11

65 2 0
                                    

"OMO, PASTI KAU PRIA YANG TINGGAL DENGAN PELACUR ITU"

"maaf, anda siapa dan siapa yang pelacur?"

Minhyuk menoleh ka arah Hana dan melihat wajah sendunya dan menambahkan rasa bersalahnya saat itu
"kau tidak tau? Im-Hana yang kau kenal itu pelacur"
"maaf anda siapa"
"wahhh mengaku saja tuan, pasti kau diberi gratisan olehnya kan. tuan lebih baik kau mengaku, pasti kau berada diusia 30 sampai 40 kan HAHAHAHAHAHAHA" Minhyuk mulai panas, wanita di balik telepon ini benar benar membuatnya kesal.

"saya harap anda memberi tahu anda siapa" Minhyuk mulai berbicara dengan nada menekan.

"tuan, anda tidak perlu tau saya siapa. Begini saja, bisakah tuan bilang pada pelacur itu untuk memberiku uang dalam waktu dekat. Aku tutup"

panggilan di telpon itu pun akhirnya selesai begitu saja dengan Minhyuk yang membuka ponsel Hana.
Ponselnya tidak terkunci sama sekali membuat Minhyuk dengan leluasa menelusuri ponsel itu. ponsel Hana benar benar membosankan, Minhyuk tidak menemukan permainan apapun. Namun ketika membuka galeri, Minhyuk sedikit terpaku saat melihat ada satu folder yang berisi foto dirinya. Minhyuk membuka folder tersebut dan melihat foto foto dirinya yang banyak Hana ambil dari Instagram dan beberapa yang Hana ambil candid saat tak sengaja bertemu.
Minhyuk Kembali menoleh ke arah Hana yang tertidur pulas. Rasa iba itu muncul lagi, terlebih setelah mengangkat telepon dari wanita tadi.

Minhyuk akhirnya mengembalikan ponsel Hana ketempat semula, dan mulai mengecek ponselnya sendiri dan membuka aplikasi Instagram dan mengetik username Hana yang sudah lama mengikutinya. Minhyuk ingin sekali mengikuti akun Hana namun ia tak mengikuti siapapun di Instagram. Akhirnya dengan inisiatif Minhyuk pergi ke akunnya satu lagi dimana hanya orang orang tertentu saja yang mengetahui akun tersebut dan mulai mengikuti akun Hana. Hanya dengan satu klik namun Minhyuk merasa senang sekali.

Minhyuk pun akhirnya membaringkan badannya di samping Hana dan menghadap ke arah Hana yang tertidur dengan tenang. Minhyuk masih berpikir pikir, apakah yang ia rasakan saat ini hanya rasa bersalah atau benar ia mulai menyukainya.
Tak lama Minhyuk memperhatikan wajah sendu Hana, kantuk mulai menyerangnya. Akhirnya Minhyuk pergi ke alam mimpinya.
.
Keesokan paginya Hana terlebih dulu bangun dari Minhyuk. Setelah bangun Hana dengan cepat pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya setelah perjalanan melelahkan semalam. Hana melihat Minhyuk yang masih tertidur pulas, mau tidak mau ia mendekatinya dan membangunkannya.
"oppa bangunlah, mari kita sarapan"
Minhyuk yang di bangunkan pun akhirnya membuka matanya. Masih dengan menggunakan kaos dan rambut acak acakan Minhyuk berdiri dan menuju ke kamar mandi. Hana cukup lama terpaku melihat wajah Minhyuk yang benar benar masih bangun tidur. Selama dua minggu Hana berada dirumah Minhyuk, ia tidak pernah sekali pun melihat Minhyuk yang masih benar benar baru bangun tidur, ia biasanya melihat Minhyuk yang sudah mencuci muka dan merapikan rambutnya di pagi hari.
Setelah semua selesai, Minhyuk dan Hana bersama sama pergi mengambil sarapan.

"Hana-yaa, nanti kita makan di kursi yang berbeda ya aku harus membuka maskerku saat makan"
"hmm oppa tenang saja, tidak masalah untukku"

Minhyuk dan Hana akhirnya mulai mengambil makanan dan menyantap sarapan mereka dengan kesendirian.

Setelah selesai sarapan, mereka akhirnya kembali ke kamar

"ayo kita pergi" tiba tiba Minhyuk mengintrupsi
"kemana oppa?" Hana bingung karena tiba tiba Minhyuk megajaknya pergi.
"Universal Studio" jawab Minhyuk enteng
"ha?oppa kau tidak salah?"
"iya tidak salah, ayo"
"oppa, sepertinya kau pergi sendiri saja"
"kalau itu tidak usah kau pikirkan, biar aku yang traktir untukmu hari ini, gartis dan tidak perlu kau ganti saat kembali"
"oppa kau serius" mata Hana benar benar berbinar senang ketika tidak ada yang ia perlu ia khawatirkan saat ini
Minhyuk hanya tersenyum menaggapinya. dengan cepat Hana mengambil tas dan segala keperluannya.
"oppa aku sudah siap"
"ayo" Minhyuk tiba tiba menarik tangan Hana keluar dari kamar dan membuat mereka bergandengan sepanjang jalan keluar hotel.

Hana membiarkannya begitu saja karena ia tau momen seperti ini tidak akan terulang.

Universal Studio

Minhyuk dan Hana akhirnya sampai di depan loket setelah beberapa menit berada di dalam kereta dan memesan dua tiket express yang harganya dua kali lipat diabndingkan tiket biasa.

