2 minggu telah berlalu semenjak dia terbangun ke dunia ini. Kim Dokja mulai terbiasa dengan kehidupan disini. Dia mencari berbagai macam informasi baik di masa lalu, maupun yang sedang trending saat ini. Dia juga membantu Madam dalam hal ekonomi.
Berkat ilmu dan kecerdasan yang dibawa dari zaman modern, Dokja berhasil mengubah sistem perdagangan yang ada dipasar. Meski diawal banyak terjadi penolakan, berkat kepandaian Dokja dalam berbicara membuat hati para pedagang melunak dan akhirnya menyetujui cara yang di sarankan oleh Dokja.
Dan tentunya, Dokja menyamarkan identitasnya saat berbisnis di pasar. Dia tidak ingin keluarganya diganggu karena pekerjaanya. Selama berbisnis, Dokja menggunakan identitas bernama OD. Entah mengapa tiba tiba kepikiran panggilan itu olehnya, jadi di pakai saja olehnya
Aslinya Dokja tidak ingin melakukan itu, dia ingin berbaring santai dengan sebuah novel dan secangkir teh. Tapi demi keselamatan dirinya dan keluarga membuatnya harus merelakan waktu santai itu. Tidak di sini ataupun di dunianya, dia tetap harus kerja lembur
Di dunia ini juga memiliki mana, layaknya sebuah novel fantasi yang penuh dengan keajaiban sihir. Suatu malam, Dokja mencoba mengaktifkan mananya. Saat itu sangatlah susah, bahkan sampai membuatnya muntah darah sebanyak 2 kali. Namun tetap tidak berhasil.
Kemudian Dokja kembali mengingat isi novel itu. Sebuah sihir dapat muncul apabila dapat mengenal partikel mana yang berterbangan di udara. Mana itu disebut dengan fabel cerita. Dokjapun menutup mata, membayangkan sebuah komponen panas yang semakin lama semakin membesar. Dan benar, saat Dokja membuka mata, sebuah aura merah mengelilingi tubuh Dokja dengan aliran mana yang panas, namun terasa bersahabat dengan Dokja. Sebuah api muncul dari telapak Dokja
Dokja berhasil, namun momen itu berakhir saat Madam tiba tiba memasuki kamar dan langsung berlari menuju Dokja yang disekitar mulut, hidung dan bajunya yang dipenuhi warna merah darah.
"Dokja-ya!! Astaga apa yng terjadi padamu?!" Madam dengan wajah pucat dan hampir nangis memegang wajah Dokja yang susah memutih dan dingin. Terasa seperti mayat hidup. Dokja melupakan bahwa tadi ia sempat muntah darah, ingin menjelaskan namun sebuah sakit yang luar biasa muncul dan Dokja pingsan.
Paginya saat bangun, Madam memarahi Dokja dan menyuruhnya untuk tidak bekerja
"Madam, serius aku baik baik saja"
Namun Madam hanya melototi Dokja dengan matanya yang tampak gelap dan menakutkan
"Tidak!! Kau dengar apa kata tabib, kau harus beristirahat selama 2 hari. Mulai sekarang kau dilarang keluar!" Madam benar benar marah, Dokja selalu terluka setiap kali ia mengalihkan pandangannya dari putra kecilnya ini
Madam menghela nafas, kemudian mengusap pelan pipi Dokja
"Kumohon, dengarkan perkataan ku kali ini. Yah..." Madam menatap Dokja dengan penuh kesedihan. Dokja tidak bisa membantah hal itu, dia tidak ingin keluarganya mencemasi dirinya.
"Baiklah baiklah.. aku akan istirahat. Karena itu berhentilah memasang wajah sedih itu" Dokja menunduk kepala. Dia sungguh tidak sanggup melihat raut sedih wanita yang sudah merawatnya ini
Madam kembali memasang senyumnya. Kemudian keluar dengan tenang. Dokja melanjutkan tidurnya, namun sebelum menutup mata, dia menggumamkan sesuatu
"Maafkan aku, kali ini aku akan sedikit melanggar"
.
.
.Malamnya, Dokja memasang mantel hitamnya dan memakai topeng rubah yang hanya menutupi bagian hidung keatas. Ada informasi yang harus dia dapat di sebuah bar yang ada di pinggir kota. Tempat itu berisikan info info yang sangat dibutuhkan oleh Dokja untuk mengatasi berbagai macam masalah di kedepan hari
![](https://img.wattpad.com/cover/315667189-288-k789478.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Cara Bertahan Hidup di Kediaman Duke
Fanfictionyang benar saja, setelah sekian lama bekerja dibawah tekanan kerasnya kehidupan masyarakat,, akhirnya aku mendapat waktu dimana aku terbebas dari dokumen dokumen sialan itu. namun kini!! mengapa aku malah memasuki novel yang kubaca tadi malam?!! dan...