paket

403 3 0
                                    

write.as

Johnten 🔞 – PAKET!

Tags : boypussy, vaginal sex, 69, squirting, top drink the squirt, missionary, creampie, sex with stranger, oral sex, pussy eating, pissing, squirting, drinking piss, frontal local words

Hari dimana Ten menghabiskan waktu di ranjangnya, adalah hari dimana nafsunya naik. Dia terpaku di ranjangnya, dengan tangan satunya membuka aplikasi burung biru, selagi jemarinya mengusap dirinya yang mulai basah di balik celana dalamnya.

“Ah anjing, bokepnya gaada yang seru,” rutuknya meletakkan ponselnya di sisinya, selagi wajahnya menatap langit-langit kamar indekosnya di tengah ia yang dibelenggu kejenuhan.

Melamun siang hari saat tidak ada pekerjaan memang menyenangkan lamunan yang membuat Ten tenggelam dalam khayalnya, membayangkan jika ia memiliki seseorang yang menemaninya, dalam suka, duka, ataupun nafsu sekalipun. Jemarinya kembali meraba celana dalamnya selagi ia mengharap ada orang yang melakukan hal serupa deminya, demi nafsunya yang terpuaskan.

Telunjuknya kini bahkan sudah menelusup menemukan lengket lendir pada vaginanya, ujung jarinya-pun mengusap lubangnya sendiri yang berlumuran lendir, yang sebelumnya sudah ia singkapkan celana dalamnya agar memudahkan dirinya sendiri.

“Ssshhh ahhh,” lenguh Ten saat jari tengahnya mencoba menyelusup ke lubangnya yang sudah kempas-kempis mengeluarkan lendir alami dari dalam diri, sebagai tanda seberapa terangsangnya oleh dirinya sendiri siang itu.

Mulai dari sekadar mengelus lubangnya, hingga ujung jari bermain di atas klitoris miliknya sendiri, yang tentu membuat pinggulnya mengangkat dengan sendirinya, akibat sengatan nikmat yang menjalar ke seluruh tubuhnya.

Namuin, nikmatnya harus buyar oleh suara ketukan di pintu kostnya yang hanya berjarak beberapa langkah dari posisinya saat ini.

“Paket.”

Suara itu terus menuntutnya untuk menyudahi agendanya. Tanpa mau membuat sang pengantar menunggu terlalu lama, ia langsung membenarkan kembali posisi celana dalam yang tersingkap miliknya, dan menurunkan kausnya agar menutupi sebagian pahanya.

Langkahnya yang masih lemas, membawanya ke muka pintu lalu membuka pintunya. Dengan hanya memunculkan kepalanya, ia sudah dapat melihat sosok pengantar paket langganannya yang selalu menarik perhatiannya.

Wajah tampan, postur tinggi dengan otot yang jelas tercetak di balik kaus berkerah miliknya membuat vagina, dan juga nalurinya berdesir.

“Oh, hello mas Johnny? Maaf ya lamaa,” sapa Ten ke sang pengantar paket yang menyambutnya dengan senyum hangat setelah kemunculannya dari balik pintu. Ia dapat melihat bagaimana mas Johnny menatapnya dari atas sampai bawah, di kala ia tak mengenakan apapun di balik kemejanya.

“Lagi wfh ya kak Ten? Gapapa kok, ngomong-ngomong ini COD ya kak barangnya,” ujar Johnny dengan nada sehangat mungkin, walau ia juga tak dapat fokus menatap sepasang paha mulus milik Ten.

“Eh, cod? Aduh bentar saya lupa taro dompet. Masuk dulu hayu mas Johnny,” ujarnya menggapai pergelangan besar milik Johnny di depannya, menariknya masuk ke kamarnya. Johnny sama sekali tidak menolak, justru bahagia menyadari ia dapat lebih lama lagi menatap paha mulus itu.

“Aku gaada kursi mas, duduk di kasur aja gapapa, sebentar ya aku lupa naroh dompetnya dimana,” ujar Ten yang langsung dipahami Johnny.

Ten dengan sengaja, tanpa ada rasa malu sengaja menundukkan tubuhnya mencari dompet yang mungkin terselip di antara keranjang pakaian kotornya. Namun hal itu membuat Johnny malah disajikan pemandangan celana dalam berwarna merah muda milik Ten yang muncul saat kemejanya

randomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang