Chapter 28

5.7K 726 119
                                    

Aneh

Ini benar benar tidak nyaman

Seminggu telah berlalu. Semua tampak biasa dan normal. Dokja yang bekerja dan bergurau dengan rekannya yang lain. Oka yang membantunya seperti biasa. Dan tentunya.... Membantu Jonghyuk dalam berbagai hal

Namun mengapa? Ketidak nyaman ini terus mengantui. Sesuatu terasa sangat aneh, terasa berbeda dari biasanya... Apa hanya firasat saja?

Ada yang salah....

Entah mengapa, setiap kali Dokja memperhatikan Oka, hatinya menjadi tidak nyaman. Oka yang selalu menjadi senderan yang hangat sekarang berubah menjadi lebih asing. Dokja merasa tidak nyaman berada di dekatnya, bahkan tanpa sadar, dirinya menjauh dan mengelak setiap kali bertemu dengan wanita itu

17.49

Sore ini pekerjaan Dokja lebih cepat dari biasanya. Langit tampak begitu jingga dengan suasana sunyi. Karena semua orang hari ini lebih banyak bekerja di luar, membuat rumah itu menjadi sepi yang hanya berisi 2 atau 3 pelayan yang tinggal. Jonghyuk juga harus keluar untuk membasmi beberapa iblis yang terlihat dekat pintu masuk kerajaan. Ia pergi membawa pasukannya.

Karena tidak memiliki urusan lain, Dokja memutuskan untuk duduk di kamar sambil membaca beberapa buku sejarah. Dirinya masih belum mendapat jawaban dari teka teki yang ada di bawah tanah

Namun tepat sebelum membuka pintu, sebuah panggilan dari belakang menghentikan gerakannya

"Kim Dokja"

Dokja tersentak kaget dan menoleh ke belakang. Di belakangnya terdapat Oka yang melambai kecil dengan senyum riang.

Lagi

Dokja kembali merasakan ketidaknyamanan. Namun kali ini dia mencoba untuk bersikap seperti biasa dengan senyum kecil

"A-aa Oka, kau mengejutkanku. Ternyata kau tinggal, kupikir kau juga pergi keluar" ucap Dokja sedikit gugup namun masih memasang senyumnya

Oka melihat diam sebelum melebarkan senyumnya.

"Ahahha begitulah. Hari ini cukup melelahkan, dan lagi pekerjaanku juga sudah selesai. Ku pikir akan lebih baik aku mengobrol denganmu. Dan juga ada yang ingin kutanyakan" ucapnya senyum lebar. Namun matanha tampak terbuka lebar, terkesan cukup mengerihkan

"Begitu? Apa yang ingin tanyakan?" Tanya Dokja tenang. Padahal dirinya sudah berkeringat dingin

"Kenapa........ Kau menghindariku?" Tanya Oka tidak bersenyum sedikitpun, membuat Dokja seketika membeku di tempat

"Apa... Maksudmu?" Tanya Dokja berlagak seperti kebingungan

"Kau terus menghindariku. Setiap kali melihatku, kau selalu menjauh dengan ekspresi tidak nyaman. Kenapa?" Tanya Oka mendekati Dokja. Dokja refleks mundur hingga menyentuh dinding

"Kenapa?" Tanya Oka sekali lagi

Dokja menelan ludahnya dan menatap waspada pada Oka

".... Oka, ah tidak.. kau- siapa kau sebenarnya?" Tanya Dokja memberanikan diri menatap mata Oka yang melebar

"Apa yang kau katakan? Ini aku, Oka" ucap Oka tersenyum ceria, namun Dokja sama sekali tidak menyaut dan menatap penuh waspada pada Oka

"Tidak...... Oka tidak pernah memanggil nama lengkapku selain saat hati pertama. Dan lagi-....." Dokja menatap dengan keringat dingin kearah Oka yang sudah mulai menggelap

"Bau Oka itu seperti bau tanaman herbal. Oka tidak mungkin mengeluarkan bau busuk bercampur darah seperti itu. Dan Oka tidak mungkin mengeluarkan mana gelap seperti itu" ucap Dokja saat dirinya melihat gelombang aura hitam negatif yang terus keluar dari tubuh Oka yang diam di tempat





3 Cara Bertahan Hidup di Kediaman DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang