pvt arep juga

377 1 0
                                    

Cw // nsfw, bxb, anal sex, sex toy, slight hard sex, lots of degrading words, local profanities (ment. Ngent, kntl, pju, prek, plcur)

MINOR DNI

beberapa kata menggunakan bahasa inggris

enjoy horny peeps ;)

Jaemin finally got attention he need from Jeno. Tapi, bukan begini yang dia mau. Di bayangan Jaemin, dia kira Jeno bakalan seret dia pulang terus marahin dia dan end up deeptalk biar Jaemin juga bisa kasih tau uneg-unegnya tentang perilaku si mas pacar.

Bukannya mau di ewe sama Jeno, dia bukan sugar baby yang kalo ngelanggar bakalan dihukum. DIA ITU PACARNYA! Akan tetapi, teriakkan itu harus Jaemin simpan dalam hati karena sumpah, demi apapun, Jeno kali ini serem banget. Jaemin bahkan gak berani ngeluarin sepatah kata pun saat Jeno memerintahkannya untuk telanjang bulat.

Sekarang ini Jaemin udah pasrah sama keadaannya; telanjang bulat, mata di tutup kain yang entah darimana Jeno dapat, dan berada pada posisi bertumpu dengan dua tangan dan dua pahanya, serta sebuah vibrator bergetar keras dalam lubangnya. “A-ahhh hnngghhh” Jaemin menggigit bibirnya menahan desahan atas perintah dari mas pacar, Lee Jeno.

Pada penis Jaemin, terpasang sebuah cock-ring yang menutup lubang kencingnya hingga tak bisa orgasme, sedaritadi isi perutnya seolah dikocok akibat orgasme yang tertahan. Dalam hatinya, Jaemin merapalkan doa agar Jeno segera kembali ke kamar lalu memperbolehkan dirinya untuk mencapai puncak.

Seolah didengar, suara pintu tertangkap indra pendengar Jaemin. Mas pacar telah kembali.

“Je-jennohhnnhhg, pleasee, aku mau keluarhhh” rengek Jaemin diikuti desahan kecil yang dia buat seminim mungkin, khawatir terdengar oleh si pembuat peraturan.

Tak ada jawaban.

“A-ahhh, hnnghhh, jenohhh? Kamu kemananhhh?” Panggilnya sekalu lagi. Masih tak ada jawaban.

Saat mau dia panggil lagi, vibrator yang didalam lubangnya ditarik keluar lalu masuk dengan tempo tak beraturan. “HNNGHHHH AAHHH JENOHHH TERLALU CEPATHH AKU GAKUAT!” teriak Jaemin, dia kalah. Jaemin gak bisa nahan desahannya.

Plak!

“AHH!” Sahutan Jaemin untuk tamparan pada pantatnya.

“Gue cuman minta jangan desah aja lo gak bisa, emang sifat perek tuh gini ya? Gak pernah nurut, maunya dientot aja, iyakan?” Kalimat merendahkan dari Jeno tidak dijawab oleh laki-laki dibawahnya, dan dia berikan satu tamparan lagi.”

Plak!

“Jawab, perek.”

“Hnghhh iyah! Iyahhh mau dientot! Aku pereknya Jeno seoranghhhnnghhh, lagi! Mau diewe sama vibrator lagih!” Jawab Jaemin, kepalanya udah kopong. Yang dia mau cuman dimasukkin dan dibikin enak sama pacarnya. Bodoamat sama hukuman, dia tahu Jeno gak bakalan tega buat nyakitin lebih jauh.

“Dasar pelacur! Perek! Sangea! Maunya dimasukkin terus boolnya, sama vibrator aja udah keenakkan, gak usah dimasukkin sama kontol gue aja ya.” Jeno semakin melontarkan kalimat hina kepada pacar kecilnya, amarah beberapa jam lalu sudah menguap dan digantikan nafsu besar karena disuguhkan badan bak gitar spanyol milik sang pacar.

Jaemin menggeleng ribut. “Gak! Hahh ahhh, maunyahh di entot sama kontol Jeno, mau yang gede-gede.”

“Oh, mau sama kontol gue?” Jeno bertanya, memastikan kemudian mendapat anggukkan dari yang muda.

Seringai terpampang pada wajah tampannya.

Usai menumpahkan banyak lube di lubang yang terisi vibrator itu, Jeno mengarahkan kepala penisnya untuk dia gosokkan pada permukaan lubang anal sang pacar. Menikmati getaran kecil dari vibrator yang masih terpasang.

randomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang