write.asKARMA 1
Warning! Content / Trigger Warning! 🔞 Konten ini mengandung unsur dewasa, umpatan, kata kata dan perilaku kasar, kata kata jorok (kntl, mmk dsb). yang belum cukup umur atau kurang nyaman harap menekan tombol kembali.
Tags : Nsfw, Bxb, Harsh Word, Dirty Talk, Degradation, Step Brother, Boypussy.
Mark Top! (Marka) Jeno Bottom! (Jendra)
Marka duduk dengan tenang ditemani secangkir kopi, dia menunggu sang adik tirinya pulang, entah kemana perginya Jendra hingga lupa rumah.
Jendra dulunya merupakan adik kelas sekaligus adik club bola basket Marka, mereka berdua cukup dekat hingga Marka berani menyimpan perasaan berbeda untuk sosok adik tirinya.
TIT.. TITT..
Password apartemen dipencet oleh seseorang, Marka berjalan mendekat ke arah pintu, saat pintunya terbuka dirinya menemukan Jendra dalam keadaan setengah mabuk dan sempoyongan.
Dengan hati-hati Marka merangkul Jendra dan memeluknya erat. “Lo kemana aja dek? Kenapa pulang-pulang bau lo campur aduk.” Tangan Marka menangkup pipi Jendra khawatir.
Marka membawa Jendra ke kamar milik adiknya, tetapi bukannya dibarinkan di sofa Jendra malah dia bawa ke sofa di sudut ruangan. “Maaf Jen tapi gue pengen banget nyentuh lo.”
Jendra ia dudukkan di atas pangkuannya, Marka akui ini perbuatan buruk, tetapi kapan lagi dia bisa melakukan hal ini. Tangannya memeluk pinggang Jendra bibirnya dia dekatkan dan mencium bibir Jendra rakus, dalam keadaan tidak sadar Jendra membalas ciuman Marka secara panas hingga terjadi adegan bercumbu diantara keduanya.
Marka melepaskan ciumannya, melihat Jendra yang sedikit tersadar Marka bertanya serius, “Abis darimana tadi? Kenapa bau alkohol sama sperma?”
“Ke club. Ngentot sampe muncrat-muncrat, abis itu jilat jilat memek temen gue sampe dia kelonjotan, abis itu gue tinggal,” jawab Jendra jujur.
“Lo gak tau jen rasanya gimana pas cewe abis lo ewe kamu tinggal gitu aja, coba kalo lo di posisi mereka.” Marka membopong Jendra ke tempat tidur dan menyelimutinya.
Setelah itu terdengar guntur yang keras dan datang hujan yang lebat.
Jendra menjerit histeris, ketika ingin buang air kecil di pagi hari dia tidak melihat penis kebanggaannya lagi, penis besar, kokoh, dan berurat hilang dan berganti menjadi lipatan daging berwana merah, bersih, dan merekah.
“MEMEK SIAPA ANJING?”
Jendra buru-buru memberi tahu kakaknya, setelah membicarakan soal karma dia jadi teringat, terakhir kali dia meninggalkan partner mainnya tanpa peduli. “Masa iya gue kena karma?” Jendra tidak jadi buang air kecil rasa 'ingin' seketika lenyap.
CKLEK!
Pintu kamarnya terbuka menampilkan sosok kakaknya, Marka. “Lo kenapa dek? Bercanda lo lawak banget hahahaha...” Marka tertawa terbahak-bahak membaca chat adiknya yang menurutnya konyol.
“Lo gak percaya njing? Nih pegang.” Jendra menarik tangan Mark untuk menyentuh area privasinya. “LOH ANJIR? KONTOL LU KEMANA? LO GAK PUNYA KELAMIN DONG?” Marka kaget, ternyata sungguhan, penis adiknya menghilang.
Marka masih memikirkan kemungkinan yang terjadi, apa mungkin adiknya terkena karma atas sumpahnya?
“Udah dek gapapa, entar juga balik sendiri kontol lo, malah bagus lo punya memek sekarang, gue jadi pengen ngicip.” Marka menjilat bibirnya menggoda adiknya.
Marka diam-diam mengeluarkan sebuah krim yang tidak terlalu jelas fungsinya dan mengoleskannya di jari manisnya, setelahnya dia tersenyum miring dan mendekati adiknya.