"hei, bisakah aku minta tolong padamu?"
Sialan, Kim Jaejoong adalah sahabat Park Chanyeol, pria yang pukul 4 sore baru saja sadar dari tidurnya karena semalaman suntuk mabuk dan meminta Chanyeol mendengarkan cerita soal mantan isterinya. Bukankah sangat menyebalkan? Jaejoong bahkan mengacak kamar milik Chanyeol dan muntah dibeberapa sudut apartement mewah pria itu.
Jaejoong masih sibuk menyesuaikan pandangan matanya pada Chanyeol yang berdiri sambil melipat kedua lengannya di depan dada, bermaksud untuk membuat Jaejoong tahu diri atas perbuatannya semalam sampai subuh.
"minta tolong apa? Dasar manusia tidak tahu diri!" omel Chanyeol dengan sadis, Jaejoong yang masih mabuk pun hanya bisa terkikik dan memijat pelipisnya yang masih terasa pening.
"tolong jemput anakku di sekolahnya."
"HAH? Kau sudah gila ya?! Ini pukul empat sore, brengsek!"
"hehe.. aku lupa, salah sendiri kau tidak membangunkanku sejak siang. Aku jadi telat menjemput puteriku"
"ckck, lama tidak bertemu, aku bisa semakin gila!!"
"kumohon... kau tahu kan sekolah puteriku, sekarang lebih baik kau segera mempersiapkan mobil dan cepat jemput kesayanganku... aku akan kirim alamatnya lewat pesan singkat" perintah Jaejoong seraya terhuyung-huyung berjalan menuju kamar mandi.
"hueeeekkkk hueeekkkk"
Chanyeol mengupat dengan kasar tanpa suara, ketika mendengar suara muntahan Jaejoong yang berasal dari kamar mandi. Sepertinya setelah semua ini, Chanyeol harus pindah apartement karena Jaejoong berhasil menodai tempat tinggal yang belum genap seminggu ia tempati. Benar benar sahabat yang brengsek.
Chanyeol yang kasihan kepada Jaejoong atau lebih tepatnya kepada puteri kecil sahabatnya itu pun segera bergegas menuju parkiran tempat dimana mobilnya tersimpan. Ia bahkan tidak sempat pergi berkenalan dengan wanita perjodohan yang sudah disiapkan oleh ayah dan ibunya karena Chanyeol justru harus menjaga jaejoong yang mabuk.
Pria jangkung itu pun segera meluncur menuju jalanan sembari menunggu alamat yang akan Jaejoong kirimkan kepadanya.
Jaejoong : jangan menjemput di sekolah. Dia sudah berada di tempat les. Ini alamatnya Hanam-dong no.61 Seoul. Brilliant Course.
"ck... brengsek ini!" umpat Chanyeol, pria itu dengan berat hati memutar arah kemudinya kembali. Jalanan macet dan tentu saja hari semakin gelap. Jaejoong tak ada lagi kabar, mungkin pria itu masih tidak bisa bergerak dari tempat tidur karena kadar alkohol dalam tubuhnya sangat tinggi.
Chanyeol menjadi sangat khawatir dengan keadaan puteri Jaejoong yang sampai saat ini pasti masih menunggu kedatangan seseorang untuk menjemputnya.
Hampir 3 jam Chanyeol terjebak macet, ia berusaha menghubungi Jaejoong agar memberitahukan posisi terkini puterinya. Tapi tidak ada jawaban dan tidak ada pesan balasan lagi.
Dengan tergesa-gesa, akhirnya Chanyeol sampai di depan gedung yang dimaksud, semuanya sudah tertutup dan keadaan gedung juga sudah tanpa penerangan. Pria itu mendengus pelan saat dirinya tak bisa menemukan sosok yang dimaksud. Oh iya, Chanyeol tahu betul dengan putri kesayangan Jaejoong itu, Niinii yang menggemaskan.
"permisi, Tuan... apa kau sedang mencari seseorang?"
Chanyeol yang sedang kebingungan pun seperti mendapatkan durian runtuh, ketika seorang gadis menegurnya.
"i.. iyaa... aku mencari seorang anak perempuan berusia sekitar 12 tahun... dia sangat lucu, memiliki tinggi sepinggang ku, pipinya sedikit tembam"
Gadis didepannya yang mendengar penjelasan Chanyeol pun terkikik kecil, "ah, sepertinya anak itu sudah lama pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
CLASSIC
Romance21+ Mature content THIS BOOK CONTAINS VULGAR SCENES. BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN. TETAP TINGGALKAN JEJAK UNTUK KEMAJUAN PENULIS. FYI. AKU SAYANG JENNIE :)