Setelah kariernya sebagai atlet petarung MMA profesional berakhir lima tahun yang lalu, kini Oh Sehun hanya bekerja sebagai seorang pelatih beladiri Taekwondo disebuah sanggar kecil yang ia bangun. Tahun ini usia nya telah genap 30 tahun, masih sangat muda untuknya mengakhiri karier sebagai petarung profesional yang membesarkan namanya. Delapan tahun lalu saat ia masih begitu muda, Oh Sehun memiliki banyak penggemar dari berbagai kalangan, karena wajahnya yang tampan dan tentu saja kemampuan beladiri nya yang sangat memukau diatas ring. Sehun bahkan bisa mengalahkan lawan yang berada dua tingkat diatas kelas nya pada waktu itu, saat ia berusia 25 tahun Oh Sehun juga berhasil mencetak rekor sebagai atlet MMA dengan kemenangan terbanyak sepanjang sejarah pertarungan Nasional.
Kelas Taekwondo nya sudah berakhir tigapuluh menit yang lalu, dan kini ruang sanggar cukup luas itu amat sepi tanpa adanya anak-anak dan keributan mereka saat berlatih. Sehun memandang satu-persatu kenangan prestasi nya dulu yang masih tersimpan di dinding ruangan. Sabuk-sabuk kemenangan, piagam penghargaan, dan berbagai kebanggan lain yang begitu ia rindukan.
Sehun sangat rindu untuk beradu diatas ring, melepaskan kemampuan nya dengan mengadu setiap trik beladiri dengan lawan sepadan.
Ia menghela nafasnya dengan sangat berat, tapi bibirnya tersenyum kecut saat menyadari bahwa kesempatan emas tidak akan datang lagi padanya. Semua orang pasti kapok untuk mengikutsertakan Sehun pada pertandingan.
"Tuan Oh!"
Panggilan seseorang membuat Sehun memalingkan wajahnya ke sumber suara, padahal saat itu Sehun tengah sibuk memilah sayuran pada keranjang disebuah pusat perbelanjaan.
Pria yang memanggil Sehun tersenyum sumringah, dan menghampiri Sehun dengan langkah semangat. Sementara Sehun agak mengerutkan dahi nya dengan bingung ketika seseorang justru memanggilnya dan mengenalnya di supermarket begini.
"sudah kuduga. Ini pasti anda... saya sangat mengenal anda, terutama bagian bahu anda yang kokoh dan seluas samudera pasifik ini!" puji pria itu dengan berlebihan.
Sehun berdeham, ia agak memamerkan dada bidang nya dan mengencangkan otot lengan dan bahu nya yang hanya tertutupi oleh t-shirt hitam pas badan.
"Ekhm.. ya, kau.. siapa?" tanya Sehun penasaran, tanpa menaruh curiga apapun.
"saya Choi Minsuk dari agensi the fighter... seperti namanya, kami mengumpulkan para petarung profesional untuk bergabung dengan agensi kami."
Pria itu menyerahkan kartu namanya pada Sehun, setelah mendengar penjelasan singkat pria bernama Choi Minsuk itu Sehun langsung tidak tertarik untuk lanjut mengobrol.
"ah.. aku sudah berhenti" tolak Sehun dengan halus, meskipun ia berkata demikian tapi sebenarnya Sehun begitu tergiur dengan ajakan pria tersebut, untuk bertanding lagi dan bersikap bak profesional diatas ring. Itu hal yang sangat menakjubkan.
"bergabung saja dulu... anda bisa menjadi mentor" bujuk Tuan Choi lagi pada Sehun.
Sehun terdiam, kartu nama ditangan nya ia lihat dengan seksama.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLASSIC
Roman d'amour21+ Mature content THIS BOOK CONTAINS VULGAR SCENES. BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN. TETAP TINGGALKAN JEJAK UNTUK KEMAJUAN PENULIS. FYI. AKU SAYANG JENNIE :)