga.

"Peraturan paling utama geng kita itu BUKAN PEMABUK! Dan gara-gara lo? Musuh Galaksi tambah banyak, apalagi kemarin, Juwan di keroyok sama geng Treasure gara-gara lo nyari masalah sama mereka?" oceh Noza, menatap tajam sang lawan bicara.

"Kalau soal itu, salah mereka. Yang nyari-"

"Gak usah ngelak! LO resmi gue DEPAK! Gak usah melalukan kontak apapun sama seluruh anggota Galaksi, apalagi sama Juwan!" tukas Noza.

Saga berdiri, lalu berucap, "oke! Fine. Gue pergi. Dan lo, suatu saat akan nyesel!" ujar Saga.

Noza ikut berdiri dan bersedekap dada kearah Saga, "oh? Nyesel? Nyesel ngeluarin seorang PEMABUK yang keras kepala?" tekan Noza.

"GUE BUKAN PEMABUK!" hardik Saga, membuat seisi rumah terkejut.

"Aku... Juga mau keluar kalau Saga di depak gitu aja..." Jesia tiba-tiba bersuara.

"Jesia?" cicit Rino.

"Jes?" Alia turut bersuara.

"Tindakan kalian salah. Gak gini caranya..." Jesia menjelaskan.

"Hah? Lawak lo?" ujar Jaya di sana.

"Lo kali!" balas Jesia nyolot.

Jesia menarik Saga menuju keluar rumah itu.

"Udah, gak usah sedih. Masih ada aku di sini. Ayo kita balik, kita main aja di rumah kamu. Gak usah main sama mereka, mereka jahat sama kamu!" dumel Jesia seraya menarik Saga menuju motornya.

Saga terdiam sejenak, merasa tak asing dengan ucapan yang Jesia lontarkan.

FLASHBACK ON!

Sega menggoyang-goyangkan tangan Saga yang masih berdiri itu. Saga menunduk, duduk kembali di atas bangku dengan napas berat.

"Aku gak tahu. Ini mereka yang berkhianat atau semua ini emang salah aku...," lirih Saga.

ttuk

Secarik kertas kuning tiba-tiba menempel pada lengan Saga. Saga mengambil kertas itu dan mulai membacanya.

Jangan sedih
Masih ada aku di sini
Ayo kita balik
Kita main aja di sana
Gak usah main sama mereka
Mereka orang jahat

Rawr! <(゜ロ゜)>

Tawa kecil kini terdengar dari Saga. Saga beralih menatap Sega yang juga tersenyum kearah nya. Lalu Saga memeluk sang Kakak dengan spontan.

Saga dan Dirinya | PARK SUNGHOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang