Jangan lupa vomen
Rombongan kereta pangeran kedua, kini sudah sampai di istana selir Agung. Ragon diminta untuk kembali oleh sang ibu karena adiknya akan menikah, namun sebelum itu mereka ingin Ragon kembali menikah karena menurut adat bagian timur, sang kakak tidak boleh dilangkahi. Meski kenyataannya Ragon sudah pernah menikah, kali ini sang ibu memintanya menikahi seorang wanita yang sudah pihak istana pilihkan.
" Jendral agung telah tiba " ucap pengawal Gu memberi tahu kedatangan Ragon.
" kakak--" panggil tuan putri yang merasa senang karena akhirnya ia bertemu dengan sang kakak yang berbulan bulan tidak kembali.
" mengapa tingkahmu masih saja seperti ini? Bagaimana kau bisa gadis kecil ini menikah?? " goda Ragon saat melihat tingkah manja adiknya.
Sementara Mimi yang sebal hanya bisa menghela memasang wajah sebal, sebenarnya ia tidak manja pada semua orang, Mimi pun merupakan wanita yang terkesan dingin sama seperti Ragon sang kakak, namun karena mereka terlahir dari keluarga kaisar yang notabene memiliki banyak istri dan anak, Mimi merasa kurang nya perhatian dari sosok ayah, karena kaisar tidak bisa memanjakan satu putri di dalam belasan putri lain.
" baiklah, baiklah, untuk adikku yang satu ini kau boleh melakukan apa pun yang kau suka " bujuk Ragon, yang akhirnya mengalah dan membiarkan adiknya bertingkah manja, meski Ragon bukan pria hangat dan friendly tapi ia selalu berusaha menjadi kakak yang baik untuk Mimi, karena selir agung hanya memiliki dua anak yaitu pangeran Ragon dan putri Misuan.
" katakan bagaimana persiapan pernikahan mu? Apa masih ada yang kurang? " tanya Ragon mulai membicarakan pernikahan sang adik.
" aiyoo, sangat banyak!! Kaka pernikahan wanita kerajaan itu sangat rumit ternyata " erang Mimi mencurahkan kelelahannya.
" ck, kau ini mengapa banyak sekali keluhan? Bukankah pernikahan ini juga atas keinginanmu? Tapi Katakanlah, apa yang harus ku lakukan untuk mengurangi beban tuan putri ke7 " tawar Ragon berharap dirinya bisa membantu sang adik.
" kakak!! --"
" aku bersungguh-sungguh!!? "
" kalau begitu berikan kaka ipar untukku " pinta Mimi yang akhirnya membuat Ragon terdiam.
" jangan mengatakan hal yang tidak jelas putri!! " tolak Ragon, dan kini ia kembali teringat akan sosok Harim yang sampai saat ini belum bisa ia temukan jasadnya.
" kakak, aku tidak bisa menikah jika kau tidak punya istri, para tetua kita pasti akan mengulur waktu sampai kau memiliki selir atau permaisuri, sedang tiga bulan lagi aku ingin ikut dengan yiyuan pergi ke Qing untuk belajar --"
" Mimi---"
" kakak --"
" sudahlah kita bicarakan ini lain kali " akhirnya Ragon hanya bisa mengalah dan menghindari pembicaraan soal pernikahan.
" apa kaka masih belum bisa melupakan kakak ipar? " Mimi kembali bertanya.
" mengapa aku harus mengingat wanita yang hanya ku kenal selama beberapa hari? " jawab Ragon dingin.
" kakak-- apa kau benar benar tidak bisa mencintai seseorang? Lalu bagaimana kau akan menikah lagi? "
" Mimi aku tidak akan menikah lagi, aku sudah puas dengan kehidupan ku "
" tapi jika kau tidak menikah bagaimana kau akan punya keturunan? " tanya Mimi semakin geram dengan jawaban sang kaka.
" aku bisa mengangkat seorang anak" balas Ragon tak mau kalah.
