arep lab pt.2

368 1 0
                                    

write.as
LAB PT. 2

Content / Trigger Warning! 🔞 Konten ini mengandung unsur dewasa, umpatan, kata kata dan perilaku kasar, kata kata jorok (kntl, lnte dsb). yang belum cukup umur atau kurang nyaman harap menekan tombol kembali.

Tags : Nsfw, Harsh Word, Local Porn, Sex Toys, Deradation, BOYPUSSY, Gang Bank, Praise Kink, Humillation, Vaginal Fingering, Squirting, Double Penetration etc.

Mark, Renjun, Jaemin, Haechan, Chenle, Jisung (DOM!) Jeno (SUB!)

“Nah kita ngentot pake sistem puter kursi, nanti Jeno ngadep ke siapa ya dia yang ngontolin memeknya sampe dirasa dia mau crot, lepasin dah, biar gak kebiasaan memeknya pipis sembarangan,” celetuk Haechan yang dipahami teman-temannya.

Hal yang baru, dengan posisi tersebut mereka akan adil untuk mencicipi memek legit temannya, Jeno diangkat dan didudukkan dalam posisi mengangkang, sedangkan mereka berdiri dengan posisi telajang memutari Jeno.

Pertama Haechan memutar kursinya hingga Jeno mengangkang di depan Renjun. “Sip gua entot ya Jen, gua alus kok mainnya,” celetuk Renjun dengan senyuman tipisnya.

Renjun mengecup bibir Jeno lembut dan memasukkan penisnya sekali hentakan, “Anjing masih sempit, pasti gak pernah dientot sebelum ini.” Renjun terus meracau sedangkan Jeno mendesah tanpa henti.

Renjun menggerakkan penisnya sembari mencium pipi Jeno, “Enak gak genjotan gua? Gua rating sepuluh buat memek lo, jepit banget.”

Vaginanya semakin basah dan lembab, jari kakinya menekuk, tidak ada pelampiasan selain mendesah, membuat Jeno frustasi. “Ahhh terus entot gua, yang kenceng sialan.”

Vaginanya menyempit, membuat renjun mengeluarkan penisnya. “Gak secepet itu.”

“ANJING DIKIT LAGI,” teriak Jeno, serasa dipermainkan. Pinggulnya bergeser resah karena vaginanya gatal, andai tangannya tidak diikat pasti sudah aktif mengobel memeknya sendiri.

“Dilarang protes sayang.” Renjun menampar vagina Jeno cukup keras lalu memutar kursinya perlahan. Dada Jeno berdebar seperti lotre mendapatkannya, dirinya akan merasakan sensasi penis yang berbeda.

Putaran berhenti di depan Jisung, tanpa kata-kata Jisung menggenjot penisnya kasar, “Ahhh jangan kasar, bisa lecet memek gua.”

Jeno mengigit bibir bawahnya dan mendesis antara sakit dan nikmat karena gerakan brutal Jisung.

“Gak tahan, terlalu entot-able.” Setelah dirasa vagina Jeno berkedut lagi, Jisung melepaskan penisnya dan memberi bonus dengan mencubit klitoris Jeno lalu memutar kursinya lagi hingga menghadap Haechan.

“Gatel banget memek gua, ngentot.”

Haechan tidak langsung memasukkan penisnya, lebih dulu memainkan jarinya pada vagina Jeno, menusuk, memutar, dan menekuk jarinya. “Basah banget memek lo Jen, bunyinya bikin sange, bisa jadi asmr memek becek.”

CUIH.

Haechan meludah tepat di lubang Jeno, “Ludah gua aja kesedot sama memek lo, udah kaya perek banget emang.”

Jeno menahan nafas dan mencoba bernegosiasi dengan Haechan, “Haechan, lo gak mau ngontolin gua langsung aja? Memek gua udah gatel parah.”

Haechan tertawa dan yang lain ikut tertawa, “Nanti nangis memeknya melar.”

“Melarin, memek gua melar cuma buat kontol kalian doang.”

Sialan. Haechan terpancing dan langsung menggenjot Jeno dengan kekuatan penuh, Jeno tersentak karena dorongan penis Haechan hingga perutnya menyembul. “Enak gua mentokin gini? Mau pipis ya?”

randomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang