27 - GUE CAPEK!

1.7K 340 34
                                        

SEBELUMNYA, aku mau ngasih tahu kalau Kosan Ceria ada versi chat keseharian mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


SEBELUMNYA, aku mau ngasih tahu kalau Kosan Ceria ada versi chat keseharian mereka. diupload di instagram @ haii.pai, di sana banyak keseruan warga kosan. mampir yaa!!

-----------------------

27 – GUE CAPEK!

•••

Ada perasaan yang tidak bisa dijabarkan dengan pasti seperti apa rasanya saat ini. Semacam senang karena orang yang biasanya setiap hari berada di bangunan ini telah kembali dari hilangnya selama sepuluh hari, tapi si senang itu juga tidak lama-lama tertanam dalam diri, mudah sekali digantikan dengan rasa takut serta khawatir dengan apa yang tengah dihadapi si Hana dalam beberapa waktu terakhir. Mungkin itulah kenapa kami semua memilih untuk tersenyum dan berusaha membuatnya diterima berada di Kosan Ceria, sebab perasaan diterima itu sering kali melegakan.

Pak RT yang sebelumnya mampir juga terpaksa dibuat pulang. Kami tidak mengusirnya, tapi aku sengaja mengirimi istrinya pesan supaya menelepon suaminya dan benar saja dia disuruh pulang. Pak RT paling tidak bisa membuat istrinya marah, bukan berarti takut istri karena istrinya juga tidak menyeramkan, lebih ke khawatir tidur di luar atau takut pisah ranjang sepertinya. Jadi sederhananya kami tidak mengusir, tapi Pak RT pulang atas kemauannya bahkan membiarkan tehnya yang masih hangat itu tergeletak di atas meja.

Kurang ajarnya si Malik, dia menyodorkan teh hangat yang tadinya untuk Pak RT kepada si Hana yang tidak tahu apa-apa. Herannya lagi si Hana malah mencicipi, apa dia tidak mencium bau lambung ya di salah satu sisi gelasnya karena itu bekas Bapak-Bapak.

"Gue ngilang beberapa hari ternyata bisa bikin lo jadi baik bener gini, Sti," celetuk si Hana karena sekarang aku sedang memberikannya pijatan di tangan.

"Iya. Biasanya baik kagak bener ya?" jawabku tetap tersenyum seperti para pekerja di depan bosnya. Setidaknya biarkan si Hana merasa berada di tempat yang tepat setelah pelarian panjangnya, besok-besok akan aku pinta stok makanan di kamarnya untuk ganti rugi penghinaan.

"Gimana lo, Bar? Udah sembuh?" tanyanya.

"Gue udah jauh lebih baik. Udah bisa olahraga lagi ke gym. Udah dapetin motor gue lagi yang sempet dipinjem temen. Sama ... makan menu ikan yang enak banget dari Bu Kos, ikannya dari si Asti by the way."

"Wah, banyak juga baiknya ya selama gue enggak di sini. Apa jangan-jangan justru gue ya yang bikin masalah-masalah di kosan ini berdatangan?" ucap si Hana dengan senyum yang terasa hampanya. Dia mengisyaratkanku untuk berhenti memijit, selanjutnya hanya tawa-tawa kosong dan tatapan sayu ke setiap sudut kosan. "Selama gue gak ada, ternyata semua baik-baik aja. Jauh lebih baik malah kayaknya."

"Enggaklah, Han. Kita di sini nyariin lo. Kita khawatir. Bahkan Bu Kos juga setiap hari nanyain gimana kabar lo ke kita." Si Malik merangkul si Wahyu saat itu juga. "Nih kalau lo gak percaya. Gue sama si Wahyu mati-matian nyari informasi ke temen-temen kampus tentang keberadaan lo, tapi ternyata mereka juga sama enggak tahu apa-apa."

KOSAN CERIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang