Peringatan!
Konten dewasa. Jika dibawah umur, harap jangan membaca.Seekers
JENNIE KIM
PARK CHANYEOLJennie sudah benar benar jengah, sepanjang perkuliahan tadi telinganya serasa berdengung, kepalanya pening dan penglihatannya agak kabur.
Dia memegang buku dalam genggamannya makin erat dalam dekapannya. Langit juga sudah mulai mendung, sepertinya dia akan membatalkan rencana belanja bulanan sore ini dan memakan ramyeon saja untuk makan malam. Iya, dia harus kuat.
Sebuah pesan muncul dalam ponselnya.
Sepertinya nanti malam aku tidak jadi ke tempatmu.
Jennie menghela nafas kasar, dia memijat keningnya gusar lalu segera menaiki bis yang ternyata sudah tiba.
Ya, benar. Jennie akan makan ramyeon.Sebuah apartemen kecil dengan satu tempat tidur, ruang makan serta dapur yang menyatu dengan ruang nonton Tv setidaknya cukup untuk gadis seusia Jennie, anak rantau dari Anyang yang kini tinggal di seoul untuk kuliah. Mau bagaimana lagi? Kedua orangtuanya telah bercerai, Jennie harus hidup pas pasan dengan uang hasil kerja part time nya dan uang bulanan yang dikirim oleh Ayahnya, dicukupkan saja olehnya.
Jennie tidur di tempat tidurnya, tanpa terasa perutnya yang semula lapar tergantikan dengan rasa kantuk yang besar, akhirnya ia tanpa sadar tertidur.
🍒🍒🍒
Aroma masakan dan suara spatula dan teflon yang beradu tiba tiba membangunkan Jennie. Ia melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 00.30 dini hari. Gadis itu tanpa sadar tersenyum, mengetahui jika seseorang datang ke apartemennya. Mungkin tidak jadi pergi sehingga kembali ke apartemennya.
Jennie berjalan menuju dapur yang merangkap ruang makan, dilihatnya figur tinggi dengan kemeja kebesaran yang tangannya di gulung hingga sikut, tengah asik membolak balik sesuatu diatas teflon. Tanpa sadar Jennie memandangi figur itu lama lama. Kemeja putih bergaris biru dengan rambut hitam agak berantakan. Jennie memeluknya dari belakang, menyembunyikan wajah suntuknya di punggung lelaki itu dan menghirup aroma tubuh kesukaannya.
Laki itu terkekeh, lalu mengecup lengan Jennie yang melingkari tubuhnya.
"Kau bilang tak kemari.." Bisik Jennie, yang dipeluk mematikan kompor lalu menyajikan makanan keatas piring. Jennie masih memeluknya dari belakang, gadis itu hanya tertawa kecil ketika Pria yang dipeluknya tak protes atau merasa terganggu.
"Aku tahu kau belum makan. Di lemari tak ada ramyeon. Kulkasmu kosong. Tak ada roti atau apapun.." katanya, dia kini menarik Jennie untuk duduk diatas kursi namun gadis itu malah memilih duduk di meja, menatap lelaki pujaannya kini bersandar dikursi dengan kedua tangan dilipat di depan dada.
Pose kesukaan Jennie.
"Chan..." Panggil Jennie, kepalanya miring ke kanan sementara Chanyeol masih menatapnya lurus
"Makanlah... Aku tidak bisa lama lama disini"
Jennie cemberut, dia lalu menjatuhkan tubuhnya dan duduk diatas pangkuan Chanyeol. Dia menaruh kepalanya di ceruk leher Chanyeol, lalu sedikit nakal mengecupnya.
"Jennie.. sungguh.. aku.. tidak bisa menginap" Chanyeol agaknya sedikit melenguh, ketika Jennie justru bernafas di ceruk lehernya dan menghisap leher Chanyeol pelan pelan.
Jennie menghentikannya, lalu menatap Chanyeol sendu. Chanyeol balik memandangnya jauh lebih dalam.
"Aku merindukanmu.." Keluh Jennie.
Chanyeol mengangguk "aku tahu"
"Sekarang, kau makanlah... kau suka pasta bukan? Lihat, sausnya dipenuhi keju dan daging ayam segar... kau pasti suka" Chanyeol mengambil piringnya agak kerepotan dengan Jennie berada dalam pangkuannya, tapi ia sama sekali tidak protes, ia menyukai ini dan tidak ingin Jennie sampai tak makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLASSIC
Romance21+ Mature content THIS BOOK CONTAINS VULGAR SCENES. BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN. TETAP TINGGALKAN JEJAK UNTUK KEMAJUAN PENULIS. FYI. AKU SAYANG JENNIE :)