* sebelumnya, aku mau ngasih tahu kalau kosan ceria ada versi chat keseharian mereka. diupload di instagram @ haii.pai, di sana banyak keseruan warga kosan. mampir yaa!!
----------------
23 – Es Dung Dung yang Bikin Bingung
•••
Cuaca siang hari ini sangat bersahabat untuk para kawula pencuci, alias sangat panas, terik, dan terang benderang. Sayangnya aku tidak sedang mencuci apa pun karena harus masuk kerja, dan lagi mesin cuci kosan sudah selesai diperbaiki. Untungnya kembali bagus, walau aku berharap Bu Kos sedikit lebih baik hati untuk mengganti mesin cucinya dengan yang baru. Muak kalau setiap mau mencuci tiba-tiba mesin tahun kasus sianida itu rusak lagi.
Ikan-ikan di empang dan tukang es krim juga setuju kalau hari ini hari yang cerah, itulah kenapa ringtone legend dari tukang es krim berbunyi tepat di depan Yang Kusayang sekarang. Padahal Om Diyat juga memiliki kulkas berisikan es krim, tapi entah kenapa tukang es krim putih dan merah jambu itu malah terus diam di sana sehingga aku menginginkannya.
Kulihat si Rian masih sibuk dengan ponselnya karena tadi dia habis menghubungi pamannya kalau ponsel bapaknya— yang ustad itu— hilang jadi harus berkabar melalui dirinya. Om Diyat seperti biasa sibuk dengan ipad dan Youtube, kali ini bukan memutar lagu-lagu zaman dulu, melainkan video-video pengembangan bisnis.
"Siang-siang gini makan es nong-nong enak kayaknya. Duh, mana tenggorokan lagi pengin yang seger-seger, tapi lagi enggak bawa duit. Tahan aja apa ya, palingan pingsan," keluhku berharap seseorang menyadarinya.
Kulirik si Rian mulai menghentikan aksi main hpnya. Dia berdiri sembari berdecak, lalu menatap ke arahku beberapa saat sembari kusuguhkan ekspresi paling berharap mendapatkan kebaikan.
"Mau rasa apa?" tanyanya.
Kena kau, Rian.
"Apa aja. Kalau boleh es nong-nong, es goyang, sama es gabus juga ya."
Si Rian mengangkat sebelah alisnya. Dia membuang napas gusar. "Oke, tunggu bentar."
Tumben dia langsung mengiakan, biasanya sampai harus berdebat dulu untuk mendapatkan persetujuan. Sekarang malah cowok yang memakai kaus polo cokelat dengan apron Yang Kusayang itu langsung berjalan ke depan, dan memesannya.
Dilihat dari kejauhan, si Rian tinggi juga. Padahal umurnya berada di bawahku, laki-laki kalau sudah remaja kayaknya paling mudah mengalami banyak perubahan dalam dirinya. Perasaan waktu kami sama-sama pertama kerja di Yang Kusayang, tinggi aku dan dia sepantaran.
Apa dia sering makan rebung ya? Atau karena dia suka makan banyak ikan? Kalau karena itu ya wajar, toh bapaknya yang ustaz itu memiliki empang ikan yang tidak bisa dibilang sedikit. Baru-baru ini juga kudengar habis panen ikan, tapi bisa-bisanya dia tidak memberiku satu atau lima kilo ikan yang diternaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOSAN CERIA
MizahAsti tidak menyangka Kosan Ceria yang kadang membosankan di setiap harinya karena hanya diisi oleh si Hana, si Ica, si Malik, dan si Wahyu setelah kepergian salah satu penghuni laki-laki, kini mendadak membangkitkan semangatnya lagi. Bagaimana tidak...