Part 26

967 180 11
                                    

"Sis, ada anak magang baru dari kampus kamu, tolong kamu yang arahin ya"

"Aku mba?"

"Iya, kan se-almamater juga"

"Iyaa deh"

Sisca menuju ruang pertemuan dimana anak baru itu menunggunya. Sisca mematung bahkan dirinya belum sepenuhnya memasuki ruangan itu.

"Sorry ya telat tadi baru dikasih tau"

"Gak papa"

"Kita langsung ke meja kamu aja kali ya"

Sisca tak perlu perkenalan lagi, ia sangat mengenal orang didepannya itu.

"Ini meja kamu, biasanya kalau kita kirim berkas pake email" Sisca menjelaskan pekerjaan pekerjaan apa saja yang akan dikerjakan Oniel selama ia magang

Sesuatu yang sangat kebetulan bagi Sisca setelah setahun tak bertemu Oniel bahkan sama sekali tak tahu kabar Oniel.

"Ada yang mau kamu tanyain?"

"Gak ada, makasih"

"Gak usah sungkan ya buat nanya, meja aku yang itu"

Oniel hanya mengangguk sambil tersenyum. Terasa begitu canggung untuk keduanya. Perpisahan mereka memang bukan perpisahan yang dipenuhi dendam, mereka berpisah secara baik baik namun saling menjauh sampai akhirnya kini mereka dipertemukan lagi.

Sisca kembali duduk dikursi kerjanya. Ia menoleh kembali melihat Oniel. Sisca tersenyum tipis, ada perasaan lega melihat Oniel baik baik saja selama ini.

Mereka sama sama disibukkan dengan pekerjaan mereka sampai tiba jam makan siang, Sisca mengakhiri pekerjaannya untuk makan siang bersama teman temannya.

"Bentar ya, duluan aja ke lift" Sisca berjalan menuju meja kerja Oniel

"Niel, yuk makan siang dulu"

"Oh, bentar gak lama selesai. Duluan aja"

"Okay" Sisca meninggalkan Oniel

Sisca masuk kedalam lift bersama teman temannya, ia terdiam masih memikirkan Oniel.

"Sis, lu kenal ya sama anak magang itu?"

"Kenal"

"Wah singel gak Sis? cakep"

"Keliatannya kalem ya"

Ucap teman teman Sisca. Sisca tersenyum tipis mendengar kata 'kalem' yang temannya ucapkan. Terlintas sebuah kenangan manis dulu tentang Oniel, ia tak pernah mengenal Oniel yang kalem bahkan sejak awal bertemu Oniel. Oniel lah dulu yang selalu menjadi alasannya tertawa.

Ditengah tengah obrolan mereka, Sisca mencari cari Oniel. Ia ingin Oniel duduk bergabung bersama mereka agar Oniel tak merasa terasingkan ditempat yang baru.

Hingga jam makan siang selesai, Oniel tak kunjung terlihat dicafetaria.

"Buat siapa lo beli dua Sis?"

"Buat Oniel"

"Kating yang baik sih" goda teman Sisca

Oniel tak terlihat di mejanya, Sisca meletakkannya kopi diatas meja Oniel. Sisca hanya berharap Oniel masih menyukai kopi itu dan selera Oniel dulu belum berubah.

Sisca berjalan menuju dapur untuk mengisi tumblernya, dari kaca jendela dapur Sisca dapat melihat Oniel yang tengah mencuci kotak makannya. Oniel makan sendiri didapur saat orang orang pergi untuk makan.

Sisca berbalik dan mengurungkan niatnya mengambil air minum, ia membiarkan Oniel selesai lebih dulu. Ia kembali duduk seakan akan tak melihat Oniel tadi didapur.

Di Tengah Badai Hujan TibaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang