5 - Keseruan Malam Pertama

12.6K 650 159
                                    

• selamat membaca •_____________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• selamat membaca •
_____________


* sebelumnya, aku mau ngasih tahu kalau kosan ceria ada versi chat keseharian mereka. diupload di instagram @ haii.pai, di sana banyak keseruan warga kosan.

----------------

05 – Keseruan Malam Pertama

°°°

Aku syok kala melihat air yang dibawa si Akbar yang diminum saja belum habis tapi sebagian malah dituangkan ke piring kecil dicampur bedak bubuk milik si Hana. Rupaya itu adalah ide dari si Malik sebagai hukuman kalau-kalau salah satu dari kami kalah dalam permainan, gila memang, sudah pasti aku akan kalah karena belum pernah memainkannya.

Mereka tadi sudah menjelaskan cara bermainnya padaku, tapi tetap saja kalau belum praktik rasanya ada yang kurang. Belum lagi aku tidak fokus menyimak penjelasan karena ketampanan Akbar membuat pikiranku serasa tengah berpacaran dengannya, apalagi sekarang kami berdua saling berhadapan duduk di karpet dengan membentuk lingkaran, jadi mudah sekali untuk mencuri pandang, tapi kalau mencuri hatinya belum bisa, mungkin lain kali, hehe.

"Sti, lu ngerti, kan?" tanya si Malik dengan kartu warna-warni di tangannya.

"Belum, sih. Gue lihat dulu apa ya?"

"Ya udah, kalau gitu lu lihat kita main dulu aja." Si Malik mulai mengocok kartunya.

"Menurut saya langsung main saja, lebih mudah paham saat langsung memainkannya."

Tidak mungkin. Akbar sekarang memedulikanku dan memberi saran padaku, dan dia mengeluarkan pendapatnya supaya aku langsung ikut bermain, dan dia menatapku, sungguh. Sepertinya kami tidak akan lama lagi menjadi dekat, jadi pasangan. Tolong aminkan.

"Bener, Sti. Si Akbar juga tadi baru main dua kali langsung ngerti. Gue sama si Ica juga gitu. Waktu si Malik sama si Wahyu jelasin kita enggak ngerti, pas main malah lebih gampang daripada penjelasan mereka. Muter-muter kayak gang Jakarta," jelas si Hana.

Itu bagian yang belum mereka jelaskan , ternyata yang membawa kartu adalah di Malik sama si Wahyu. Kartu permainan bernama 'UNO' itu memiliki warna merah, kuning, biru, dan hijau, disertai kartu hitam yang memiliki keuntungan berganti warna dan juga kartu plus yang berguna untuk membuat lawan kalah dengan mengambil kartu baru bila tak punya kartu plus. Walaupun sepertinya aku akan kalah, kuputuskan untuk langsung bermain seperti apa yang Akbar (sayang) katakan.

Namun, sepertinya Dewi Fortuna berpihak padaku kali ini. Kartuku yang paling pertama habis, walau masih ga-gi-gu dalam memainkannya, tapi mereka membantu untuk menyelesaikan permainan. Sejujurnya aku tidak bisa fokus saat Akbar terus memberikanku saran warna kartu yang pada akhirnya membuatku menang, dia ada di pihakku. Jantungku berdebar sepanjang dia menatap, hingga betisku rasanya merah karena pukulan dari si Hana yang tak sabaran menyuruh untuk segera mengeluarkan kartu.

KOSAN CERIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang