Kereta bergerak dengan mulus tanpa guncangan sedikitpun. Keduanya terdiam di dalam tanpa berkata sepatah katapun. Dokja mendekatkan kepalanya ke jendela, menikmati angin yang masuk.
"Tutup jendelanya dan duduklah dengan tenang"
Dokja mengendus kecil sambil menutup jendela. Dirinya dengan tenang duduk di kursinya. Di karenakan suasana yang tenang, Dokja mulai tenggelam pada pikirannya mengenai rencana berikutnya
Jonghyuk melirik ke arah Dokja yang sudah tenggelam dalam pikiran. Setiap Dokja berpikir, pria itu selalu memasang wajah kosong seperti boneka tanpa jiwa, membuat Jonghyuk tidak suka melihatnya.
"Berhenti berpikir" ucap Jonghyuk segera membuat Dokja tersentak sadar dan melirik dengan bingung
"Ya?"
Jonghyuk tidak menjawab kebingungan Dokja, dia hanya menutup matanya dengan tenang.
Tak lama, kereta telah tiba dan memasuki istana. Jonghyuk mengode Dokja dan di angguk olehnya. Dokja perlahan mengelurkan topeng dan memasangkan di wajahnya. Apapun itu identitasnya tidak boleh terlihat untuk saat ini
Kecantikan ayang Dokja harus di tutupi🤭
Kereta berhenti. Jonghyuk keluar di ikuti oleh Dokja di belakang. Penjaga dan pelayan yang menyambut membungkuk tidak berani untuk menatap ke atas. Namun mereka mulai tertarik dengan sosok yang ada di belakang Duke yang perkasa.
Sosok yang menggunakan baju yang sama dengan Duke, namun berwarna putih dan elegan. Cara berjalan yang begitu murni seperti bangsawan tinggi, terlihat elegan dan mempesona. Semua pegawai di istana menatap kagum sosok baru yang dibawa oleh Duke. Namun yang membuat mereka tertarik adalah untuk mengetahui seperti apa rupa sosok itu di balik topeng yang menutupinya
Dokja mencoba untuk tidak panik saat mata tertuju padanya. Mereka di tuntun menuju gedung pertemuan. Sesampai di sana, pelayan membuka pintu dan meneriaki kedatangannya
"Tuan Yoo Jonghyuk dari kediaman Duke tiba"
Tepat selangkah saat memasuki ruangan, seluruh mata menyala dan menatap dengan tajam dan penuh minat. Mereka mulai menilai setiap orang yangmasuk dengan cermat dan teliti. Tatapan yang membuat Dokja menjadi sedikit tidak nyaman.
Namun ada hal yang tak Dokja inginkan. Saat melihat orang orang yang ada di ruangan, tatapannya tiba tiba melebar saat melihat seorang bangsawan yang ia kenal. Ya,, bangsawan yang dulu pernah memaksanya untuk bertunangan, bahkan hampir melukai Madam.
Song Minwoo
"Sialan!! Tidak apa... Aku telah menutup wajahku. Seharusnya dia tidak mengenalku. Semua akan baik baik saja Kim Dokja"
Dokja mencoba untuk tetap tenang, dirinya tidak boleh bertindak diluar scenario yang sudah di rencanakan. Jika tidak semuanya akan kacau. Jonghyuk melirik ke arah Dokja, dia bisa melihat kegelisahan yang ada di balik topeng hitam itu. Perlahan Jonghyuk melirik ke objek yang di tatap oleh Dokja. Disana dia bisa melihat bangsawan yang sedang menyeringai tidak menyenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Cara Bertahan Hidup di Kediaman Duke
Fanfictionyang benar saja, setelah sekian lama bekerja dibawah tekanan kerasnya kehidupan masyarakat,, akhirnya aku mendapat waktu dimana aku terbebas dari dokumen dokumen sialan itu. namun kini!! mengapa aku malah memasuki novel yang kubaca tadi malam?!! dan...