Fufu~
Dokja sekarang berada dalam mood yang sangat baik. Mengapa begitu? Tentu aja karena sekarang dia sudah bisa menggunakan sihirnya. Segala pekerjaan di lakukan dengan cepat dan mudah hanya dengan bermodal angkat tangan dan mengeluarkan sedikit tenaga
Dan luar biasanya, pekerjaan yang di jadwalkan sampai malam telah selesai ia kerjakan! Sekarang waktunya benar benar bebas. Tidak pernah terbayang oleh Dokja hanya karena pekerjaan yang selesai sangat cepat bisa membuatnya sesenang ini
"Hm~ hm~" Dokja bersenandung senang melangkah di lorong sambil melompat kecil. Sihir memanglah sangat luar biasa
Namun langkahnya terhenti saat panggilan dari seseorang di belakangnya
"Ara, Dokja-yaa!" Dokja menoleh kebelakang, dia bisa melihat Oka yang tersenyum kecil melambai padanya. Okapun mendekati Dokja dan mereka berjalan beriringan
"Apa terjadi sesuatu yang bagus? Kau tampak senang sekali" tanya Oka
"Hehe tidak ada apa apa. Hanya,,, Pekerjaanku hari ini selesai lebih awal" Ucap Dokja cengingiran dengan senyum lebar. Oka tertawa kecil melihat Dokja yang begitu menggemaskan
Saat mengobrol, Oka melihat kerah seragam Dokja sedikit melonggar. Saat ingin memberitau, inteks Oka langsung melebar saat melihat tanda merah yang ada di perempatan leher Dokja. Oka tertegun dengan sedikit rona merah di pipinya
Okapun menghentikan langkah Dokja dan menyuruhnya untuk menghadap ke arahnya
"Dokja-yaa" panggil Oka kecil
"Ya??" Dokja menatap bingung ke Oka sambil menunggu kelanjutan perkataanya
"...... Apa itu enak?" Tanya Oka menatap tajam pada Dokja
"... Enak?" Balas Dokja bingung sambil memiringkan kepalanya
"Apa kau suka?" Tanya Oka menekan pundak Dokja, membuat Dokja semakin bingung
Apa yang dimaksudnya sarapan tadi?
"Emm. Aku sangat menyukainya. Itu sesuai seleraku" ucap Dokja mengangguk dengan senyumnya, membuat Oka langsung mendehem dengan sipu malu di pipi
Okapun mengangkat tangannya dan meraih kerah Dokja. Oka memperbaiki kerah Dokja dan menutup kancing seragamnya hingga ke atas
"Tunggu Oka, itu terlalu tinggi. Aku bisa sesak" keluh Dokja saat Oka selesai merapikan seragamnya
"Tidak! Ini lebih baik. Untuk sementara jangan membuka kerahmu. Jika panas tahan saja, mengerti" ucap Oka tegas, membuat Dokja sedikit linglung namun ia mengangguk paham
"Anak baik, sekarang aku pergi dulu" ucap Oka meninggalkan Dokja yang kebingungan. Dokja kemudian meninggalkan tempat itu dan berjalan keluar
HIYAK!
TAK
BRAKK
BUG
Dokja menoleh ke samping, disana dia bisa melihat Heewon yang berlatih berpedang beserta Hyungsung dan Jihye yang tengah duduk istirahat dengan peluh yang banyak dan nafas yang terengah engah. Sepertinya mereka berlatih dengan sangat baik.
Dokja memperhatikan pergerakan Heewon saat mengayunkan pedangnya. Teknik wanita itu memang sangat hebat, dia bisa menjadi ketua yang sangat baik dalam memimpin bawahannya. Namun di tengah perhatian, Dokja merasa bahwa ada beberapa gerakan yang salah. Terbawa oleh suasana, tanpa sadar Dokja mengeraskan suaranya, membuat pandangan mereka beralih ke sumber suara
"Jika kau melakukan itu, energimu akan terkuras cepat dan kau akan cepat lelah. Mungkin juga bisa menciderakan lenganmu" Dokja berteriak tanpa sadar. Heewon tersentak kaget langsung menghentikan gerakannya dan menoleh ke arah Dokja yang juga terkejut karena teriakannya sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Cara Bertahan Hidup di Kediaman Duke
Fanfictionyang benar saja, setelah sekian lama bekerja dibawah tekanan kerasnya kehidupan masyarakat,, akhirnya aku mendapat waktu dimana aku terbebas dari dokumen dokumen sialan itu. namun kini!! mengapa aku malah memasuki novel yang kubaca tadi malam?!! dan...