SEBELUMNYA, aku mau ngasih tahu kalau Kosan Ceria ada versi chat keseharian mereka. diupload di instagram @ haii.pai, di sana banyak keseruan warga kosan. mampir yaa!!•••
42 - Salah Semua
•••
Ustaz Jamili beli kaen
Kagak lupa beli ikan cue
Walau banyak tontonan laen
Lenong betawi, gak ada due
Pantun khas betawi sebelum lenong dimulai mendapatkan tepukan meriah dari warga yang datang. Duduk di bangku penonton, aroma tradisi Betawi dapat tercium jelas, lampu dengan cahaya keemasan dipasang di sudut panggung, membuat suasana jadi hangat dan saling terhubung. Pertunjukkan lenong Betawi dimulai dengan suara musik gambus yang khas disusul alunan syair-syairnya.
Aku merasa antusias saat para pemain lenong mulai memperkenalkan karakter-karakternya yang kocak dan cerdas, terlebih Bu Kos, dia tidak seperti nenek-nenek yang baru sembuh dari sakit, orang-orang di sini juga tidak menunjukkan hal lain selain ketertarikannya pada penampilan yang ada di depan kami. Kami tertawa mendengar dialog yang khas dan lelucon yang mengocok perut, kami terhanyut dalam suasana penuh tawa ini. Setiap adegan, setiap lelucon, membawaku ke masa lalu di mana hal-hal berbau Betawi seperti ini masih sering ditemui tidak seperti sekarang.
Kulihat kebanyakan orang merekam dengan ponsel mereka untuk sekadar mengabadikan momen, termasuk teman kosku dan Om Diyat. Aku mau juga. Meraba saku, mendadak aku kehilangan senyum. Benda itu tidak ada. Ponselku tidak ada di saku rok, pun saku outer yang kukenakan.
Panik.
Melihat setiap sisi kursi, barangkali terjatuh di sekitar kami, nihil, tidak ada. Teman-teman kos mulai menyadari ada yang aneh meski tidak langsung bertanya apa yang terjadi. Aku mulai tidak bisa berpikir dengan baik, berdiriku membuat orang-orang panik.
"Kenapa, Sti?" tanya Om Diyat.
"Tadi di mobil Om ada lihat hp aku gak? Kayaknya jatoh," ucapku dengan tatapan entah ke arah mana. Aku yakin hp itu tidak jatuh di sekitar sini. Di otakku hanya satu: Hp itu harus ketemu. Bagaimanapun juga hp itu aset yang kupunya, urusan pekerjaan, memori kenangan, dan segala penghiburan ada di sana.
Om Diyat mengatakan tidak ada, tadi dia sebelum menghampiri sempat melakukan cek dan tidak ada apapun di dalam mobil. Teman kosku juga memberikan respons yang sama, mereka sudah kuancam untuk jangan bercanda atau menyembunyikan, dan sepertinya mereka memang tidak tahu. Tidak mungkin. Aku tidak percaya, barangkali Om Diyat dan yang lain salah lihat.
Aku berlari menuju mobil Om Diyat di tengah acara yang sedang berlangsung. Begitu sampai ternyata laki-laki itu juga menyusul. Kami berdebat cukup panjang soal aku yang yakin hpku terjatuh dan Om Diyat yang menyuruhku tenang dulu. Tidak bisa, hp itu segalanya. Kalau hpku tidak ada, aku tidak tahu harus apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOSAN CERIA
HumorAsti tidak menyangka Kosan Ceria yang kadang membosankan di setiap harinya karena hanya diisi oleh si Hana, si Ica, si Malik, dan si Wahyu setelah kepergian salah satu penghuni laki-laki, kini mendadak membangkitkan semangatnya lagi. Bagaimana tidak...