" tapi anak angkat tidak bisa --"
" sudahlah, berdebat denganmu hanya membuat kepala ku pusing saja!! " akhirnya Mimi memilih untuk pergi meninggalkan kakaknya yang masih membeku di tempatnya.
Ia merasa ucapan sang adik itu memang ada benarnya, Ragon juga menyadari bahwa ia tidak akan selamanya kuat, ya.,garis keturunan keluarga Guanhige harus tetap ada jika kelak sang adik memilih tinggal di Qing dari pada di Agharta. Namun entah mengapa sampai saat ini Ragon tidak bisa menyukai satu gadis pun, seperti tidak ada yang menarik dimatanya.
Langkah Ragon mulai terdengar pelan saat ia tiba di depan pintu ruangan selir Agung sang ibunda, seperti nya sudah lama sekali mereka tidak bertemu karena banyaknya pekerjaan dan tugas yang diberikan kaisar, Ragon jadi jarang kembali ke rumah utama untuk melihat atau sekedar menyapa ibunya.
" yang mulia, pangeran sudah tiba " ucap Bibi Hiru, pelayan pribadi selir Agung.
" salam hormat yang mulia? " sapa Ragon saat ia masuk kedalam ruang pribadi ibunya.
" tidak perlu bersikap formal seperti itu nak" pinta selir Agung lembut.
" bagaimana kabar ibu? Apa kesehatan ibu sudah membaik? " tanya Ragon memastikan keadaan ibunya
" usia ibumu ini sudah semakin tua nak, wajar saja jika ibu sering sakit "
" ibu, apa yang kau katakan! "
" bukan kah sekarang usia mu hampir menginjak 35 tahun pangeran?? " tanya selir Agung yang berhasil membuat Ragon diam.
" pangeran ke lima dan ke 7 bahkan sudah punya dua anak saat mereka berusia seperti mu" imbuh Selir.
" ibu-- "
" adikmu ingin menikah, kaisar juga sudah memberikan restu, tapi tetap saja pernikahan tidak bisa kita lakukan sebelum ada gadis yang kau jadikan menantuku" protes sang ibu semakin membuat Ragon geram. Namun tidak ada yang bisa ia katakan, karena semua yang ibunya katakan itu benar. Tradisi dan adat di negri ini, sangat mengutamakan rasa hormat pada orang yang lebih tua.
" ibu sudah memilih beberapa gadis untuk kau jadikan selir, kau bisa memilih siapa yang menurutmu cocok denganmu! Meski ibu tahu menyayangi seseorang asing itu sulit, tapi setidaknya kau memiliki istri agar adikmu bisa menikah! " kalian ini wajah selir Agung terlihat memohon.
" baiklah ibu, kau bisa mengaturnya untukku " jawab Ragon mengalah.
" baiklah, lusa kita bisa mulai melakukan pemilihan selir "
" baiklah, kalau begitu aku akan pergi ke istana untuk menyapa yang mulia "pamit Ragon yang merasa obrolan mereka tidak bisa dilanjutkan lagi.
Bagaimana pun hubungan selir Agung dan Ragon memang kurang dekat, karena selama ini Ragon di besarkan oleh sang bibi.
Berbeda dengan sikap nya pada sang bibi yang jauh lebih hangat dan sering bicara, saat bersama sang ibu Ragon berubah menjadi dingin." apa kau marah padaku? " selir Agung kembali bertanya.
" tidak, untuk apa aku harus menyimpan amarah pada yang mulia, kalau begitu aku pamit, bibi tolong jaga selir Agung "
KAMU SEDANG MEMBACA
The Poison Girl
FantasySTORY FROM DREAM LAND II °°° Romance - Drama - Wuxia - fantasy - fiksi komedi - kingdom - kolosal ⚠️⚠️⚠️ ATTENTION⚠️⚠️⚠️ cerita ini hanya fiksi, untuk nama tokoh, kesamaan tempat dan alur cerita, hanya di buat berdasarkan imajinasi...