Sudah seharian Sunny bergumul dengan bantal kasur dan buku buku cerita yang sudah hampir semuanya dia baca.
Sunny bahkan merasa hari ini berlalu dengan lambat karena tak ada kegiatan yang bisa ia lakukan, sunny juga tidak bisa menggambar karena stok design untuk dua bulan pesanan sudah penuh." Aku merasa hampir gila jika terus seperti ini " keluh sunny seraya menghela nafas lelah.
" Nona, bahkan kita hanya di beri waktu libur satu hari? Kenapa anda mengatakan hal seperti ini? Apa anda tidak suka berlibur?" Tanya Laila heran
" Suka, aku suka! Hanya saja berlibur di sini terlalu membosankan! Tidak ada hiburan atau pun tempat destinasi" jawab sunny teringat akan musim panas di dunia sana.
" Aku terbiasa menikmati hari libur singkat ku dengan bertamasya di kebun bunga atau di pantai, atau melewati nya dengan pergi ke pusat perbelanjaan dan berkahir dengan nonton bioskop " imbuhnya membayangkan kegiatan yang selalu ia lakukan saat cuti.
" Apa itu bioskop?? " Tanya Laila semakin tidak mengerti dengan cerita majikannya.
" Um, maksud ku menonton opera " sahur sunny cepat.
" Haa , jika hanya bersantai di danau atau menonton opera kita bisa melakukan itu di sini "
" Kau lupa jika jendral menyuruh ku beristirahat bukan bermain di luar. "
" Nona, sejak kapan anda jadi patuh seperti ini?? " Entah mengapa Laila jadi bersikap berani. Mungkin terlalu lama bergaul dengan sunny, gadis desa itu akhirnya terkontaminasi oleh keliaran sunny.
" Laila?? Kenapa aku bisa melupakan semua itu? Apa kepala kita sudah tertukar?? " Kini sunny merasa baru menyadari bahwa dia dan pelayan setianya itu berbalik.
" Bu- bukan begitu maksud saya, saya hanya terbiasa menemani anda pergi keluar tanpa izin dari jendral dan saat ini saya hanya merasa bingung karena melihat anda mengeluh kan sesuatu yang sering kita lakukan " jelas Laila mencoba menjernihkan.
" Tidak tidak, aku sangat setuju dengan perkataan mu Laila, kau memang teman sejati ku ! Lihat saja isi kepala kita pun mulai sama " senyum Sunny memuji.
" Nona jangan berkata seperti itu, saya hanya kasihan melihat nona terkurung di dalam kamar "
" Baiklah kalau begitu kita akan pergi ke pasar, kirimkan surat pada zhige dan Amy agar mereka bisa menemaniku bersantai di rumah Changge "
*Changge : sebuah rumah hiburan
" Apa? Nona mau ke rumah Changge?? Tidak tidak jangan kesana !!?" Tolak Laila
" Kenapa? Bukankah kalian bilang rumah Changge adalah satu satu tempat hiburan yang sangat bagus!? Aku hanya ingin melihat sebagus apa tempat itu sampai sampai para pria di kota ini selalu pergi kesana "
" Tapi bukan seperti itu, rumah Changge tidak bisa di datangi oleh wanita anggota kerajaan, nona juga jangan sampai lupa kalau anda adalah istri jendral agung "
" Memang apa isi rumah itu? Haa-- apa rumah Changge melakukan hal seperti ---" tanya Sunny seraya memberi kode yang di pahami oleh orang berusia 18 tahun keatas .
" Nona -- "
" Aahh baiklah, baiklah kalau begitu cepat siapkan kereta dan kirimkan surat ku pada zhige! Ini perintah " pinta sunny tak mau di tolak.
Laila pun akhirnya pasrah karena semua ini pun berasal dari kepalanya, tapi semua ini ia katakan karena dirinya tidak tahan melihat majikanya sejak pagi hanya berdiam di dalam kamar setelah pekerjaan nya di sabotase.
" Dasar mulut ini!! Kenapa tidak bisa diam " rutuk Laila memarahi dirinya sendiri.
Setelah beberapa saat akhirnya sunny dan Laila pun menaiki kereta menuju pusat kota, tentu saja surat untuk Zhige pun sudah di kirim dan pria itu juga sudah tiba di rumah Changge .
" Ada apa Laila?? Kenapa kau terlihat khawatir? " Tanya Sunny merasa lucu dengan ekspresi pelayan nya
" Saya takut hal ini diketahui oleh jendral, nona bisa mendapatkan hukuman lagi" rengek Laila lagi.
" Aku sudah terbiasa di hukum Laila " jawab sunny cepat.
" Nona --- "
" Syuttt-- kita sudah sampai, lagi pula siapa yang akan mengenali kita dengan penampilan seperti ini? " Ucap Sunny seraya memperlihatkan penyamarannya sebagai laki laki dengan menempelkan kumis dan gulungan rambut ala pria jaman ini.
" Baiklah nona, bahkan jika jendral mengetahui hal ini saya siap memasang badan untuk anda " kini Laila memutuskan untuk bertanggung jawab atas idenya.
" Percayalah padaku Ragon pasti sedang sibuk melatih pasukan pasukan kerajaan "
Perdebatan itu akhirnya berakhir setelah mereka tiba di depan gapura rumah Changge, di sana juga sudah ada Amy dan Zhige yang baru saja datang.
" Tuan put---" ucapan Amy terhenti saat zhige menahan lengan Amy untuk mengingat kan bahwa mereka tidak boleh memanggil sunny dengan sebutan terhormat.
" Heii ge, kau sudah tiba ternyata" sapa Sunny seraya mengaitkan tangannya pada zhige.
" Ayo kita masuk, aku sudah memesan tempat yang paling aman untuk kita "
" Bagus sekali!! Ayo kita masuk " ajak sunny tak sabar untuk melihat rumah bordil jaman dulu
" Jie, aku cukup penasaran kenapa jendral tiba tiba memberimu libur di bulan sepadat ini? " Tanya Amy setelah membaca isi surat yang Sunny kirim.
" Ck, entah lah, padahal tadi pagi semua kerja keras ku di sabotase oleh putri Reema "
" Apa?? Dia mengakui semua hasil kerja mu?? Beraninya dia??" Tanya Amy ikut kesal
" Sudahlah, aku juga sudah tidak ingin membahas hal seperti itu lagi " balas Sunny malas
" Tapi bagaimana sikap jendral padamu? Seperti nya dia tahu jika kau yang membuat semua itu " ucap Amy menerka
" Sudahlah, sebaiknya kita lupakan masalah di kediaman jendral aku merasa penat mendengar hari hari menyeramkan di rumah pria dingin itu "
" Yaa, kau benar!! Sebaiknya kita tidak usah membahas nya, ayooo cepat tuangkan minuman nya "
Ketiga nya pun mulai hanyut dengan beberapa gelas minuman dan alunan musik tradisional yang mendayu mengiringi hari panjang yang sunny rasakan.
" Tuan ada laporan dari kediaman!!" Ucap Gu zhian cheng tak yakin
" Ada apa?? " Balas Ragon acuh
" Selir -- "
" Apa lagi yang dia lakukan??"
" Selir pergi ke rumah Changge!!!"
___________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
The Poison Girl
FantasíaSTORY FROM DREAM LAND II °°° Romance - Drama - Wuxia - fantasy - fiksi komedi - kingdom - kolosal ⚠️⚠️⚠️ ATTENTION⚠️⚠️⚠️ cerita ini hanya fiksi, untuk nama tokoh, kesamaan tempat dan alur cerita, hanya di buat berdasarkan imajinasi...