What about us? [COMPLETE]

22

PRANGGG

suara gelas pecah terdengar dari dalam kamar rawat inap Hana, membuat Hyunsik dan Minhyuk yang tertidur disamping ranjang Hana terbangun.

yang pertama kali Hyunsik dan Minhyuk lihat adalah Hana yang melempar piring makan nya sembarangan ke lantai, bahkan semua makanan yang belum dimakan jatuh berserakan. dan ternyata yang membuat Minhyuk dan Hyunsik terbangun adalah suara gelas yang Hana lempar ke dinding hingga pecah.

"Hana tenanglah, Hana ini aku" ujar Minhyuk seketika memeluk Hana dan medekapnya dengan kuat. Hana terus berontak didalam dekapan Minhyuk, namun Minhyuk harus menahan Hana untuk tidak menghancurkan barang barang lainnya.

"AARRGGGGGGHHH" Hana menjerit disela tangisnya. Hyunsik memanggil perawat agar dapat membantu menenangkan Hana.
"KENAPA KALIAN MENYELEMATKANKU. AKU MAU MATI" ujar Hana disela sela tangisan kencangnya.
"Hana, dengar aku. hey lihat aku" ujar Minhyuk yang terus menahan Hana. sungguh, Minhyuk merasa sangat bersalah sekarang.

perawat datang dan membawa sebuah obat yang disuntikkan di dalam selang infus Hana.

Minhyuk terus mendekap Hana dengan kuat hingga akhirnya Hana lebih tenang dan tidak berontak lagi.

Hana masih saja menangis namun dekapan Minhyuk sudah dapat dilepaskan. Hana sudah tenang setelah diberi obat penenang.
.
.
.
"Hana maafkan oppa, oppa tidak sengaja" ujar Hyunsik memohon mohon pada Hana dengan air matanya yang meluncur dengan derasnya. Hana sudah tidak menangis lagi, namun dia terus melamun.
"keluar, aku mau sendiri" Hana menarik tangannya dari genggaman Hyunsik. ternyata Hyunsik bukan orang pertama yang Hana suruh keluar, Minhyuk melakukan hal yang sama dengan Hyunsik, dan Hana juga menyuruhnya keluar.
.
.
Hyunsik keluar dari kamar Hana dan menemukan Minhyuk duduk di kursi tunggu.
"kau juga disuruhnya keluar?" ujar Minhyuk pada Hyunsik. Hyunsik hanya mengangguk dan menghela napasnya.

sekitar 20 menit Minhyuk dan Hyunsik duduk bersebelahan sampai akhirnya ibu Minhyuk datang mendekati mereka berdua.

"kalian gila" ibu Minhyuk tesedu sedu memukuli Minhyuk maupun Hyunsik. mereka hanya diam
saja dan menundukkan kepala.

"dia putriku tersayang, aigoo apa yang kalian lakukan padanya" ujar ibu Minhyuk mengusap usap dadanya.

"eomma maafkan aku, aku tidak sengaja" ujar Hyunsik yang menangis dan berjongkok sembari memeluk kaki ibu Minhyuk. melihat Hyunsik terduduk dan memohon pada ibunya, Minhyuk ikut berjongkok dan melakukan hal yang sama.

"eomma, maafkan aku. aku berjanji tak akan melakukannya lagi" ujar Minhyuk yang diselingi air mata

"kenapa kalian bersujud di depan kaki eomma? bukankah itu yang harus kalian lakukan didepan Hana?" tiba tiba Jungmin datang dengan santai

akhirnya Minhyuk dan Hyunsik berdiri sehingga dapat membiarkan ibu Minhyuk masuk kedalam kamar rawat Hana.

Jungmin yang hendak mengikuti ibunya masuk, terhenti karena Minhyuk memanggil.

"hyung, aku dan Hyunsik ada permintaan padamu" ujar Minhyuk menatap lekat mata kakak satu satunya itu
"apa" jawab Jungmin kembali menatap mata Minhyuk dan Hyunsik bergantian
"saat kau didalam, bisakah tolong kau ambilkan ponsel Hana tanpa sepengetahuannya dan eomma, dia dari tadi tidak mengizinkan kami berdua menemuinya. tapi yang pasti, ponselnya ada atas nakas disebelah sofa" ujar Minhyuk pada Jungmin
"untuk apa?" tanyanya
"untuk memenjarakan seseorang hyung" jawab Hyunsik cepat
.
.
.
"hyung, apa rencanamu?" tanya Hyunsik pada Minhyuk
"kita harus mendapatkan ponsel Hana terlebih dahulu, jika dapat kita baru bisa mulai" jawab Minhyuk pada Hyunsik

mereka duduk cukup lama sampai akhirnya Jungmin keluar sendiri dari kamar rawat Hana.

"jika aku tau kau akan menyakiti Hana sekeras ini, aku pasti membantumu kabur dihari pernikahanmu. sekarang aku menyesal tidak membantumu hari itu" ujar Jungmin pada Minhyuk membuat Minhyuk terdiam ditempat. Minhyuk mengakui semua kesalahannya, dia terima jika semua orang menyalahkannya.