"oppa itu sangat mahal"
"Hana-yaa aku malas ikut mengantri, kau tenang saja aku tidak akan meminta balik uang tiket ini"

Minhyuk tersenyum dibalik maskernya. Entah mengapa Minhyuk terus menerus tersenyum akhir akhir ini. Dengan Minhyuk yang masih saja menggandeng tangan Hana membuat mereka benar benar terlihat seperti pasangan yang sedang honeymoon.

"oppa kau mau main apa" Hana akhirnya membuka pembicaraan setelah mereka di temani keheningan.
"bagaimana kalua kita masuk ke area Jurassic Park terlebih dahulu?"

Hana mengangguk dengan girang membuat Minhyuk makin menggenggam erat tangan Hana.
Hana dan Minhyuk berjalan beriringan menelusuri area Jurassic park tersebut. Hana dan Minhyuk bercerita banyak hal sampai akhirnya mereka menemukan wahana Roller Coaster bernama The Flying Dinosaur yang dipenuhi orang yang mengantri. Hana dan Minhyuk bisa dengan cepat masuk karena mereka tidak ikut antri lama. Meskipun mereka tetap mengantri, namun tidak sebanyak antrian orang orang yang tidak membeli tiket express.

Ketika mengantri, tiba tiba ponsel Hana bergetar dan menampilkan nama Kim Yeo Joo. Belum sempat Hana mengangkat panggilan tersebut, Minhyuk yang tak sengaja melihat siapa yang menelpon dengan cepat menarik ponsel Hana dan mematikan panggilan tersebut dan mematikan ponsel Hana juga.
"OPPA, APA YANG KAU LAKUKAN" Hana membentak Minhyuk dengan suara yang di pelankan

"saat bersamaku, ponsel ini kusita"
"itu Hyunsik oppa, aku harus mengangkatnya" keluh Hana pada Minhyuk berbohong

Minhyuk hanya diam saja dan mengambil ponsel miliknya sendiri dan melakukan panggilan langsung kepada Hyunsik
"ini, pakai ponselku saja"

Hana terdiam dan menerima ponsel Minhyuk, tak lama suara berat Hyunsik terdengar.

"hyung ada apa?" suara Hyunsik sangat berat seperti baru bangun tidur
"eee oppa ini Hana"
"Hana, kenapa menelpon dari nomor Minhyuk hyung?"
Hana terdiam tidak dapat menjawab pertanyaan Hyunsik dan melihat ke arah Minhyuk yang juga melihat ke arahnya. Minhyuk tau Hana akan tertangkap basah seperti ini dan menurut Minhyuk itu menggemaskan.

"halo, Hana kau masih disana?"
"eeee oppa kau sudah makan?"
"sudah, kau bagaimana liburanmu?"
"eumm menyenangkan sekali. Oppa apa kau tau aku sekarang sedang mengantri untuk naik wahana, Minhyuk oppa mengajakku ke Universal Studio"

Hana menceritakan semua dengan mata yang berbinar kesenangan. Minhyuk yang melihat itu menjadi ikut senang karena bisa menghalau kesedihan Hana dari telepon Kim Yeo Joo sialan itu.

"benarkah? Syukurlah kalua kalian menikmati liburan kalian"
"oppa aku matikan ya, kami sudah mau naik"
"euumm hati hati ya"

Setelah mengembalikan ponsel Minhyuk, Hana kembali diam dan melamun. Minhyuk paham jika mood Hana rusak karena telepon dari Kim Yeo Joo tadi. Minhyuk berusaha mencari cara agar Hana mau bersenang senang dengannya.

"aku tidak tau apa yang kau pikirkan, tapi saat wahananya bergerak kencang, menjeritlah dan luapkan semuanya" Minhyuk yang berbisik langsung di telinga Hana, membuat Hana dengan cepat menoleh dan bertatap mata langsung dengan mata Minhyuk.

DEG

Minhyuk dengan cepat berdehem dibalik maskernya membuat keduanya tersadar, mereka terasa canggung sampai mereka duduk di kursi wahana dan mengencangkan alat pengamannya. Tiba tiba Minhyuk menoleh ke arah Hana
"ingat, menjeritlah"

Hana megangguk mengiyakan dan wahana pun mulai berjalan perlahan menukik naik. Hana sebenarnya tidak takut, tapi saat wahana ini berhenti dipuncak, ia melihat Minhyuk melihat ke arahnya. Dengan sedikit menjerit karena suaranya bertabrakan dengan angin Hana mengajak Minhyuk berbicara
"OPPA LIHAT PEMANDANGAN SAJA, INI INDAH"
Namun belum sempat Minhyuk menjawab, wahana ini dengan cepat turun dari ketinggian. Sesuai janjinya, Hana menjerit sekuat tenaga hingga telinganya tidak bisa mendengar apapun selain teriakannya sendiri. Minhyuk menjerit dengan suara beratnya meskipun tak se heboh Hana, setidaknya Minhyuk senang Hana mengikuti sarannya.
.
Permainan mereka pun selesai dan mereka mulai meninggalkan area wahana dengan senyum yang tak bisa lepas dari bibir keduanya, tanpa sadar Minhyuk mengusap lembut rambut Hana

"imut sekali" Minhyuk tersenyum saat itu, namun hati Hana berdetak jauh lebih kencang dari biasanya
"oppa-"

What about us? [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang