Part 14

871 201 18
                                    

Anin diam diam masuk kedalam kelas Aran, ini adalah hari libur Anin yang Aran tak ketahui. Hari ini Aran melakukan presentasi dimata kuliah Farmakologi (Ilmu yang memperlajari tentang penggunaan obat untuk diagnosa, pencegahan dan penyembuhan penyakit).

Anin duduk dibagian belakang didekat pintu sehingga memudahkan ia untuk masuk secara diam diam dikelas Aran.

"Golongan obat Beta bloker contohnya adalah Atenolol, Bisoprolol, Betaxolol dan lain lain yang berfungsi untuk menghambat adrenoseptor beta (beta bloker) menghambat adrenoreseptor beta di jantung, pembuluh darah perifer, bronkus, pankreas, dan ha....ti" Aran kaget melihat Anin yang duduk dibangku belakang

Aran hampir saya kehilangan konsentrasinya karna kehadiran Anin dikelasnya. Mirza yang sempat melihat arah pandang Aran langsung menoleh kebelakang, ia sama kagetnya dengan Aran.

Aran melanjutkan presentasinya meskipun banyak pertanyaan dikepalanya tentang Anin, bagaimana Anin ada disana? bagaimana dengan syuting Anin hari ini? atau tentang mengapa Anin begitu berani masuk kekelasnya.

Semua orang bertepuk tangan setelah Aran menyelesaikan presentasinya. Anin ikut bertepuk tangan walaupun ia tak paham dengan presentasi yang aran lakukan tapi ia merasa bangga menjadi kekasih Aran.

Aran kembali duduk ke bangkunya yang berada didepan, ia kembali menoleh melihat Anin yang malah tersenyum sambil melambaikan tangannya.

Dosen Aran pun keluar dan Aran bergegas menemui Anin. Mirza pun ikut berusaha menutupi Anin untuk keluar kelas. Mereka berdua takut Anin tertangkap mahasiswa lain dan menjadi berita heboh dikampus mereka.

"Ngapain kesini?" tanya Aran dengan wajah khawatir

"Kenapa sih muka kalian begitu?" Anin malah tertawa melihat wajah Aran dan Mirza

"Ka Anin plis lah jangan buat spot jantung"

"Mir aku kesini cuma mau ngikutin kelas aja"

"Kelas kaka bukan disini, usulin ntar maps dikampus biar kaka ntar gak salah kelas"

Anin kembali tertawa, mereka berdua masih tegang dengan kedatangan Anin.

"Yuk makan dikantin"

Anin menarik kedua tangan Mirza dan Aran.

"Hai Mir, hai Ran" sapa Chika

Mereka berdua melambaikan tangan pada Chika. Anin berhenti menarik keduanya, ia memperhatikan Chika yang berjalan kehadapannya.

"Mau pada kemana?"

"Kantin" jawab Mirza

"Gabung boleh?"

"Boleh" jawab Anin cepat

Dikantin suasana begitu ramai namun meja mereka terasa begitu canggung. Anin yang berusaha biasa saja sambil memakan donat kentangnya tanpa menghiraukan kehadiran Chika disana.

"Hai ka kenalin aku Chika"

"Oh ya, Anin"

"Baru liat kaka bareng mereka"

"Ka Anin sibuk syuting Chik, kita udah kenal dari semester dua" jelas Mirza

"Oh gitu berarti aku ya yang baru kenal kalian"

Aran dan Mirza mengangguk bersamaan. Suasana sudah mulai membaik, Anin tak banyak bicara karna yang mereka bahas tentang jurusan mereka yang Anin tak tahu sama sekali.

"Gimana tadi Ran presentasinya?"

"Lancar"

"Ajarin aku materi itu nanti ya Ran"

Di Tengah Badai Hujan TibaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang