-05. Ijab Qobul

1.9K 247 223
                                    

=05. Ijab Qobul=

Tebak apa yang terjadi setelah klarifikasi di luar kesepakatan yang Gus Shaka buat. Kalau ada yang menebak bahwa skandal Gus Shaka sebelumnya lumayan teredam oleh topik terbaru mengenai siapa gerangan calon istri laki-laki itu, maka jawabannya adalah benar.

Meski begitu, Khanza bersyukur sebab klarifikasi Gus Shaka berdampak cukup baik. Maha baik Allah, setelah klarifikasi dibuat, banyak sekali alumni pondok pesantren Almaerifa angkat bicara guna meluruskan kalau tempat mereka menuntut ilmu tidaklah seburuk gosip yang beredar.

Di saat keadaan mulai membaik dan gosip-gosip tentang hubungan Gus Shaka dan Alena Shava teredam, tersebarnya undangan pernikahan laki-laki itu dengan Khanza kembali menjadi perbincangan hangat di sosial media.

Ada yang terkejut dengan kabar tersebut, ada juga yang mengatakan bahwa mereka sudah menyangka sejak awal bahwa ada sesuatu antara keluarga Gus Shaka dan Ning Khanza.

Dan tepatnya hari ini, pernikahan keduanya dilangsungkan. Khanza sudah siap dengan gaun cantik berwarna putih serta jilbab menutup dada yang dihiasi mahkota. Begitupun juga Gus Shaka, di tempat yang berbeda, laki-laki itu sudah siap dengan jubah putih dan tuxedo senada. Duduk kokoh di hadapan Gus Furqon seraya menjabat tangan ayah dari Ning Khanza tersebut, bersiap melantangkan ijab qabul.

"Qobiltu nikahaha wa tazwijaha bil mahril mazkur haalan."

Bersamaan dengan kalimat ijab tersebut selesai Gus Shaka lafazkan, air mata Khanza luruh begitu saja. Tangannya mengadah untuk turut mangaminkan doa yang samar-samar bisa ia dengar dari kamar. Rasa di dadanya membuncah tanpa bisa didefinisikan. Kemudian, di detik pertama ia melihat sosok Gus Shaka muncul dari balik pintu, Khanza mengikrarkan bahwa dia telah jatuh cinta pada laki-laki yang kini telah mengambil alih seluruh tanggung jawab atas dirinya dari sang abi.

"Assalamu'alaikum." Gus Shaka mengucap salam dengan tangan yang masih tertahan di handle pintu kamar milik Khanza.

"Wa'alaikumussalam warrahmatullahi wabarakatuh."

Laki-laki itu mematri senyum lembut di wajahnya. "Boleh saya masuk?"

Khanza mengangguk ragu. "Silakan, Gus," balasnya lirih.

Setelah mendapat izin, barulah Gus Shaka beranjak menghampiri Khanza. Di belakangnya, tampak Bunda Mima dan Umma Khadijah yang telah mengantar laki-laki itu. Tampaknya, di luar kamar cukup ramai, tapi tidak bisa Khanza ketahui siapa-siapa saja yang berkumpul di sana.

Khanza berdiri menyambut Gus Shaka, mengambil tangan kanan pria itu untuk ia cium, kemudian disusul sentuhan lembut di kepalanya. Seperti desiran angin, Khanza bisa mendengar laki-laki yang kini sudah sah menjadi suaminya tersebut melafazkan doa-doa baik atas dirinya.

"Allahumma inni as'aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa 'alaih. Wa a'udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha 'alaih."

"Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan dirinya dan kebaikan yang Engkau tentukan atas dirinya. Dan Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan yang Engkau tetapkan atas dirinya."

Setelah itu, Gus Shaka menangkup kedua sisi wajah Khanza, membawanya untuk sedikit mendongak agar ia bisa dengan mudah mencium kening perempuan itu.

Khanza kembali meneteskan air matanya. Terlebih saat ia bertemu tatap dengan sorot teduh Gus Shaka, rasanya masih tak menyangka bahwa kini, ia telah memiliki gelar istri dan akan menjalani ibadah terpanjangnya dengan laki-laki di hadapannya saat ini---sosok yang dulu bahkan tidak pernah terbayangkan sedikit pun akan menikahinya.

Pelengkap ImanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang