3 - Peluk Cium Peluk Cium

13.5K 752 118
                                    

• selamat membaca •--------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• selamat membaca •
--------------

* sebelumnya, aku mau ngasih tahu kalau kosan ceria ada versi chat keseharian mereka. diupload di instagram @ haii.pai, di sana banyak keseruan warga kosan.

----------------

03 - Peluk Cium Peluk Cium

°°°

"Akmal, ini kunci kamar kamu. Dijaga bae-bae ye," ucap Bukos menyodorkan besi bergerigi itu pada si penghuni kos baru tepat di depan kamar kosong yang kini tidak akan kosong lagi. "Di sini emang masih jadul, enggak pake yang kunci otomatis atau kartu-kartuan. Tapi Ibu jamin bakal aman, karena total kamar kos yang disewain cuma enam jadi mudah buat kalian bisa saling kenal dan nggak jaim-jaiman. Anak-anak kosan ceria bae-bae semua, apalagi si Asti, orangnya asik. Kalau ada apa-apa boleh tanya sama dia."

Di dekat tangga aku hanya bisa menunduk menyembunyikan wajahku yang terasa masih memerah akibat malu salah menyebut nama cowok itu. Ditambah lagi pujian Bukos barusan membuatnya menatapku untuk beberapa saat, aku yakin dia juga menyadari kekikukan dan ketololanku di pertemuan pertama ini. Memang sih aku berharap pertemuan pertamanya berkesan, tapi enggak begini juga.

"Di lantai dua ini khusus kamar laki, cuman karena ruang tvnya ada di lantai dua jadi semua penghuni boleh kumpul di mari, biasanya malem suka rame tuh. Asal jangan masuk kamar orang tanpa izin aje. Ruang buat nyuci-nyuci baju juga ada di lantai dua, mesin cucinye ada dua, buat cewek satu sama buat laki juga satu, ganti-gantian aje. Jemur bisa di balkon atau di atap, ada jalan deket wc tuh." Bukos menjelaskan panjang lebar setiap sudut ruangan dengan menunjuknya. "Nah kalau di bawah buat nerime tamu, kumpul-kumpul juge bisa cuma kagak ada tvnye, dapur juge ade di bawah, kadang juge kite makan bareng-bareng."

Cowok itu hanya mengangguk saja.

"Cukup ngerti ye, Mal? Nanti aturan lebih rincinya bakal dijelasin sama anak gue, eh anak Ibu. Jadi sekarang kalau masih bingung-bingung tanya aja sama temen-temen yang lain. Kebeneran kali ini mereka masih pada ngampus, balik agak sorean katanye." Si wanita penagih uang kos itu menatapku, tapi kuberi ekspresi kesal karena salah memberi tahuku soal nama si tampan. Mau marah juga bingung, ternyata sampai sekrang juga Bukos tetap salah menyebut namanya. "Ngape lu, Sti? Dia emang suka begitu kalau sama yang cakep, suka malu-malu, padahal mah berisik kayak toa orang-orang demo."

Bukos! Sudah jelek citraku di hadapan cowok itu, malah ditambah lebih bobrok lagi. Gagal sudah menjadi gadis anggun lemah lembut dan slay, tapi lama kelamaan juga dia pasti tahu sifatku yang sebenarnya, cuma kan tidak secepat ini juga skenarionya.

Akan tetapi masalahnya tidak berhenti sampai di sana, tadi Bukos mengatakan bahwa anaknya yang akan menjelaskan peraturan rinci tentang kosrnya. Maksudnya anak laki-lakinya yang galak, dingin, dan ketus itu? Bisa tidak tenang hidup kalau begini, dia benar-benar kaku seperti kanebo kering saat terakhir kali datang ke sini pasca lebaran.

KOSAN CERIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang