Seventh note

54 5 1
                                    

Waktu itu adalah masa orientasi siswa alias MOS. Kalian pasti tau seribet dan sebanyak apa barang-barang yang harus disiapkan menjelang hari orientasi.

Raja yang orangnya memang jarang effort sendiri, alias mending titip temen, memutuskan untuk titip beberapa barang yang diperlukan pada Dilan. Tapi sepertinya alam tak tinggal diam. Malam minggunya grup siswa baru memberi pengumuman perombakan kelompok. Raja yang awalnya sekelompok dengan Dilan menjadi tidak sekelompok lagi dengan temannya itu.

"Slayer ungu udah kayak dinosaurus, lo tau? Bukan langka lagi, tapi udah hilang ditelan peradaban."

"Untung kelompok gue warnanya biru." Tutur Dilan diikuti gelak tawanya.

"Lo bantuin dong! Karma lo ngetawain gue!"

"Ya ini gue bantu, bantuin ketawa!" Cowok itu lagi-lagi terbahak.

Raja berdecak, "temen kelompok gue ada yang bisa dititipin gak ya semalam ini?"

Akhirnya Raja berusaha meminta bantuan di grup MOS nya, dan syukurlah ada satu anggota yang mampu menyanggupi permintaannya itu.

"Gimana? Ada yang bisa dititipin?"

"Ada. Emangnya elo? Ketawa diatas penderitaan gue."

"Ah, baperan lo, bre. Siapa emang orangnya?"

Karena sama penasarannya, akhirnya Raja tekan profile orang tersebut. "Namanya Gianna. Tapi profil nya gak nujukin muka. Hitam doang." Cowok itu kecewa.

Setengah jam pun berlalu, Raja akhirnya memutuskan untuk pergi lebih dulu dari cafe itu. Sebelum pulang ke rumah, ia menyempatkan diri untuk membeli sate kambing untuk mama dan dirinya makan malam dirumah.

Ia memarkirkan motornya di depan supermarket, karena memang di sanalah tempat penjual sate itu berdagang. Ia memesan dua porsi sate kambing dan juga dua potong lontong.

"Makasih, mas," setelah pesanannya selesai dibuatkan, seorang gadis tak sengaja menyenggol bahu Raja ketika sedang melewatinya.

"Maaf," ujar gadis itu datar tanpa menatap Raja. Cowok itu sampai membatin, "minta maaf kok cuek banget?" Tapi ya udahlah, namanya juga nggak sengaja.

Tak lama setelah kepergian gadis tersebut pesanan Raja pun selesai dibuatkan. Awalnya ia sudah berniat menghampiri motornya, tapi ketika dirinya mendengar suara anak kucing yang sepertinya tak jauh dari tempatnya berdiri, ia malah memilih untuk mencari asal suara itu.

Dan di sanalah Raja menemukan seorang gadis berjaket abu-abu sedang sibuk memisahkan daging sate yang ia beli dari tusuknya, lalu ia berikan pada tiga anak kucing di hadapannya.

Raja pun dengan cepat menyadari kalau gadis tersebut adalah orang yang tidak sengaja menyenggol bahunya tadi.

"Santai aja kalo makan, gak bakal gue ambil," tutur gadis itu sembari terkekeh. 

Entah mendapatkan dorongan dari mana, Raja perlahan berjalan mendekati motor yang gadis itu tinggalkan tak jauh dari tempat ia merelakan satenya demi tiga anak kucing kelaparan.

Laki-laki itu gantungkan kresek sate miliknya pada motor gadis itu, lalu tanpa mengatakan apapun pada pemiliknya, ia dengan cepat berjalan menjauh.

Mana pernah terpikirkan oleh Raja kalau gadis berwajah datar itu sebenarnya adalah gadis yang menawarkan slayer ungu padanya?

>•••<

Setelah cukup lama berdebat, akhirnya Raja lah yang membayar makanan mereka serta membelikan seporsi sate ayam untuk bapak pemulung tua itu.

I WISH U | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang