SEBELUMNYA, aku mau ngasih tahu kalau Kosan Ceria ada versi chat keseharian mereka. diupload di instagram @ haii.pai, di sana banyak keseruan warga kosan. mampir yaa!!
-----------------------
28 – BEKAS MASA LALU
•••
Ssst!
Desisan itu beberapa kali terdengar, aku yakin itu bukan desahan karena masih pagi. Melihat seluk beluk tanaman juga tidak ada ular, enggak tahu kalau ular hijau yang bisa mirip daun karena mataku enggak lihat apa-apa selain selang yang menyemburkan air.
Ya, sebagai gadis cantik dan manis aku menyirami tanaman di depan kosan. Harusnya masih tidur, tapi suara lari-larian anak kecil di sekitar sambil main lato-lato membuat tidur nyenyakku terganggu. Beruntung tidak ada Bang Adam, kalau ada dan dia melihatku begini tengsin deh soalnya setiap kali dia menitah menyiram tanaman aku ogah-ogahan.
"Giliran gua suruh, males! Giliran gak disuruh malah sukarela. Gajelas lu, Sti!" Kutebak pasti itu kalimat yang akan dikatakan si bewok kalau melihatku rajin begini. Padahal aku hanya berharap Akbar melihatku rajin saat dia turun ke bawah, sebab tadi aku cek ke atas mereka semua masih tertidur dan mengunci kamarnya.
Ssst!
"Apa sih ini taneman sat-sut-sat-sut mulu, kagak jelas! Gue kasih minum harusnya ah-ah-ah-ah bukan sat-sut-sat-sut. Uler lu?" racauku gemas.
Tiba-tiba pundakku ditepuk kencang sekali.
"Gue! Sembarangan aje lu. Tadi lu bilang gue apa, Sti? Uler?" sembur Bu Kos dengan mata melotot dan satu tangan terangkat.
Buset deh itu selain bikin kaget, bau congornya juga ke mana-mana karena sedekat itu bibirnya dengan wajahku. Bau lambung. Aku menarik tubuh mundur seraya mengibas-ngibaskan tangan ke depan agar aromanya kembali netral, walau tangan Bu Kos hampir mendarat di bokongku yang beruntungnya tidak jadi.
"Bu Kos bikin kaget aja. Lagian timbang sapa 'Halo Asti cantik, selamat pagi. Sedang menyirami tanaman ya? Cerah sekali senyummu hari ini,' gitu doang apa susahnya? Daripada sat-sut-sat-sut kayak kobra aje, Bu." Aku mendelik sembari kembali menyiram tanaman.
"Lagak lu kayak putri aje mau gue sapa begitu. Putri mane yang nyiram taneman pake kaos oblong sama sendal jepit." Mulut Bu Kos kalau lagi ngomel kayak lagi baca mantra, aku hanya komat-kamit saat dia nyerocos begitu.
"Ada apa sih, Bu? Kalau cuma mau ngomel mending nanti siang aja. Asti belum sarapan."
Kini dia celingukan ke dalam kosan, kupastikan di dalam sana tidak ada siapa-siapa karena penghuni yang lain belum bangun. Tidak mungkin dia mau maling juga orang dia pemilik kosannya.
Tidak cukup dengan hanya melihat-lihat dari luar, Bu Kos kini masuk ke dalam secara perlahan benar-benar seperti akan maling. Kemudian tidak lama dari itu dia kembali menemuiku yang masih memasang wajah heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOSAN CERIA
HumorAsti tidak menyangka Kosan Ceria yang kadang membosankan di setiap harinya karena hanya diisi oleh si Hana, si Ica, si Malik, dan si Wahyu setelah kepergian salah satu penghuni laki-laki, kini mendadak membangkitkan semangatnya lagi. Bagaimana tidak...