write.as
Nomin ft Markhyuck part 2 – Switching Tags : boypussy, trans male character, vaginal fingering, vaginal sex, vaginal oral, pussy eating, belly-bulge, squirting, unprotected sex, double penetration, rough sex, degradation, using vulgar local words, cockwarming, creampie, pissing
Ranjang yang biasa diiisi oleh sepasang kekasih, hari ini harus kedatangan pendatang baru setelah kegiatan panas mereka semalam yang menjadikan ruang tengah sebagai saksi matinya. Dengan urutan dari paling ujung yakni Jeno, Jaemin, Haechan, Jeno dan diakhiri oleh Mark, mereka nampak nyaman terlelap dalam tidur mereka.
Setidaknya keadaannya begitu sebelum 30 menit terakhir Jaemin menjadi nampak gelisah dengan dirinya sendiri lantaran ada tangan yang mencoba meraba dan meraih ia yang hanya menggunakan celana dalam saja. Jari lentik itu dengan aktif mengusap Jaemin dari luar sekaligus menekan ibu jari pada tonjolan klitoris yang nampak disana.
“A-ahhh ssshhh ahhh,”
Nafas Jaemin saking sudah tidak beraturan tetap ia tahan agar kedua orang lain tidak terganggu tidurnya akibat kejailan sang pelaku. Tangan pelaku tidak mau berhenti pada satu titik, kini bahkan ia sudah mencoba masuk untuk meraba permukaan vagina becek milik Jaemin hanya karena sentuhan-sentuhan yang diberikan padanya.
“Ha-haechanhh, udah anjing jari lo a-ahh,” Jaemin tak sengaja memekik saat jari Haechan dengan secara langsung mencubit klitorisnya hingga kemudian memutarnya secara kasar.
“Ssstt, jangan berisik. Enak gak? Gue biasa diginiin sama Kak Mark enak banget,” Haechan berbisik ke Jaemin yang daritadi ia jaili sampai kini tubuhnya gemetar tak karuan.
Bohong kalau getaran dan suara pekikan tadi tidak membangunkan kekasih mereka yang tepat di sisi mereka. Baik Jeno maupun Mark sudah sadar akan itu, mereka hanya pura-pura memejamkan mata sambil mengusap penis mereka masing-masing lantaran suara yang dihasilkan oleh Jaemin dan jari Haechan.
Jaemin yang dikuasai oleh Haechan, tentu tak mau kalah, baginya mereka berdua sama. Buat apa mengalah ke sahabatnya ini. Bukan Jaemin Namanya kalau hanya diam dan menikmati, dengan sekuat tenaga Jaemin kini mulut mencengkram bagian belakang gstring Haechan dan menariknya agar talinya menekan vagina telanjangnya di bawah sana.
“Ngentothh lu Na ahh ahh, lu ngapainhh bangsathh,” ujar Haechan yang kini diimbangi oleh Jaemin. Tangan yang sebelumnya cepat mengucek klitoris milik Jaemin, kini melemah seiring dengan tangan Jaemin yang maki nasal menggesekkan klitoris Haechan dengan tali gstring miliknya sendiri.
“A-ahhh ahhh terus Na sshh enak banget ternyata kalau memek digesekin gini bangsat, Kak Mark harus belajar nih,” bisiknya pelan sambil diiringi desah dari mulutnya.
‘Belajar apa?” suara tiba-tiba dari Mark muncul dari belakang Haechan, sosok itu akhirnya bangun dari tubuhnya kemudian membuang selimut mereka yang membuat kegiatan panas mereka terekspos.
“Wah, bang lu bukan diem-diem aja dulu nikmatin para lonte memeknya gatel pagi-pagi,” tanpa disangka keduanya, ternyata Jeno juga bangun dan langsung terduduk menatap mereka yang tak ada niatan menghentikan kegiatan mereka walau tertangkap basah oleh masing-masing kekasih mereka.
Benar, tidak ada niat berhenti, namun pandangan merendahkan dari kekasih mereka malah membuat keduanya makin birahi. Jaemin dengan cepat melepas celananya, begitu juga Haechan. Tanpa basa-basi mereka kini menggesekkan memeknya mereka saling beradu sambil tubuh mereka berpeluk.
“Emang kalau pacarannya sama lonte sangean harus sabar, Jen, biarin aja liatin mereka memeknya gatel. Belom aja nih memek gue obrak-abrik lagi,” ucap Mark sambil mengusap-usap kontolnya sendiri yang sudah ia keluarkan dari celana dalam bertuliskan calvin klein yang sebelumnya hanya menonjol kepala kontolnya dari karet celananya.