16

68 2 0
                                        

"oppa bagaimana kalau kau bayar dulu saja, nanti pasti aku jelaskan"
Hana panik sekali sekarang, Hana berusaha mengulur waktu agar dia bisa berpikir sejenak

"tidak ada kata nanti, aku mau sekarang" nada bicara Changsub agak sedikit berubah menjadi sebuah paksaan

"oppa lebih baik kau selesaikan dulu belanjaanmu, kita bicara di kursi luar ya" Hana memberikan solusi pada Changsub, Hana beruntung karena ada satu pelanggan lain yang masuk ke dalam minimarket.

Changsub menuruti apa saja yang Hana sampaikan, dan mulai mengikutinya ke arah kasir. Hana berusaha selambat mungkin mengscan produk produk yang Changsub beli, ia masih berusaha berpikir keras tentang alasan apa yang harus ia sampaikan pada Changsub.

"aku duduk di depan, setelah ini temui aku" Changsub menatap Hana dengan tatapan tajam, sekarang Hana menyesal tidak pernah memikirkan alasan jika suatu saat ia akan dipergoki.
.
.
Hana mulai mengscan produk seperti kertas kado, selotip dan sticky notes yang dibeli oleh seorang gadis yang mengantri di belakang Changsub tadi sembari kembali menimang nimang alasan apa yang akan ia berikan.

"terima kasih dan datang kembali" ujar Hana ketika gadis itu menyelesaikan transaksinya.
ide Hana tiba tiba muncul begitu saja setelah memperhatikan barang barang yang dibeli oleh gadis itu tadi.

"kertas kado, selotip dan sticky notes..aaaa sebuah kado" ujar Hana berbicara pada dirinya sendiri.
Hana buru buru mendatangi Changsub yang sedari tadi melihatnya tanpa henti dari luar kaca.

"apa ini?" ujar Changsub to the point
"aahh aku sedang menabung, aku mau membelikan suamiku sebuah hadiah yang sedikit lebih mahal dari biasanya" ujar Hana lancar tanpa celah

"ini masih bulan Februari, Minhyuk masih lama ulang tahun kenapa buru buru sekali?"
"hehehehe tadi aku bilang sedikit mahal, jadi butuh waktu agak lama"
"beritahu saja aku nominalnya, biar aku transfer ke rekeningmu dan berhenti bekerja dari sini Hana-ya. ini sudah malam bagaimana jika kau kenapa kenapa?, tapi apa Minhyuk tau kau bekerja disini malam malam?" suara Changsub mulai melembut dan sedikit khawatir

"oppa sejujurnya kami masih pisah kamar, jadi aku keluar diam diam setiap malam" ujar Hana
Changsub berdiri dan mulai menceramahi Hana
"MWO!! YA IM HANA"
"oppa tenang dulu"
"APANYA YANG TENANG, KENAPA KAU NEKAT SEKALI"
"oppa duduk dulu dan pelankan suaramu, ini masih di daerah perumahan" Hana berusaha menenangkan Changsub, Changsub akhirnya mencoba untuk sedikit tenang dan duduk kembali
"oppa tolong dengarkan baik baik, aku rasa oppa tau kenapa aku dan Minhyuk oppa masih tidak satu kamar bukan?"
"hmm, agar kau dan Minhyuk tidak melakukan yang macam macam sebelum kau lulus, tapi pertanyaannya kenapa kau nekat sekali mengambil sif malam sampai pagi" nada bicara Changsub sedikit lebih ketus dan menuntut.

"oppa, gedung diatas minimarket ini adalah rumah pemiliknya, jadi jika sesuatu terjadi aku bisa langsung naik saja dari tangga belakang" Hana mulai menjelaskan keadaanya
"kau tidak berbohong kan?"
Hana menggeleng dengan cepat
"bisa oppa lihat di atas lampunya menyala"
Hana benar, Changsub akhirnya mulai tenang dan memelankan suaranya
"kau harus selalu hati hati dan aku harap kau mendapatkan pekerjaan disiang hari dan meninggalkan pekerjaan ini"
"oppa, aku hanya akan bekerja sampai aku lulus saja, jika nanti aku sudah mendapatkan pekerjaan tetap, aku akan behenti dari sini, aku janji"
"aku akan terus pegang janjimu itu" ujar Changsub yang membuka sekaleng soda dan mulai meneguknya dengan cepat. belum sempat Hana kembali bertanya, Changsub tiba tiba mengeluarkan sendawa dengan besar karena terlalu terburu buru meminum soda
"oppa yang benar saja, kenapa mengarahkan mulut baumu itu kearahku" ujar Hana yang memukul mukul lengan Changsub karena ulah iseng Changsub.
"maaf maaf, tolong berhenti memukuliku" ujar Changsub yang cengengesan. Hana mulai menghentikan aksi pukul memukul itu dan bertanya
"oppa darimana?"
"aku habis mengantar Chorong yang mau menginap di rumah orang tua Bomi. tapi Hana-ya kenapa wajahmu lebam?"
"aku terjatuh dari tangga tapi sudah tak apa"
"kau yakin?"
Hana mengangguk dengan cepat menjawab pertanyaan Changsub
"kalau begitu aku pulang dulu"
"oppa kau pulang?"
"yaa! aku bukan kakak dan suamimu yang sangat tergila gila dengan gedung perusahaan, aku ini malas kau tau?"
"jelas aku tau, oppa wajamu tidak cocok menjadi rajin"
"100 untukmu, sudah sudah aku mau pulang"
"oppa bisakah kau rahasiakan ini pada semua orang? aku ingin hanya kau yang tau"
"arraso, aku duluan yaa" Changsub akhirnya mengakhiri pembicaraan mereka dengan sebuah lambaian tangan. meskipun sedikit menegangkan, tapi karena ini Changsub, obrolan mereka bisa dengan cepat menjadi sebuah candaan.

What about us? [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang