Hucc-- panas--
Tubuhku panas seperti terbakar. Kepalaku tidak bisa berpikir jernih, seluruh pandanganku hanya sebuah ruang cube yang besar da kosong. Dan disana, sebuah kegelapan(?) dengan sepasang sayap legam di punggung dan tanduk di kening. Meski wajahnya tidak jelas, aku jelas bisa melihat sepasang siluet merah yang menatap tajam kearahku dengan seringainya
Tubuhku tak bisa berhenti gemetar. Udara di dalam cube tampak berbeda, membuat diriku susah bernafas.
Panas... Ini sangat panas dan tidak nyaman
Aku tidak bisa menahan panas ini, aku membutuhkan sesuatu yang dingin, jika tidak aku akan menggila saat ini juga.
Namun sosok buram itu mendekat. Aku tidak tau tapi aku merasakan ketakutan yang besar. Badanku tidak bisa berhenti gemetar, tiba tiba seluruh tenagaku menhilag dan aku terjatuh.
Dia terus mendekat. Badanku semakin memanas
Tidak.. jangan mendekat!!
Dia mendekat, mencoba untuk meraih tubuhku. Aku ketakutan. Mencoba untuk merangkak pergi dengan semua tenaga yang tersisa. Namun sesuatu yang besar dan panjang menahan kaki dan pinggangku. Aku tidak tau apa apa lagi
Aku takut. Aku menangis. Badanku merinding, badanku semakin memanas. Aku mencoba melepaskan diri. Hingga kegelapan itu mulai meraba tubuhku.
Tidak! Jangan menyentuhku! Jangan menyentuhku!!
Aku memberontak, ketakutan dan kegelisahan membanjiri diriku. Dia terus menatapku dan semakin melebar seringainya. Mata itu membuatku takut
Terus ku coba meronta ronta dan mendorong, namun yang ku gapai hanyalah kekosongan yang tidak jelas.
Tidak!! Jangan.. kumohon siapa saja selamatkan aku!
Aku takut. Namun sentuhan itu terasa dingin. Aku tidak menginginkannya. Tapi tubuhku berkata lain.
Kumohon bangunkan aku dari mimpi buruk ini!!!!
Siapa saja
Kumohon
Kumohon
Siapa saja
Hiks. Aku takut........
_________
"--ja"
"-kja"
"Dokja"
"Dokja-yaa!!"
"HAHHH!!"
Dokja terbangun keras, dirinya mengambil nafas banyak. Disamping terdapat Oka yang sedikit menangis sambil memegang tangannya. Dokja perlahan mulai mendapatkan kembali pikira dan kesadarannya. Terlihat matanya yang sudah berlinang air mata penuh ketakutan
Dokja langsung bangkit dan langsung dipeluk oleh Oka. Dokja tidak tau apa apa, namun dirinya mulai mengeluarkan isak kecil di pelukan Oka. Oka mengelus punggung Dokja dengan lembut
"Itu menakutkan" gumam Dokja kecil di tengah tengah isaknya
______
Setelah Dokja kembali tenang, dia bisa sadar bahwa dirinya kini berada di kamarnya.
"Apa yang terjadi?"
"Aku juga tidak tau. Aku tidak melihat keberadaanmu dimana mana, jadi aku memutuskan untuk mencari. Khawatir jika kau tersesat di suatu tempat. Namun yang ku temukan... Kau yang di gendong oleh Tuan" Oka melirik cemas. Dokja langsung merinding saat mendengarnya. Jika diingat ingat, sebelumnya dia memukul kepala tuannya sendiri dengan keras. Apa dia akan baik baik saja?

KAMU SEDANG MEMBACA
3 Cara Bertahan Hidup di Kediaman Duke
Hayran Kurguyang benar saja, setelah sekian lama bekerja dibawah tekanan kerasnya kehidupan masyarakat,, akhirnya aku mendapat waktu dimana aku terbebas dari dokumen dokumen sialan itu. namun kini!! mengapa aku malah memasuki novel yang kubaca tadi malam?!! dan...